4. We're Back, I'm Back!

3 2 0
                                    

Swift x Wlaschiha

Setelah sampai di Vladivostok, Taylor dan Tom langsung melanjutkan perjalanan mereka menuju bandara dengan taksi. Setelah cukup lama, mereka pun sampai di tempat tujuan.

Begitu turun dari taksi dan mengeluarkan kopernya, Taylor dan Tom sama-sama langsung memakai kacamata hitam mereka. Kini keduanya berjalan bersama memasuki bandara sambil menenteng koper mereka. Aura dari keduanya yang merupakan seorang selebritis benar-benar terpancar. Tentu saja, kehadiran mereka mulai menarik perhatian seisi bandara.

"The weather is nice and perfect for travelling, yes?", ujar Taylor di tubuh Tom dengan aksen Rusianya.

Mendengar itu, Tom di tubuh Taylor tersenyum sebelum akhirnya menimpali perkataan kawan barunya itu.

"Yes. This is nice. I like the clear shot and learn something rare.", ujar Tom di tubuh Taylor yang juga dengan aksen Rusianya.

Setelah itu, mereka pun melakukan boarding pass dan hal lainnya sebelum akhirnya dapat memasuki pesawat.

“Ladies and gentleman, this is your captain speaking, and blablablabla.........”

Taylor dan Tom kini sudah berada di pesawat tujuan Shanghai. Walaupun mampu membeli tiket bisnis, persyaratan di email misterius itu mengharuskan mereka untuk berada di kelas ekonomi dan membaur dengan penumpang lainnya.

Sekarang sudah satu jam sejak pesawat take off. Taylor dan Tom menghabiskan waktu mereka berlatih dan membaca bahasa Rusia.

"So, what's your deal in China?", tanya Tom di tubuh Taylor.

"Menghadiri konser sebuah televisi dan beberapa wawancara. Yours?", jawab Taylor di tubuh Tom yang diakhiri dengan pertanyaan balasan.

"Vacation. Purely vacation. I love traveling around China.", jawab Tom di tubuh Taylor.

"Mmm... Good for you.", ujar Taylor yang kembali fokus ke buku belajar bahasa Rusianya.

"Iya, sebelum akhirnya berubah menjadi malapetaka.", gumam Tom di tubuh Taylor begitu pelan hingga tak terdengar siapapun.

Sama seperti Taylor di tubuh Tom, Tom di tubuh Taylor pun kini kembali fokus ke buku belajar bahasa Rusianya.

"Hello, I am Taylor and I need a drink.", ujar Taylor di tubuh Tom yang berbicara bahasa Inggris dengan aksen Rusia.

"That's good. Keep it up!", puji Tom di tubuh Taylor.

"Oh ya, ini perasaanku saja apa gimana ya? Aku belum pernah belajar bahasa Rusia tapi kenapa aku merasa kalau aksen Rusiaku begitu bagus?", tanya Taylor di tubuh Tom.

Mendengar itu, Tom di tubuh Taylor hanya bisa menghela napas iri.

"Been there, done that.", sarkas Tom di tubuh Taylor.

"Maksudnya?", tanya Taylor di tubuh Tom yang tak mengerti.

"Iya, tentu saja. Itu karena kamu adalah Taylor di tubuh Tom. Yang mana Tom Wlaschiha sangat berpengalaman.", jelas Tom di tubuh Taylor.

"Oh yeah! Kau pernah memerankan orang Rusia. Good for you. I mean, dalam kasus ini, good for me.", ujar Taylor di tubuh Tom tersenyum membanggakan dirinya.

Melihat itu, Tom di tubuh Taylor hanya bisa pasrah dan lagi-lagi kembali menghela napasnya.  Dia lalu menyender ke jendela karena memang dia lah sang 'perempuan' jadi duduk di dekat jendela.

"Hello, I am Thomas and I need a fresh air.", ujar Tom di tubuh Taylor berbahasa Inggris dengan aksen Rusinya lalu mulai membuka penutup jendela.

