07. Menangis dibawah hujan

1.8K 140 6
                                    

Tolong vote dan komennya ya, biar aku makin semangat nulis ceritanya🥺


Happy Reading💙





Mataku perlahan terbuka. Aku meraih ponsel diatas nakas, jam diponselku menunjukkan pukul lima pagi. Mataku tertuju pada sofa tempat Mingyu tertidur, ternyata dia masih tidur nyenyak diatas sana. Tubuhnya meringkuk, aku mendekatinya untuk memakaikan selimut ditubuhnya.

Dan akhirnya aku berniat untuk membuat sarapan. Mengambil beberapa jenis sayur dan daging ayam didalam kulkas, karena pagi ini aku berencana untuk membuat sop ayam.

Ibu dan ayah tidak jadi menginap tadi malam, sekitar jam satu pagi mereka pulang karena ayah Mingyu ditelepon hari ini dia harus keluar kota. Ibu Mingyu akhirnya ikut menemani ayah.

Oh iya bibi juga belum bekerja hari ini. Sebenarnya hari ini bibi sudah harus bekerja, tapi tadi malam bibi menghubungi Mingyu kalau bibi minta waktu liburnya lagi karena penyakit suaminya yang tiba-tiba kambuh lagi.

Bersamaan dengan sinar matahari yang perlahan terbit, masakan yang ku masak matang juga. Aku menuju kamar, berniat membangunkan Mingyu.

Aku menepuk pelan tangannya, "Mingyu, udah pagi. Ayo bangun, terus sarapan"

"Ck" Mingyu berdecak, "nanti saja" jawabnya dengan mata yang masih tertutup rapat.

"Kalau nanti sudah tidak hangat lagi" kataku sambil membuka gorden di kamar Mingyu, hingga sinar matahari pun menyinari kamar milik Mingyu. Sinar itu juga terpancar menyinari matanya.

Aku sadar jika sinar itu mengganggunya, tak lama mata itu terbuka. Mingyu menyingkapkan selimut yang singgah diatas tubuhnya. Aku meninggalkannya, berjalan lebih dulu kearah dapur.

Ketika aku sedang menyiapkan makan untuknya, aku mendengar langkah kakinya yang menuju kearah kamar mandi yang berada didekat dapur. Tidak lama kemudian dia sudah duduk manis di ruang makan dengan memegang ponsel ditangannya.

Lalu aku menyajikan makanan untuknya.

"Makan dulu" ucapku, kemudian dia meletakkan ponselnya.

Makanan itu lalu disantapnya, sadar dengan diriku yang hanya melihatnya menyantap makanan. Dia memberhentikan suapannya.

"Tidak makan?"

"Tidak, nanti saja. Kalau kamu sudah selesai"

"Kenapa begitu? tidak mau makan bersama say-"

"Bukan. Bukan begitu, aku makan di rumah saja" potongku cepat.

"Kau mau pulang hari ini?"

"Tidak apakan?"

Mingyu mengangguk, "Tapi setelah itu kembali lagi kesini. Jadi setiap hari kamu tidur di rumah saya. Berjaga-jaga kalau ibu tiba-tiba datang"

"Tapi ibu dan ayahkan berada di luar kota?"

"Sudah menurut saja"

Iya aku akan menurutimu tuan Mingyu.

Benar, walau bagaimanapun aku ini istrinya. Kalau ibu tiba-tiba datang dan aku tidak ada di rumah bisa dikira aku dan Mingyu sedang bertengkar hebat.

Istri Bayaran || KIM MINGYU✔️Where stories live. Discover now