seketika semuanya berasa burum, terakhir yang ia dengar suara pria yang meneriaki namanya

***

Krist mengerjapkan matanya, menyesuaikan dengan cahaya yang ada di situ.. sekali lagi ia tersedar di dalam ruangan bernuasa putih dengan bau ubat-ubatan

Ia berasa sebelah tangannya ada sesuatu yang berat menimpa, ia melihat ke samping ada balita yang memeluknya erat seperti tidak mahu berpisah lagi

Krist ingat, itu anaknya yang ia lahirkan... seketika ia teringat garis panjang yang berada di perutnya, jika menurut mamanya itu kerana ia sakit tapi ia mengingat sekarang itu bukan sakit tapi melahirkan anaknya

Jadi mamanya berbohong dengannya selama ini?

"krist" panggil seseorang membuat krist mengalihkan atensinya ke arah pria yang memanggilnya

Terlihat di wajah pria tersebut, mata pria tersebut tidak berbohong merindui dirinya... sudah berapa lama mereka tidak berkomunikasi? apa status mereka masih sama ? iaitu sebagai pasangan sah

"Phi.." ujar Krist lirih, ia berasa sebersalah ia menghianati pria tersebut bukan?

Pria yang amat ia cintai

"Kau mengingatku?" Pertanyaan itu di jawab dengan anggukkan Krist, ia mengingat semuanya sekarang

Langsung sahaja pria tersebut memeluk dirinya erat, bahunya bergetar dan dapat ia rasakan bahunya terasa basah.. Krist cuba membalas pelukan tersebut walaupun susah untuk bergerak saat ini, mencuba menenangkan pria tersebut

Setelah berapa lama, tiada lagi terdengar suara tangisan tapi pria yang memeluknya saat ini sepertinya enggan untuk melepaskan pelukan pada dirinya

"papa, daddy" terdengar suara balita yang memanggil membuat kedua pria dewasa yang saling memeluk menoleh pada sumber suara

Fiat memandang polos ke arah kedua orang tuanya, sontak Singto melepaskan pelukannya.. "Fiat sudah bangun? sini bersama daddy sahaja" ujar Singto

tapi Fiat malah memeluk Krist dengan erat, menolak untuk bersama dengan sang ayah.. Singto menghelakan nafas melihat itu, setelah berjumpa dengan Krist anak itu tidak mahu lepas barang sedetik dari papanya

Itu lah sebab Fiat tidur di atas rajang dengan krist walaupun Singto sudah sedaya upaya memujuk Fiat.. yah mungkin Krist masih lupa kan?

"daddy, pulang" rengek Fiat, sepertinya ia tidak suka berada di situ

"daddy tanya dokternya dahulu" ujar Singto dan berganjak keluar ruangan untuk mencari dokter memeriksa keadaan Krist saat ini

Sedangkan Krist hanya memujuk Fiat agar anak itu tidak rewel dan tak mengambil waktu yang lama Singto kembali dengan seorang dokter yang mengikutinya dari belakang

"Fiat, bersama daddy sahaja dulu" ujar Singto lembut pada sang anak

Bagaimana dokter ingin memeriksa krist jika Fiat memeluk tubuh krist ala koala membuat dokter semakin susah untuk memeriksa keadaan Krist

"tak!" ujar fiat yang malah mengeratkan pelukannya, mungkin fiat trauma di tinggalkan papanya secara tiba-tiba dalam jangka waktu yang lama

"Fiat.. duduk dengan daddy dahulu, papa ingin di periksa dahulu" ujar Singto membujuk sang anak

"iya, Fiat duduk dengan daddy dahulu.. papa di sini tidak akan kemana-mana," ujar Krist ikut membujuk Fiat

Akhirnya Fiat mahu mendengar kata-kata papanya, ia mahu di gendong daddynya dan dokter tersebut mula menjalankan tugasnya memeriksa Krist

ONE SHOT COLLECTIONWhere stories live. Discover now