B-6 ANAK KAMPUS

480 102 42
                                    

KESIMPULAN CHAPTER SEBELUMNYA:
1. Sasori selalu ada buat Hinata
2. Kiarra yang suprot SasoHina karena citra Sasori yg bagus dan dia gasuka Shikamaru karena Kiarra tim 'pantang temenan sama mantan'
3. Sejak putus sama Shikamaru, Hinata jadi ngerubah sudut pandangnya dalam melihat hubungan laki-laki dan perempuan: tadinya dia agak kaku dan tertutup, sekarang jadi lebih santai dan terbuka makannya dia mau pacaran sama Sasori walau pas jadian masih ragu banget dan mau aja diajak ketemu Sasuke.
4. Adapun sebab pasti kenapa Hinata mau jadian sama Sasori silakan artiin sendiri wkwkwkwk---begitupun hal lainnya.

.

.

.

.

ONE WAY TICKET
B-6 ANAK KAMPUS

.

.

.

.


Hinata berjalan keluar dari kelas dengan lesu. Hari itu dia menguncir rambutnya, sweater putih ia padukan dengan rok coklat yang menggantung indah telat di atas lutut, masker putih terus menutupi separuh wajahnya. Di lengannya sebuah jas putih ia lipat, hari ini dia baru selesai dari jadwal praktik.

"Hinata, duluan ya."

Sebelum keluar tadi ia baru saja menolak ajakan temannya untuk nobar, nongkrong bareng. Dia pun hanya melambaikan tangan pada teman-temannya. Di mata kuliah ini dia hanya sendirian karena Kiarra tidak mengambilnya.

Masih di lorong fakultas kedokteran, Hinata dikejutkan oleh kedatangan Sasori.

"Ta, kita harus bicara. Ok?"

Tubuh Hinata seketika merasa kaku, bahunya menegang dengan sempurna.

Gadis itu langsung menolak, tapi Sasori langsung meraih tangannya dan memohon untuk memberinya kesempatan untuk berbicara.

Hinata hendak menolak lagi tapi dia masih di lorong kampus dan banyak teman-teman satu mata kuliahnya yang lewat karena memang mereka baru saja selesai kelas, beberapa di antaranya sudah memperhatikan SasoHina.

Ia pun memilih menepi dari lorong itu ke bagian lorong yang lebih sepi. Dia dan Sasori masih terlihat jelas oleh orang lain di sana tapi setidaknya itu bukan tempat di mana teman-teman Hinata berlalu-lalang.

"Kita berdua harus ngobrol, tapi gak bisa di sini, Ta. Kamu mau kita ngobrol di mana? Hm?" kali ini Sasori bertanya dengan lebih lembut.

Tapi Hinata tidak menangkap itu semua. Yang dia inginkan adalah pergi dari sana dan menjauh dari Sasori sejauh mungkin tanpa mengundang perhatian siapapun.

"Maafin aku soal yang kemarin, ya? Itu bener-bener... "

Sasori kembali berbicara lagi walau diapun sangat menyadari bahwa Hinata tidak merasa nyaman. Tapi suara lain yang memanggil Hinata membuat ia dan gadis itu menoleh.

"Hinata."

Seorang laki-laki berambut merah fanta menghampiri keduanya.

Akashi menatap Hinata sekilas, "Buku lu yang ada di gua, gua bawa."

Dia lalu menatap Sasori, mengangguk, lalu kembali pada Hinata, "Tapi ada di mobil."

Si gadis Hyuga mengangguk, dia tidak melepaskan kesempatan itu untuk kabur dari Sasori. Dia pun langsung mengajak Akashi untuk mengambil buku Hinata yang tertinggal di mobilnya.

ONE WAY TICKET [SHIKAHINA]Место, где живут истории. Откройте их для себя