°1°

1.6K 93 0
                                    

Seorang lelaki tampak sedang duduk nyaman sambil bersandar pada kepala kasurnya. Ia nampaknya sedang bermain game, terlihat dari gerak-geriknya yang terus menekan joystick di tangannya. Sesekali ia akan mendesis kesal ketika karakternya diserang oleh musuh.

"Yak Kim Junkyu! Tidur sekarang atau gue bakal bakar habis game lo!" teriakan seseorang dari luar kamar pria bernama Junkyu tersebut membuat karakter yang sedang ia mainkan pun mati.

Junkyu nampak emosi melihat karakter yang ia mainkan sudah tak bernyawa, ia pun menatap nyalang kearah pintu kamarnya. Ia sekarang benar-benar kesal dengan seseorang yang ia pastikan sedang berdiri didepan pintunya tersebut.

Junkyu membanting joystick di tangannya dengan kasar lalu ia segera beranjak menuju kearah pintu kamarnya. Nampak ia berdecak kesal kearah seseorang yang berdiri didepannya dengan tangan menyilang didepan dada.

"Apa mau lo? Lo nggak liat gue kalah karna teriakan cempreng lo itu?" ujar Junkyu dengan wajah sebal, orang yang sedang berdiri didepannya pun nampak memasang wajah datar

"Asal lo tau aja yah besok kita udah masuk sekolah, kalau sampai lo telat lagi maka gue nggak akan segan buat botakin kepala lo itu" ancam sosok yang masih setia memasang raut datarnya tersebut, Junkyu mendengus mendengar ucapan orang tersebut.

"Cho Yihyun, urus aja masalah lo sendiri" balas Junkyu dengan wajah sebal, sang gadis yang dipanggil Yihyun tersebut tampak mengerutkan bibirnya mendengar balasan Junkyu.

"Ngomong apa tadi--"

"Junkyu, Yihyun. Bisakah kalian berdua berhenti bertengkar? Ini sudah larut malam, malu dengan tetangga karna suara berisik kalian" tegur seseorang yang nampak menaiki tangga dengan piyama yang melekat ditubuhnya. Junkyu dan Yihyun pun menengok kearah sosok tersebut.

"Kami tidak bertengkar, ayah" balas Yihyun yang sekarang sedang menghadap kearah sosok yang ia panggil ayah. Sang ayah pun berjalan mendekat kearah mereka berdua.

"Kembalilah ke kamarmu, Yihyun. Besok kalian berdua sudah mulai masuk sekolah lagi, kan? Ibu kalian akan mengomel jika kalian berdua telat bangun besok"

Sang ayah nampak menepuk kepala Yihyun dengan pelan yang mengisyaratkan bahwa apa yang dikatakan sang ayah adalah hal yang wajib dituruti.

"Baiklah, ayah. Kalau begitu aku ke kamar duluan. Selamat malam, ayah" ujar Yihyun dengan senyum kecil dan segera berlalu kearah kamarnya yang memang tidak jauh dari kamar Junkyu.

Sedangkan Junkyu menatap kepergian Yihyun dengan wajah sebal hingga tepukan dipundaknya membuat ia tersadar. Ia pun menatap sang ayah.

"Kamu juga segera istirahat, Junkyu. Ayah nggak mau yah sampai kamu jadi malas karna game, ayah membelikannya untukmu agar jadi motivasi untuk mempertahankan nilaimu di sekolah. Kalau kamu telat lagi ayah akan menyita seluruh game mu"

"Iya, yah. Kalau begitu aku akan istirahat duluan". Junkyu nampak akan masuk kembali kedalam kamarnya hingga panggilan dari sang ayah membuat langkahnya terhenti.

"Jun, marga Yihyun adalah Kim. Jangan lupa kalian berdua itu saudara, kamu udah janji kan sama ayah nggak akan membedakan dirimu dengan Yihyun? Dia tetap lah adikmu" ujar sang ayah yang sedang bertatapan dengan Junkyu yang memilih menyandarkan tubuhnya disamping pintu, ia nampak menghela nafas mendengar perkataan sang ayah.

"Aku ngerti, yah. Aku nggak membedakan diriku dengan Yihyun, lagipula aku tadi cuma bercanda dengannya. Kami berdua baik-baik aja kok, yah. Aku nggak akan memanggilnya begitu lagi jika ayah tidak suka"

Sang ayah terlihat mengangguk kecil, ia pun menghela nafas. Ia sadar bahwa sang putra nampaknya lelah dengan ucapannya, ia hanya tidak ingin kedua anaknya merasa risih satu sama lain. Apalagi ia masih takut Junkyu belum sepenuh hati menerima kehadiran sang adik yaitu Yihyun.

(Slow up) °Love My Way° |Junkyu x All|Where stories live. Discover now