04. Mengejar asa jumpa petaka?

Start from the beginning
                                    

Bayu semakin intens memperhatikan hingga ia sadar bahwa lelaki tersebut mengambil sebuah dompet.

Dan dengan cepat bayu mengejar lelaki itu, larinya sangat cepat pencopet tersebut begitu lihai menembus keramaian hingga mereka bekejaran di pinggir jalan.

"Copeeeeettt...!! Berenti woii! Copet!". Bayu terus berteriak, berusaha menyamai larinya.

Sementara itu si empunya dompet malah tengah fokus mengantri tanpa sadar bahwa dompet nya telah raib entah kemana.

"Ehh belom bayar mas nya". Salah seorang pelayan menyadari bayu yang langsung lari mengejar seseorang.

"Itu ngejar copet!". Rupanya ada orang lain di belakang si wanita yang menyadari hal tersebut.

Sontak ramai nya para pengunjung kedai soto mulai sibuk mengecek tas nya masing masing. Tak terkecuali si wanita itu, dan dari situ ia sadar bahwa dompet nya lah yang hilang, dan tanpa ba bi bu lagi iapun mengambil langkah cepat mengejar ke arah copet itu lari, sambil tangannya sibuk menelfon bantuan, beruntung ponsel nya sejak tadi ia genggam.

Bayu berhasil menarik bahu si pencopet dan langsung menghadiahi lelaki berjaket sama dengannya itu dengan bogeman mentah.

Hanya dengan beberapa jurus, lelaki itu berhasil bayu kalahkan hingga ia tersungkur ke tanah.

"A-ampun bang, ampun". Lelaki itu memohon ampun sembari menyerahkan dompet tersebut, lalu ia segera lari tunggang langgang ketakutan.

"Yeuu dasar wong gendeng!" Maki bayu.

Bayu mengusap peluhnya, rupanya sangat lelah berlari terus langsung menghajar si copet seorang diri.

Bayu membuka dompet tersebut mengecek apakah ada sesuatu yang hilang, tapi jika di lihat dari banyaknya lembar uang yang tebal di dalam sana sepertinya tidak ada yang hilang.

Semoga ga ada yang hilang ucap bayu dalam hati.

"Itu pak copet nya!".

Dengan cepat bayu menoleh, ia sama sekali tak merasa. Tapi wanita itu, ia datang bersama dua orang polisi.

"Tunggu pak, ini saya yang nolongin mbak nya, ini dompet nya mau saya kembaliin". Jawab bayu takut takut.

"Bohong pak! Jelas jelas saksi mata bilang copet nya tinggi pake jaket hitam, ya ini berarti, terus ini nih barang bukti"
Sewot wanita itu membuat bayu melotot tak percaya, bisa bisanya dia yang nolong dia yang di tuduh.

Polisi tersebut saling menatap, mereka sendiri belum tahu mana yang benar mana yang salah.

"Yasudah, jelaskan semuanya di kantor!". Putusnya dengan tegar sambil menyeret bayu, bayu sempat meronta dan berusaha menjelaskan kejadian sebenarnya tapi wanita itu terus saja menyangkal hingga ia benar benar di seret ke kantor polisi yang kebetulan jaraknya hanya beberapa ratus meter dari situ.

_____

     Bayu terpaksa di tahan sementara, sambil menunggu polisi mengumpulkan bukti di tempat kejadian.

Tak terlintas sedikitpun di pikirannya bahwa datang ke jakarta yang di kiranya akan mengubah nasibnya ternyata hanya mengantarnya pada ruang berjeruji besi.

Begitu sadis takdir menyetir kehidupan lelaki yang selalu berusaha tegar itu. Mulai dari kehilangan ibu, kemudian ia harus banting tulang mengurus seorang ayah yang merupakan ODGJ, bahkan ia harus menghadapi hinaan hingga di telantarkan keluarga sendiri. Tapi semua selalu di hadapi bayu kendati harus dengan merangkak berjuang sendiri. Tekad dan kemauan kerasnya lah yang mengantarkan bayu sampai hari ini, tapi seharusnya bukan tempat ini.

Bayu putra AmarWhere stories live. Discover now