7

137 22 0
                                    

Calum's P.O.V

"Aku pergi dulu." ucap Luke singkat seraya berdiri dari sofa dan beranjak ke pintu flat.

"Sepertinya sejak pertama kita ke London kau sering pergi. Memangnya kau kemana?" tanyaku membuatnya menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya menghadapku.

"Hanya hangout dengan temanku." jawabnya sambil mengangkat kedua bahunya.

"Cewek atau cowok?" tanyaki lagi.

"Uhh, cewek." jawabnya sedikit mencurigakan.

"Kau hookup lagi?" Lagi-lagi tanyaku. Astaga, aku banyak tanya sekali. Entahlah, sejak aku mendapatkan informasi bahwa Katie, sahabat lamaku, sudah tidak tinggal di Australia lagi aku jadi sedikit... kesal, mungkin? Tapi aku tidak tahu dengan siapa aku kesal. Ah, sebenarnya ada apa sih, denganku?

"Tidak, dia hanya sekedar teman. Sudahlah, nanti aku telat. Dah, Cal." Tanpa membiarkanku berkata sepatah kata apapun lagi ia langsung bergegas keluar flat.

Luke mempunyai teman cewek? Tunggu, what? Baru kemarin lusa kami mendarat di London bertujuan membuat album pertama kami, Luke sudah hangout dengan seorang teman cewek? Ini sedikit aneh...

Katie's P.O.V

Aku memakai mascara dan foundation secukupnya. Kemudian aku memoles bibirku dengan sedikit lip balm jaga-jaga jika ada media paparazzi yang tersebar di sekitaran London. Ayolah, setidaknya jika aku harus melewati neraka bash karena hanya sekedar hangout dengan Luke, aku tidak ingin parasku terlihat terlalu polos dan sangat membosankan. Harga diriku bisa turun nantinya.

Aku mengambil tas kecilku dan mengecek isinya. Dompet, handphone, powerbank... oke, semuanya lengkap. Setelah memastikan aku membawa semua barang yang perlu kubawa, aku keluar dari kamarku dan mendapati Luke sedang menonton televisi dengan kaki yang seenak jiidatnya selonjoran di sofa. Tidak sopan, sangat tipikal.

"Luke, aku sudah siap. Ayo."

Luke pun mematikan televisi dan berdiri. Kemudian ia tersenyum kepadaku tanpa alasan dan mulai berjalan keluar apartemen kami. Seperti biasa, setelah kami di luar aku mengunci apartemen terlebih dahulu.

By the way, aku dan Luke sudah dekat kembali sebagai teman dekat sekarang. Kami sering hangout, entah hanya untuk ke Starbucks dan memesan Green Tea Frappucino ukuran venti atau pun berkeliling London. Kami paling sering hanya sekedar ngobrol saja. Tentang anak-anak 5SOS yang lain, tentang artis-artis Hollywood, tentang Calum, tentang Australia, tentang Inggris, pokoknya banyak.

"Mengapa kau tadi tersenyum?" tanyaku seraya menekan tombol turun lift.

"Tidak ada apa-apa." jawabnya yang membuatku memberikannya tatapan yang berkata 'aku tak percaya padamu, kau terlihat munafik.' "Ayolah, Kate. Aku serius, tidak ada apa-apa."

Aku mengedikkan kedua bahuku memyerah bertepatan dengan sampainya lift pada lantai kami sekarang. Lift terbuka dan yang pertama aku lihat adalah.....

Ashton Irwin.

Ashton fucking Fletcher Irwin.

Ya, kau tidak salah baca. Astaga Tuhan, cobaan apalagi yang akan kau timpa padaku...

"Hai, Katie!" sapanya dengan sangat riang.

Luke sudah memasuki lift dan aku masih berdiri dengan lemas membengongi pandangan di hadapanku. Apa yang Ashton lakukan di sini?

Untuk sesaat aku hanya dapat membatu di depan lift tersebut, sampai akhirnya Luke membuka mulut dan membawaku kembali ke kenyataan.

"Katie, jika kau hanya akan terus berdiri di situ nanti kami tinggal, loh."

No Goodbyes • c.h (discontinued)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن