Sena membulatkan matanya sempurna, dia tidak menyangka Nata akan mengetahui hal itu secepat ini. Dia harus segera memberihukan kepada Divo, tapi tanpa sepengetahuan Cici? Bagaimana caranya?
Gerak-gerik Sena yang gelisah menarik perhatian Divo yang berada disebelahnya. Ujung matanya sangat risih melihat Sena bertingkah laku aneh sejak dia mengecek pesan diponselnya itu.
"Napa lo? Kebelet?" tanya Divo sarkas.
Sena tersentak, "ngga, apa sih lo."
"Terus? Ngapain lo gerak-gerak ngga jelas gitu? Risih bego," kesal Divo tanpa sebab.
"Suka-suka gue lah!" seru Sena dengan nada ketus. Merasa kesal dengan nada bicara Divo yang sangat tidak enak didengar.
Divo memutar bola matanya malas, lalu kembali menfokuskan pandangannya kearah laman komputer yang sedang diotak-atik oleh Cici untuk menggali informasi lain.
Helaan napas panik mulai terdengar membuat Sena tidak tenang, dia benar-benar kehabisan akal saat ini. Dia harus menarik Divo keluar dari sini untuk bicara empat mata tanpa diketahui Cici.
"Um.. Div, gue mau bicara," ucap Sena sedikit lirih namun masih didengar oleh Divo dan Cici yang tidak mengalihkan pandangan mereka dari komputer.
"Ngomong aja kalik Sen," sahut Cici.
Sena tampak gelisah sendiri, baru saja dia hendak menarik pundak Divo dia kembali beralih ke ponselnya.
ting!
ting!
ting!
Notifikasi pesan yang terdengar membuat Sena kembali membuka ponselnya dan ternyata Nata kembali mengirimkan pesan, membuatnya menelan salivanya gugup.
3 pesan baru diterima
Nata
Sena!
15:50✓✓
Balas pesan gue! Gue tunggu 2x24 jam!
15.51✓✓
Gue takut nyokap gue kenapa-napa!
15.51✓✓
Iya, Nat.
Gue lagi mau bahas hal ini sama Divo, tapi
ada Cici disini
15.52✓✓
Nata
Gimanapun caranya Cici ga boleh tau, Sen!
15:52✓✓
Oke, gue usahain.
15.52✓✓
*read
Sena kembali menarik napasnya dalam-dalam. Tidak ada pilihan lain, dia harus menarik Divo menjauh dari Cici.
Sena menepuk pelan pundah Divo dan empunya menoleh, menampilkan wajah kesalnya karena merasa terganggu. Dengan cepat Sena memberi isyarat kepada Divo untuk diam.
Wajah tidak mengerti terukir namun Divo tetap menuruti Sena dan mengikutinya menjauh dari ruangan itu, meninggalkan Cici yang tidak terganggu sama sekali. Saking fokusnya.
"Apa?" tanya Divo langsung.
Sena menyuruh Divo untuk mengecilkan suaranya, "sssttt, bisa kecilin lagi ngga suara lo setan!" bisik Sena kesal.
"Lo kali yang setan!" Seru Divo tidak terima dengan suara berbisik juga. "Kenapa mesti bisik-bisik sih?"
Sena mengeluarkan ponselnya lalu menunjukkan pesan Nata tadi. Divo membaca pesan itu lalu menatap Sena tidak percaya.
YOU ARE READING
AURORA♕[ON GOING]
Teen Fiction⚠️FOLLOW SEBELUM BACA!!!⚠️ Takdir memang suka bermain dengan kehidupan, seperti takdir Cici yang bertemu kembali dengan Divo diwaktu yang tidak disangka. Mereka kembali bertemu dan masih dihantui oleh masa lalu yang kelam. Divo berusaha mencari seb...
♕Twenty Two♕
Start from the beginning
![AURORA♕[ON GOING]](https://img.wattpad.com/cover/60544432-64-k75216.jpg)