10.

65 38 8
                                    

Back to Lubna Sanjaya storys guys!!!
Jangan lupa vote yah!!
Karena kebutuhan penulis bukan hanya kalian suka sama ceritanya but vote and komenan kalian juga, jadi jangan lupa yah lopyu all🦋

"Sulit mengekspresikan perasaan ku sekarang ini."

Lubna Devandra.

"Biasakan diri untuk menghapus air matamu sendiri."

"Nur Ramadhani"

Terjadi pertengkaran kecil antara Ishana dan kedua teman Adarra, memang mereka suka sekali mencari ribut.

"HE ULAT! NGAPIN LO DISINI!? MAU KEGATELAN SAMA COWOK GUE!? SINI LO CABE BIAR GUE BEJEK PALA LO!" Teriak Ishana berusaha menjambak jilbab Adarra dan kedua temannya.

Sekarang seluruh kantin memperhatikan mereka karena mendengar suara teriakan dari Ishana. Lubna dan Aqilla berusaha menenangkan dan melerai ketika Ishana ingin menjambak rambut Fika dan Siska.

"Ishana udah dong sayang jangan marah marah, aku juga gak bakal mau kali sama dia." Ucap Abil berusaha menenangkan Ishana.

"Kamu juga Qintar! mau aja kamu di deketin sama cabe kayak mereka, Qintar sayang kalo mau cari pengganti aku tuh cari yg lebih dari aku dong masa modelan kayak gini mau gantiin posisi aku." Timpal Aqilla.

"Apa ayang, aku gak salah denger!? Dia mau gantiin posisi kamu!? Oh tidak semudah dan sejelek ini ferguso." Balas Qintar.

"Maksud Lo apa ngomong kayak gitu ha!" Sahut Siska tidak terima dengan ungkapan Qintar.

"Kamu nanya!? Kamu bertanya-tanya!? Sini gue kasih tau yah, Lo itu gak bisa gantiin posisi Aqilla di hati gue, Lo itu cuman cabe rawit yang cari perhatian ke kita kita!" Balas Qintar dengan pedas.

"Bener yang di bilang Qintar barusan kalian itu cuman cabe yang suka cari perhatian ke kita kita, Lo juga Dit, kok Lo mau sih sama manusia caper kayak dia." Ucap Abil menyetujui perkataan Qintar.

"Jaga ucapan Lo yah!" Sahut Aditya tidak terima Adarra menjadi bahan ejekan teman temannya.

"Wah, Sekarang Lo lebih mentingin cabe itu dari pada kita sahabat Lo sendiri!? Sadar ditt, ingat kata gue Lo bakal nyesel udah lakuin ini ke Lubna!" Jelas Abil menunjuk tepat di depan muka Aditya.

"Hebat banget yah, pake pelet apa Lo sampe si Aditya nurut kayak peliharaan Lo kayak gini?" Tanya Qintar.

Bukan Qintar namanya jika tidak mengeluarkan ucapan pedasnya jika sedang ribut dengan orang.

"Qintar Alexander!" Bentak Adarra tak terima.

"Yess nona cabe it's me, why you call me?" Balas Qintar dengan nada sok Inggris.

"Lo kok jahat banget sih sama gue, gue gak pernah jahatin kalian kenapa kalian tega banget sama gue?" Adarra kembali bertanya, dengan mimik wajah manipulatif nya.

"Gak usah keluarin suara buruk Lo itu depan gue, jijik gue dengernya kayak sampah tau nggak!" Balas Ishana.

Lubna hanya bisa diam dan memperhatikan mereka yang berdebat karena pacarnya di dekati orang lain, apalah daya.

Lubna Sanjaya (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang