2. Hi, 0000! I'm Taylor.

7 2 0
                                    

Swift x Wlaschiha


Di New York, Tom di tubuh Taylor tengah berusaha beberapa kali memecahkan kata sandi di ponsel Taylor. Namun, beberapa kali juga ia gagal.

"Shit! Jika ini kode angka, aku akan sangat mudah membukanya. Taylor sangat menyukai angka 13 dari berita-berita yang aku baca.", kesal Tom di tubuh Taylor yang terus menerus gagal memecahkan kata sandinya.

Dia sudah mencoba memadukan beberapa nama dan angka yang terkait dengan Taylor berdasarkan informasi yang dia dapat di internet. Taylor Swift, Swiftie, Taylor loves swifties, Taylor13, TS1989, Swift13, December13, 13 December 1989, Meredith Grey, Olivia Benson, Benjamin Button, bahkan kesepuluh daftar nama album Taylor sudah dia coba, namun semuanya tak membuahkan hasil.

Setelah menunggu lima menit berikutnya yang entah ke berapa, Tom di tubuh Taylor kembali mencoba memecahkan kata kunci ponsel Taylor. Seperti pepatah, “Tidak ada usaha yang sia-sia”, Tom di tubuh Taylor akhirnya mendapat pencerahan.

“Hi! I'm Taylor”

Dan layar ponsel pun terbuka.

"FINALLY!", teriak Tom di tubuh Taylor yang melompat kegirangan.

Sementara di Berlin sana, Taylor di tubuh Tom juga tengah mencoba memecahkan kata sandi di ponsel Tom. Berbeda dengan ponsel miliknya, ponsel milik Tom ini sangat mudah dibuka. Begitu percobaan pertama, Taylor di tubuh Tom langsung berhasil membukanya.

“0000”

Dan layar ponsel pun terbuka.

"Boys!", sindir Taylor di tubuh Tom begitu ponsel milik Tom terbuka dengan mudahnya.

Setelah itu, Taylor di tubuh Tom langsung mengetik nomor ponselnya dan meneleponnya.

"Jika tahu semudah itu, mungkin sudah aku buka dari kemarin-kemarin.", ucap Taylor di tubuh Tom sambil menunggu sambungan teleponnya diangkat.

Kembali ke New York, Tom di tubuh Taylor yang masih kegirangan pun kembali dikejutkan dengan nada dering dari telepon milik Taylor. Nada dering telepon milik Taylor memakai salah satu lagu miliknya,

🎶'Cause baby, now we got bad blood
You know it used to be mad love
So take a look what you've done
'Cause baby, now we got bad blood (hey!)🎶

Suara musik yang keras dan kencang pun langsung mengagetkan Tom di tubuh Taylor.

Bukannya langsung diangkat, Tom di tubuh Taylor menatap terlebih dahulu nomor telepon tidak dikenal itu. Beberapa detik kemudian, dia pun tersadar.

"HOLY SHIT! Ini nomorku!", seru Tom di tubuh Taylor.

Detak jantung Tom di tubuh Taylor semakin kencang, antara bersemangat dan juga panik.

"It's Taylor. Taylor meneleponku... Oke! Tom meneleponku.", ujar Tom di tubuh Taylor sebelum akhirnya mengangkat teleponnya.

[ON PHONE]

"Halo.", ujar Tom di tubuh Taylor.

"Halo. Tom?... I mean, Taylor?", ujar Taylor di tubuh Tom.

"Yeah, this is Taylor. But, you can call me Tom. Oh no, its Taylor. But I am Tom. Ahh, whatever!", ujar Tom di tubuh Taylor.

"This is awkward.", gumam Taylor di tubuh Tom.

"I know. So, bagaimana kau tahu kita telah bertukar roh?", tanya Tom di tubuh Taylor.

"Simpel logika. Hipotesis pertamaku, karena arwahku ada di tubuhmu, maka arwahmu juga pasti ada di tubuhku. Kedua, jika arwahku hanya ada di tubuhmu dan arwahmu tidak ada di tubuhku, maka salah satu dari kita sudah mati. Tapi buktinya, ini kita masih hidup. So, nevermind! It doesn't matter. So, what should we do now?", jelas Taylor di tubuh Tom dengan detail.

Mendengar jawaban Taylor di tubuhnya, Tom di tubuh Taylor pun terkesima hingga membuatnya terdiam kagum.

"WOW! Kau begitu cerdas.", celetuk Tom di tubuh Taylor.

"I am a doctor.", sarkas Taylor di tubuh Tom.

"Oh, yeah... I read about you on the internet. Congratulations by the way.", ujar Tom di tubuh Taylor yang tersadar dari lamunannya.

"Yeah, thank you. But, that's not a point! Sekarang, bagaimana cara kita mengembalikan kewarasan kita? Dalam kasus ini, OUR SPIRITS.", jelas Taylor di tubuh Tom yang sudah mulai frustrasi dengan keadaan.

"Let's meet and talk.", ujar Tom di tubuh Taylor.

"Good idea. When and where?", tanya Taylor di tubuh Tom.

"China.... Maybe?", ujar Tom di tubuh Taylor dengan ragu-ragu.

Taylor di tubuh Tom tak menggubrisnya, dia menghela napasnya kasar dan memutar bola matanya kesal. Tentu saja, helaan napas itu terdengar jelas lewat telepon di telinga Tom di tubuh Taylor.

"Apa hal terakhir yang kau ingat?", Tom di tubuh Taylor bertanya lagi.

"I don't know. China, Shanghai, airport, haze in the cabin, so white, the window, lalu aku melihat kilasan dan... Oh my God!", Taylor di tubuh Tom menghentikan ucapannya begitu teringat sesuatu.

"What?", tanya Tom di tubuh Taylor yang penasaran.

"Meet me at midnight!", celetuk Taylor di tubuh Tom.

"What?", Tom di tubuh Taylor dibuat penasaran untuk kedua kalinya namun kali ini plus kebingungan.

Tengah malam negara dia atau negaranya?

"I mean, not literally midnight. Let's fly to China with the early flight.", jelas Taylor di tubuh Tom.

"Got it!", ujar Tom di tubuh Taylor.

Dan panggilan telepon pun berakhir.

[END PHONE]

Setelah panggilan telepon berakhir, baik Taylor maupun Tom, keduanya mendapat email misterius.

Teng! Teng!

Suara denting ponsel terdengar.

"WHAT?", kaget Tom di tubuh Taylor dengan bahasa Inggris.

"WAS?", kaget Taylor di tubuh Tom dengan bahasa Jerman.

•••





Thursday,
February 9, 2023
SH

BLUE EYES: Swift x WlaschihaWhere stories live. Discover now