BAB. 03.

47 2 0
                                    

Serial
JAKA LELANA
Pendekar pedang bayangan
( MUSTIKA RATU GENI )
Karya
Lisana Ulfa


  Apa sebenarnya yang membuat dewi angin merak sampai berada di bawah pohon mangga hutan besar yang di tempati Ki Sapu Jagat ?.

  Kita kembali pada saat dewi angin merak biru berada di desa welirang aji.
  Setelah menjarah kedai ki roto juling. lebih dahulu dan mengobrak abrik isinya.
  Warok sarwo keling dan ketiga anak buahnya kemudian pergi ke gunung agung.

  Mengetahui kalau para begal iblis dari alas tuwo ke gunung agung, nenek berambut putih yang konde dengan tusuk konde perak yang bergambar kepala burung merak ini langsung berkelebat menyusul dan mencari keempat manusia sesat itu.

  Hingga matahari menghilang, dan siang berganti malam, nenek sakti itu belum juga menemukan para rampok ganas itu, dan ahirnya dia beristirahat di bawah pohon mangga hutan yang  besar dan berdaun lebat.
  Hampir semalaman guru pendekar pedang bayangan ini terjaga, walau kedua matanya tertutup rapat, namun kedua telinganya ia buka lebar lebar, untuk berjaga jaga dari segala kemungkinan yang tidak di inginkan.

No.  18.

   Hingga fajar menyingsing, dewi angin merak biru baru bisa memicingkan matanya, itupun hanya sesaat.
  Ketika sang surya sudah menampakkan wujudnya di ufuk timur, nenek berambut putih ini membuka matanya dan menarik nafas dalam dan panjang.

  "Sudah semalam aku berada di gunung ini.."
  "Apa yang harus ku lakukan, akupun tidak tau.."
  "Edan.."
  "Mengapa kakek keparat itu memberi keterangan hanya setengah setengah.." gerutu si nenek seorang diri.

  "Hmmm.."
  "Kalau tidak salah ingat, malam nanti adalah malam purnama ke lima belas.."
  "Aku akan mencari keempat manusia keparat itu dulu.."
  "Hatiku tidak akan tentram sebelum mengetahui apa yang jadi tujuan mereka.."
  "Sesegera mungkin, aku harus temukan keempat manusia dajjal itu.." ucap si nenek di dalam hati.

  Guru pendekar pedang bayangan ini kembali pejamkan matanya, kedua telapak tangan si nenek di tempelkan ke tanah, dari kedua telapak tangan itu tampak mengalir cahaya bening yang kemudian menjalar ke bumi.
  Cukup lama nenek berambut putih ini menempelkan telapak tangannya ke tanah, dan baru di angkat setelah kedua matanya kembali terbuka.

No.  19.

  "Hmmm..."
  "Dengan Ilmu menyerap detak jantung dan langkah yang ku miliki .."
  "Ternyata ada banyak manusia di puncak gunung ini.."
  "Tidak ku sangka.."
  "Kehawatiranku ternyata benar.."
  "Di sebelah barat sana, ada empat orang.."
  "Aku yakin, mereka adalah manusia Putung neraka begal iblis dari alas tuwo.."
  "Dari arah yang berlawanan dengan empat manusia keparat itu, ada dua orang, walaupun masih jauh, jelas tujuannya juga kemari.."
  "Ah.."
  "Mungkin itu si tua Bangka Bayu seto.."
  "Tapi siapa pula yang mengikutinya.." gumam si nenek pelan.

  "Peduli setan.."
  "Siapapun mereka, kalau berani mengerecoki urusanku, akan tau sendiri akibatnya i.."
  "Yang terdengar saat ini adalah empat iblis alas tuwo.."
  "Aku harus mencari tau, apa yang menjadi tujuan mereka datang ke gunung agung ini.."

  "Begal iblis.."
  "Menurut cerita Suropati.."
  "Mereka berempat juga ada di tempat waktu Jaka di celakai dengan racun hawa neraka.."
  "Jangan jangan mereka juga terlibat.."
  "Aku akan membuat perhitungan dengan mereka lebih dulu.." selesai berkata walau di dalam hati.
  Nenek berjubah biru ini langsung bangkit dan berkelebat ke arah barat, tempat di mana menurutnya para begal iblis alas tuwo itu berada.

MUSTIKA RATU GENI,  Serial Pendekar Pedang Bayangan, JAKA LELANA Where stories live. Discover now