"Oohh, that's good!", puji Taylor di tubuh Tom yang mendengarnya namun dengan pandangan yang tetap fokus membaca buku belajar Bahasa Rusia. 

"It is good!", timpal Tom di tubuh Taylor yang tak percaya sekaligus takjub melihat apa yang ada di depannya tatkala membuka penutup jendela.

"Yeah, you are good!", balas Taylor di tubuh Tom yang masih fokus ke buku.

"No! Look at this!", sanggah Tom di tubuh Taylor sambil menepuk-nepuk pundak Taylor di tubuh Tom agar menoleh.

Taylor di tubuh Tom pun menoleh.

"What?", tanya Taylor di tubuh Tom sambil mencondongkan tubuhnya ke samping dan mendekatkan wajahnya ke jendela.

Begitu Taylor di tubuh Tom melihat keajaiban di laur sana, dia langsung terpesona dan takjub bukan main.

"My Lavender Haze.", gumam Taylor di tubuh Tom dengan takjub.

"Yeah... Your Lavender Haze.", timpal Tom di tubuh Taylor yang juga sama-sama takjub dengan apa yang tengah dilihatnya.

Sekumpulan kabut tipis berwarna lavender itu seakan bergerak dan terus bergerak seolah sengaja mendekat menghampiri pesawat yang tengah dinaiki oleh Taylor dan Tom. Kedua pasang mata biru baja itu terus memandangi Lavender Haze di hadapan mereka. Fokus dari kedua pasang mata biru baja itu tak teralihkan sedikit pun dari pemandangan indah sekaligus fenomena misterius satu ini. Hingga dalam sekejap mata, kedua pasang mata biru baja itu kembali mengedip seakan melihat kilasan.

Sadar dengan apa yang baru saja terjadi, Taylor dan Tom saling menoleh satu sama lain. Kedua pasang mata biru baja itu saling menatap begitu dekat. SANGAT DEKAT. Hingga tak lama...

"Taylor?", ujar Tom.

"Tom?", ujar Taylor.

"It's working.", ujar Tom lagi.

"Yeah, we did it.", ujar Taylor lagi.

"No, we're back.", balas Tom menyanggah.

"Yeah, we're back.", timpal Taylor setuju.

"O MY GOD O MY GOD WE'RE BAAAAAACCCCKKKK", teriak Taylor dan Tom berbarengan yang langsung berdiri dan berpelukan sambil melompat-lompat saking girangnya.

Sadar jika mereka tengah di pesawat dan mulai menarik perhatian penumpang lain dengan kegaduhan yang mereka buat, Taylor dan Tom melepaskan pelukan mereka dan berhenti berteriak lalu kembali duduk.

Wajah mereka tak henti-hentinya tersenyum saking bahagianya. Hingga beberapa saat kemudian setelah mereka kembali duduk...

"I'm back.", bisik Taylor sambil menyikut Tom.

"I am back too.", bisik Tom yang juga sambil menyikut Taylor.

"I'm back.", bisik Taylor lagi sambil kembali menyikut Tom.

"I'm back.", bisik Tom lagi yang juga sambil menyikut Taylor.

"I'm back."

"I'm back."

"I'm back."

"I'm back."

"I'm back."

"I'm back." 

Keduanya terus berbisik memainkan game “I'm back.” sambil saling menyikut satu sama lain, sampai di suatu titik di mana Taylor mengatakan...

"Hi! I'm Taylor with soul, flesh, and blood.", ujar Taylor tersenyum yang kini sambil menoleh menatap Tom tanpa menyikut.

Mendengar itu, Tom juga menoleh ke Taylor dan menatapnya.

"Hello! I am Tom Wlaschiha with soul, flesh, and blood.", ujar Tom yang juga tersenyum sambil menatap Taylor.

Walaupun roh mereka sudah kembali ke tubuh masing-masing dan tidak tertukar lagi, sesungguhnya ini baru lah permulaan. Sebuah petualangan yang penuh aksi dan kejahatan menanti mereka.

•••




Thursday,
February 9, 2023
SH

BLUE EYES: Swift x WlaschihaOù les histoires vivent. Découvrez maintenant