~♥~Lembaran Baru

3.4K 232 7
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




Empat tahun berlalu

"Sini Mah, Kia bantuin," kata Kia seraya mengambil alih tempat ibunya.

"Makasih sayang," ucap Linda seraya tersenyum.

Kia dan ibunya mulai hidup di lembaran baru, dimulai dari pindah ke kota dari empat tahun yang lalu, dan membuka usaha toko roti yang sudah berjalan selama satu tahun hingga sekarang.

Warisan yang ditinggalkan ayahnya sangat bermanfaat bagi dirinya dan ibunya ditambah jumlah uang yang diberikan oleh Ridwan tidaklah sedikit, sehingga menambah modal untuk usaha mereka.

"Mmm Nak," panggil Linda.

"Iyah Mah?"

"Kapan kamu mau kuliah?"

Kia tidak langsung menjawab pertanyaan ibunya itu.

"Mamah harap kamu tidak menunda-nunda lagi," lanjut Linda.

"Bukannya aku mau menunda-nunda, tapi aku rasa aku sudah terlambat kuliah di usia segini," jawab Kia seraya menundukkan kepalanya.

Sebetulnya Kia teringin melanjutkan studinya namun ketika Kia melihat lagi dirinya yang sudah berumur dua puluh empat tahun sedikit membuat mentalnya menciut. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana nanti kehidupannya di kampus. Kia juga sedikit iri kepada Ami, diusianya yang sama dengannya, Ami sudah bisa bekerja di tempat impiannya, sedangkan Kia masih terpaku pada ibunya.

Kia juga berpikir kalau dirinya kuliah hanya membuang-buang uang yang sudah susah payah ibunya dan dirinya kumpulkan.

"Nak, gak ada yang namanya terlambat dalam mengejar ilmu. Sekarang ada kesempatannya, jangan sia-siakan lagi."

Kia menatap wajah ibunya lalu tersenyum. "Iyah Mah, nanti coba aku pikirkan lagi." Perkataan Kia dibalas anggukan dari ibunya.

Matahari semakin berada di puncak kepala dan pengunjung yang datang ke toko perlahan-lahan semakin membludak karena jam menunjukkan waktu istirahat, awalnya Kia kewalahan menghadapi para pengunjung itu tapi sekarang ia sudah terbiasa.

"Permisi," kata seseorang seraya membuka pintu masuk.

Kia yang sedang mengelap meja melihat ke arah sumber suara.

"Selamat datang Om," kata Kia yang dibalas senyuman oleh Ridwan.

Kia tidak terkejut dengan kehadiran Ridwan yang mengunjungi tokonya, karena memang Ridwan selalu mampir datang ke sana, bahkan hampir setiap hari. Ridwan juga yang membantu mereka dalam perintisan toko ini.

"Ibu kamu ada?" tanya Ridwan.

"Ada Om di dapur."

Ridwan berpamitan untuk pergi ke dapur di mana Linda berada, sepertinya Ridwan ingin memberikan sesuatu yang entah apa itu karena terlihat ia membawa paper bag di tangannya.

PENGASUH UNTUK EGGI ( Completed ) Where stories live. Discover now