•Berjaga•

5 3 0
                                    

   "Kak, apa nanti ada yang bertugas untuk menjaga ketika waktu tidur?" Setelah mendengar pertanyaan Arsenio, Ryu terdiam sejenak, lalu membalas dengan cepat, "Tentu saja ada. Bagaimana kalau kita bahas sekarang saja? Kau panggil yang lain untuk berkumpul disini."

   Arsenio menyetujuinya dan segera memanggil teman-temannya. Mereka berkumpul di tempat sesuai yang diminta, membentuk lingkaran supaya semua bisa mendengar pembicaraan kali ini. Setelah siap Ryu segera menyampaikan maksud darinya, "Sekarang kita bahas tentang jaga malam ini. Maksudnya kita akan membentuk tiga kelompok dengan waktu yang berbeda. Aku sudah mengaturnya, jadi kalian tidak perlu khawatir."

   "Arkana dengan Zoraida berjaga pada tiga jam pertama. Di jam berikutnya akan diganti oleh Arsenio dan Sadira. Di jam terakhir diganti dengan aku dengan Meida. Oriana bisa bebas memilih jam berjaga yang ia mau."

   Sadira dan sebagian tokoh menyepakati rencana tersebut. Di sisi lain mereka juga merasa senang lantaran Ryu memisahkan Zoraida dan Arsenio. Mereka khawatir jika jam berjaga mereka sama, maka mereka akan berdebat dan bisa mengganggu istirahat mereka. 

   Sayangnya Arsenio tidak berada di pihak yang sama, ia tidak bisa menerimanya. Akhirnya ia mengungkapkan pendapatnya kepada Ryu, meminta ditukarkan dengan yang lain. Tentunya Ryu menolak, apalagi ia tidak menjelaskan alasan yang logis. Ryu tetap teguh dengan keputusannya, tidak akan mengubah rencana.

   Rupanya pendapat Arsenio ini tidak hanya didengar oleh Ryu, semua tokoh termasuk Sadira juga mendengarnya. Sadira mendadak merasa kesal, ia juga memberikan pendapatnya kepada Ryu. Namun ia mempunyai alasan sendiri, ia merasa akan sulit bangun di tengah malam dan tidur lagi ketika jam berjaga telah habis. 

   Setelah berpikir sejenak Ryu menerima pendapat Sadira dan mengubah rencana. Sadira dan Zoraida berjaga di jam pertama, sedangkan Arkana dan Arsenio akan berjaga di jam selanjutnya. Mendengar hal tersebut, Oriana juga memutuskan untuk berjaga dengan Sadira dan Zoraida lantaran alasan yang sama. Karena semua tokoh telah sepakat, pembicaraan ini telah berakhir. Mereka bisa bebas melakukan apapun yang mereka inginkan. Lantas mereka segera berpencar, membereskan barang bawaan sekaligus bersiap untuk tidur.

OOO

   Jam pertama berjaga segera dilaksanakan. Sebagian dari mereka telah tertidur. Sambil berjaga mereka akan mengobrol bersama di pinggir sungai. Sesekali mereka menyentuh air sungai yang mengalir. Air sungai itu tidak dingin dan hangat, suhunya normal. Air sungai itu juga bersih tanpa sampah maupun ranting kayu dan daun yang rontok dari tubuhnya. Airnya juga tidak keruh, bahkan dapat terlihat batu-batu kerikil, pasir dan beberapa makhluk kecil yang tinggal di dalamnya.

   Saat melihat sungai yang berada di hadapan mereka, Zoraida sempat melihat Sadira menundukkan kepalanya tanpa alasan yang jelas. Ia mengerti kondisi sahabatnya itu, akhirnya ia mencoba berbicara padanya, "Sadira, aku ikut sakit hati ketika Arsenio mendadak minta diganti. Padahal kamu tidak salah apapun."

   Sadira segera menoleh ke arah Zoraida yang berada di samping kanannya dengan wajah lesu, "Awalnya aku juga kesal, Zo. Tapi setelah itu dia minta maaf padaku, dia juga bilang kalau dia melakukan itu karena ingin bicara sesuatu dengan Arkana. Akhirnya aku membiarkannya saja, lagi pula aku juga tidak ingin berjaga bersama laki-laki untuk malam ini."

   Zoraida mengangguk-angguk pelan pertanda mengerti. Zoraida sempat penasaran tentang apa yang ingin dibicarakan Arsenio. Tetapi ia memutuskan untuk melupakannya dan menoleh ke sisi lainnya untuk berbicara dengan Oriana. Betapa terkejut dirinya ketika menyadari Oriana tidak ada di sampingnya. 

   Alhasil ia berdiri dan menghadap ke arah yang berlawanan, sedangkan Sadira hanya melihat Zoraida yang bergerak secara mendadak. Karena setelah itu Zoraida tidak mengubah pandangannya, Sadira memutuskan untuk melihat ke arah yang sama dengan sahabatnya itu. Sadira melihat Oriana sedang melatih kekuatan miliknya. Portal berwarna kuning terlihat nyata di hadapan pemiliknya. Sadira masih menganggap hal ini merupakan sesuatu yang biasa. 

Imagination Adventure 2حيث تعيش القصص. اكتشف الآن