part 23

2.3K 91 9
                                    

Alexander sudah sembuh dari sakitnya dan sekarang dia sibuk dengan pekerjaannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Alexander sudah sembuh dari sakitnya dan sekarang dia sibuk dengan pekerjaannya. Dia mulai berkerja sama dengan Simon untuk membuat film. Alexander memikirkan bagaimana alur dari pekerjaannya ini. Selama dia tidak masuk bekerja, Raquel yang  banyak membantunya.

"Bagaimana Tuan Alexander? Apakah kau menyukai naskah filmnya?" tanya Simon. Alexander menganggukkan kepalanya mereka sedang meeting besar.

"Ya, dari keseluruhan jalan ceritanya ini menarik, aku sudah membawa dan ada beberapa revisi dariku mungkin bisa kita pertimbangkan bersama." Alexander memberikan penjelasan untuk saran dari jalan cerita filmnya yang dia rasa kurang detail.

"Sepertinya, adegan ke dua setalah scene ini terlalu buru-buru, tambahkan detail di sini kalau barang berharga ini jatuh dan menguji adrenalin yang melihat," terang Alexander.

"Aku setuju denganmu Alexander," ucap Simon. Dia menganggukkan kepalanya.

"Ya, itu akan sangat bagus." Raquel juga angkat bicara.

Rapat panjang itu seakan tidak pernah selesai. Tidak terasa dari pagi hingga menjelang waktu makan siang mereka beradu argumen untuk menentukan tujuannya. Alexander lebih dominan di sini tentu saja bahkan Simon di buat terpana oleh pemikiran dan kecakapan pria itu dalam berbicara dan menyimpulkan. Semua terkesan sangat jelas kenapa pria itu bisa sukses besar.

"Sudah Alexander? Kau sudah sangat hebat sekali, rapat kali ini sangat seru sekali." Simon mengulurkan tangannya dan Alexander menerimanya.

"Terima kasih, aku hanya mengusulkan apa yang aku bisa." Alexander tersenyum.

"Teruskan kesuksesanmu." Simon menepuk bahu Alexander dan meninggalkan pria itu di ruang rapat.

Semua pekerjaan selesai di siang itu. Alexander duduk sendirian di tengah ruang rapat yang besar. Dia masih ingin menyandarkan punggungnya karena lelah untuk berpikir. Dia menghela napas lega. Perut Alexander lapar. Ia langsung teringat pada Evelyn. Akhirnya, dia memutuskan untuk bangkit dari kursinya dan menuju ruang kerja pribadinya. 

Alexander membuka pintunya dan menemukan Evelyn yang berdiri di depannya.  Ia terkejut istrinya ada di kantornya. Alexander masuk dan mengunci pintunya.

"Kau ada di sini," ucap Alexander. Evelyn menganggukkan kepalanya.

"Iya, aku baru saja sampai dan kau datang." Evelyn mendekat pada Alexander dan memeluknya. Alexander melingkarkan tangannya di pinggang Evelyn lalu menghela napasnya.

"Kenapa? Kau terlihat lelah sekali." Evelyn bisa tahu Alexander lelah dari matanya. Tangan wanita itu mengusap rambut suaminya dengan lembut dan penuh kasih sayang.

"Iya, pekerjaanku cukup banyak hari ini." Alexander menciumi pipi dan leher Evelyn.

"Apa kau punya cukup banyak waktu istirahat Tuan Alexander? Sepertinya, kau harus segara makan siang atau kalau tidak kau bisa sakit lagi." Alexander hanya menganggukkan kepalanya tapi dia sibuk menghisap leher Evelyn hingga istrinya itu meremas rambutnya.

Alexander's Lover [#1 OSVALDO SERIES] Where stories live. Discover now