"R.A itu insial dari Ritcher Aurora," ucap Cici sambil menunjuk ke gambar yang berada di laman komputer, "dan apa kalian tau, semua sekolah baik itu sekolah kalian, aku dan kak Nata pemiliknya adalah dia. Sekolah itu adalah yayasan yang dikelola atas nama keluarga Ritcher dan perkumpulan sekte Aurora," Cici menunjuk layar komputer yang terpampang jelas wajah seseorang yang tidak asing dimata mereka. Muka yang sama seperti yang ada pada foto-foto sebelumnya dan juga foto yang ada di album mereka.
Divo dan Sena mengangguk, mereka sama sekali tidak pernah tau apa arti R.A pada nama sekolah mereka. Mereka pikir itu nama yang sama seperti nama pahlawan R.A Kartini dan memang nama sekolahnya saja, tanpa ada artian khusus lainnya selama ini.
"Jadi, ini yang namanya Vernon Ritcher?" seru Sena sedikit terkejut.
"Ternyata benar, dia keturunannya Paul Ritcher," Divo menegakkan punggungnya, "Paul Ritcher seorang keturunan Belanda-Irlandia memiliki 4 orang anak yang bernama Vernon Ritcher, Jasmine Ritcher, Damian Ritcher dan Joy Ritcher dari istrinya yang bernama Rossa Aninda Gunawan. Beliau merupakan keturunan asli Indonesia dan setelah menikah mereka membesarkan anak mereka di Indonesia," ucap Divo sambil membaca tulisan yang tertera di laman tersebut.
Setelah dipikir-pikir itulah mengapa wilayah Indonesia menjadi markas terbesar dari organisasi Aurora ini karena pendiri mereka—yaitu Paul, tinggal di Indonesia setelah menikah dengan istri tercintanya Rossa yang lebih sering dikenal sebagai Nyonya Ritcher. Tepatnya dibagian barat pulau Kalimantan.
Yayasan dengan inisial R.A bukan hanya pada sekolah TK saja, melainkan SD, SMP hingga SMA. Selain itu, juga terdapat panti asuhan dan rumah sakit di Australia yang berada dibawah naungan organisasi ini. Belum lagi beberapa saham pada rumah sakit dan perusahaan besar baik dibagian industri hingga perbankan di penjuru dunia.
Organisasi ini tidak se-simple itu ternyata.
Namun, yang masih muncul dibenak mereka adalah apa hubungan orang tua mereka dengan organisasi itu? Apa mereka juga merupakan anggota atau hanya kebetulan saja kenal dengan Vernon? Tapi, semua ini terasa sangat tidak mungkin jika dianggap sebagai sebuah 'kebetulan' belaka.
"Gue masih ngga ngerti, sebenarnya apa hubungan orang tua kita sama organisasi ini," celetuk Sena merasa tidak nyaman. Dia benar-benar tidak menemukan jawaban yang pasti untuk 'kebetulan' yang terjadi ini.
Divo menghela napasnya, "sama, gue bener-bener ngga ada clue sama sekali."
"Apa kita tanya aja?" seru Cici membuat Divo dan Sena melihatnya aneh.
"Yakin?" tanya Sena memastikan.
"Iyalah, kalau ngga gitu darimana lagi kita bisa tau informasinya kalau ngga dari narasumbernya langsung," jawab Cici yakin.
Seakan tersadar sesuatu, wajah Cici terlihat murung. Dia hampir lupa kalau mamanya saat ini sedang tidak berada dirumah melainkan diculik oleh seseorang yang dia yakini adalah salah satu yang terlibat dengan organisasi ini.
Divo dan Sena yang melihat perubahan wajah Cici kembali tersadar akan keadaannya saat ini. Mereka belum menemukan mamanya yang diculik dan keadaan Nata juga tidak sedang baik-baik saja. Mereka harus menemukan mamanya Cici bagaimanapun caranya.
ting!
ting!
Notifikasi yang terdengar membuat Sena meraih ponselnya untuk mengecek pesan yang masuk.
2 pesan baru diterima
Nata
Sen, gue udah tau dimana keberadaan Roy
15:33✓✓
Ajak Divo tapi jgn kasih tau Cici, plis!
15:33✓✓
YOU ARE READING
AURORA♕[ON GOING]
Teen Fiction⚠️FOLLOW SEBELUM BACA!!!⚠️ Takdir memang suka bermain dengan kehidupan, seperti takdir Cici yang bertemu kembali dengan Divo diwaktu yang tidak disangka. Mereka kembali bertemu dan masih dihantui oleh masa lalu yang kelam. Divo berusaha mencari seb...
♕Twenty Two♕
Start from the beginning
![AURORA♕[ON GOING]](https://img.wattpad.com/cover/60544432-64-k75216.jpg)