02. The First Crown Prince

Start from the beginning
                                    

Hanya setelah pangeran pertama menyerangnya secara membabi buta ia baru sadar bahwa tampaknya ia bukannya membuat pangeran pergi dan mengurusi urusannya sendiri ia malah membuatnya menjadi monster kedua yang ada diantara kabut ini, sial. yseult dan mulut sialnya tidak pernah membantu. Setelah ini ia pasti akan berguru untuk bisa mengendalikan cara komprominya lagi.

Pangeran pertama semakin merah disana, bukan hanya tubuh nya berbalut sihir tetapi juga wajahnya yang memanas. Bibirnya merapat dan urat-uratnya menunjukan murka. Pedangnya berkali-kali memasuki kabut dan kembali menjadi berlipat lalu berputar keroyokan menyaingi tameng hijau padam yseult, bahkan kabut itu sudah tak lagi temaram, warnanya berubah semerah darah dan satu-satunya yang berbeda hanya sosoknya yang berkilauan emas. Sihir yseult sudah tenggelam diatas percikan merah dimana-mana tapi dia masih bisa bertahan berkat kepekaan tubuhnya untuk melindungi diri, hasil berlatih bertahun-tahun.

Apa yang yseult katakan benar-benar melukainya. Pangeran pertama sudah melewati banyak kemuliaan serta prioritas sebelumya meski ia terlahir dari seorang selir dan disuatu saat ia tidak mendapatkan apapun lagi terlebih semua orang merendahkannya begitu saja, untuk itu harga dirinya menjadi lebih rapuh sekarang. Jadi siapapun yang berani menyentuh pertahanan terakhirnya pasti akan musnah tanpa peradilan.

"Ugh! Kau hanya buang-buang tenaga! Bukan aku orangnya!"

Sebenarnya yseult sadar sang pangeran tidak sedang menghakiminya karena menyangka ia seseorang dibalik badai ini tetapi ia akan pura-pura tidak tahu untuk sekarang,barangkali dengan berbicara begini pangeran lebih teringat dengan tujuan awalnya.

Ada kalanya disetiap 10 detik satu pedang berhasil melukai yseult, bagaimanapun ia tak pernah mendalami sihir pertahanan sekhidmat apapun. Atau mungkin inilah perbedaan yang akan selalu ada antara sihir yang diberkati dan yang terkutuk.

Pada pikiran selanjutnya yseult mulai muak. Ia tidak bisa berlama-lama menjadi samsak orang lain yang sedang sakit hati, ia tidak serela itu mengurusi orang lain dan mengenyampingkan urusannya. adiknya tidak akan bertahan dengan luka terakhirnya, dan dengan resiko besar yseult mulai mendekat dengan memanfaatkan kilau sihir sesaat dari pedang pangeran pertama saat beresonansi dengan tamengnya. Dengan teleportasi dekatnya melalui gelombang sihir hijau, yseult tak ragu langsung memunculkan diri tepat didepan wajah murka pemuda itu.

Tubuh yseult masih melayang saat kepalan tangannya memukul wajah itu. Tapi ternyata dugaan yseult benar soal adanya resiko, sang pangeran memiliki kepekaan refleks yang tinggi. Pemuda jangkung dan padat itu menendang jauh yseult bahkan sebelum ia menyentuh tanah. Yseult juga sebenarnya tidak seringan gadis, ucapan Keegan mengenai yseult yang seperti ibunya bukanlah dusta namun hanya ada sedikit kekeliruan. Ia juga tidak seperti gadis seksi, hal itu terlihat ketika jubah hitamnya terlepas saat yseult kembali bangun. Saat pangeran pertama memiliki tubuh yang jangkung dan padat karena otot demikian juga dengan yseult. Tubuhnya padat karena sering berlatih, bahkan otot tangannya terbentuk lengkungan dari tanda sedikitnya persenan lemak ditubuhnya.

Pangeran pertama tampak sedikit terganggu dengannya. Pedangnya sesaat berhenti diantara kabut dan ia mengusap sayang wajahnya.

"Betapa tercelanya. Goresan kecil di wajahku bahkan tak sebanding dengan seluruh hidupmu! beraninya!"

Iya, itu. Yseult menunggu saat dimana pangeran sibuk memperingatinya tentang betapa agungnya dia dan betapa salahnya yseult bernafas didepannya. Seketika diantara kalimat sang pangeran, yseult berteleportasi pada salah satu pedang pangeran pertama dibalik kabut kemerahan itu dan bergerak menjauhi tempat itu sampai energinya hampir habis.

Yseult sadar ia tak bisa lari dengan mudah tapi dia butuh waktu sesedikit apapun untuk bisa menemukan adiknya.

Dimana?

The Origin Of King KaanWhere stories live. Discover now