Aku Mencintaimu

37 36 3
                                    

Disebuah taman terlihat dua orang yang sedang duduk sambil mengobrol. Mereka adalah Swara dan Laks.

"Sayang apa kau tau kenapa aku ingin selalu ada didekatmu," kata Laks berbaring dan menaruh kepalanya dipangkuan Swara.

"Laks seperti ini ditempat umum seperti ini. Bagaimana jika keluargamu atau keluargaku melihat ini pasti mereka akan curiga tentang hubungan kita yang sebenarnya," kata Swara khawatir.

"Apa salahnya sayang? Biarkan semua orang tau kalau kita adalah sepasang kekasih,"kata Laks.

"Ayah ini tidak seperti yang kau lihat," kata Swara membuat Laks membenarkan posisinya menjadi duduk dan dia juga menundukkan kepalanya.

"Paman aku dan Swara hanya berteman dan tak lebih dari itu. Aku mohon jangan salah paham," kata Laks yang takut kalau hubungan mereka yang sebenarnya akan terbongkar.

Melihat sikap Laks yang seperti itu, Swara tertawa lepas dan membuat Laks menyadari kalau Swara membohonginya. Laks lalu menatap Swara dengan tatapan kesal dan membuat Swara menghentikan tawanya.

"Tadi kau bilang kalau semua orang harus tau tentang kita tapi kenapa saat kau mengira kalau Ayahku datang kau langsung jadi seperti tadi. Apakah cintamu hanya omong kosong?" kata Swara yang sudah mulai bosan untuk menyembunyikan hubungan mereka. Apalagi melihat sikap Laks yang tak pernah berubah sampai sekarang.

"Jangan berbicara seperti itu Swara. Aku benar-benar mencintaimu dan aku tak ingin kehilanganmu. Jika kau tak percaya rasakan lah detak jantungku," kata Laks memegang tangan Swara lalu meletakkan tangan Swara tepat di dadanya. Swara lalu menurunkan tangannya.

"Kau selalu bersikap seperti ini Laks setiap aku meragukan cintamu. Tapi sebenarnya bukannya aku bermaksud meragukan cintamu tapi aku tidak ingin kita menyembunyikan hubungan kita lebih lama lagi. Aku juga tak ingin sampai orang tuaku mengetahui hubungan kita dari orang lain. Kau tau kan betapa orang tuaku mempercayaiku," kata Swara.

"Percayalah padaku Swara. Aku akan segera memberitahu orang tuaku lalu aku akan memintanya untuk melamarmu atau lebih tepatnya perjodohan karena aku tak ingin sampai orang tuamu mengetahui tentang hubungan kita. Aku ingin keluargamu menanggap ini perjodohan bukan karena kita saling mencintai agar ayahmu tak marah padamu dan kepercayaannya padamu juga tak akan hilang,"kata Laks memegang tangan Swara untuk meyakinkannya.

"Iya aku percaya Laks. Tapi aku butuh bukti bukan hanya janji," kata Swara.

"Baiklah. Tolong beri aku waktu satu minggu," kata Laks.

"Oke," kata Swara.

"Tersenyumlah sayang jangan cemberut seperti itu," kata Laks.

"Aku masih kesal padamu Laks," kata Swara.

"Kau tunggu disini dan aku akan segera kembali," kata Laks lalu pergi.

"Dia pasti akan membelikan aku es krim," kata Swara yang sudah bisa menebak Laks karena Laks memang selalu membelikannya es krim jika dia sedang marah.

Swara melihat ke arah jalan dan dia melihat seorang anak yang menyeberang sembarangan dan  disaat itu juga ada mobil yang melaju ke arah anak itu. Swara segera berlari untuk menyelamatkan anak itu. Swara segera menarik anak itu pinggir dan dia berhasil karena jika dia telat beberapa detik saja mobil itu sudah menabrak anak kecil itu. Pengemudi mobil itu menghentikan laju mobilnya.

"Kau tidak papa kan?"tanya Swara.

"Tidak papa Bibi dan terima kasih Bibi telah menyelamatkanku,"kata anak itu.

"Iya sama-sama. Tapi lain kali hati-hati dan dimana orang tuamu karena seharusnya mereka bersamamu," kata Swara.

"Ayah sedang bekerja dan Ibu juga bekerja jadi aku main sendiri karena aku bosan di rumah dan lagi pula rumahku tidak jauh dari sini,"kata anak itu.

BAS TUJHSE PYAAR HOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang