sembilan

1K 71 7
                                    

AWAS BANYAK TYPO!
🚫 JANGAN LUPA VOTE 🚫

.

.

.

Mew menggeleng ia tidak setuju atas keputusan mommynya.

"Tidak mom! Aku tidak akan membiarkanmu membawa babyku pergi kemanapun!!" Teriak Mew membuat kedua orangtuanya terlonjak kaget

"Mew" ucap kepala keluarga dengan nada dingin

"Mommy tidak bisa membuat keputusan secara sepihak, memang Mew akui kalau Mew lalai dalam menjaga Gulf. Mew akan menerima semua hukuman dari kalian apapun, tapi Mew tidak bisa menerima jika kalian ingin menjauhkan ku dari hidupku selama ini" ucap Mew, ia langsung beranjak pergi meninggalkan kedua orangtuanya.

Mew membuka pintu kamarnya terlihat Gulf yang masih tertidur, ia perlahan mendekat kearah Gulf memeluknya dengan erat.

"Daddy tidak akan membiarkanmu jauh dariku baby, kau akan tetap bersama dengan daddy" bisik Mew

Mew memejamkan matanya sampai tertidur dengan memeluk erat Gulf

...

"Mom, aku tau kamu khawatir terhadap Gulf. Tapi apa ini tidak terlalu berlebihan" ucap sang suami

"Apa maksudmu dengan terlalu berlebihan?, Aku hanya tidak ingin sesuatu hal terjadi lebih buruk dari ini karena kelalaian anakmu itu" ucap mommy Kinan

"Aku tau, tapi tidak dengan memisahkan mereka mom, kau tau orang tua pasti akan punya kesalahan dalam menjaga anaknya, begitupun Mew dia hanya sendiri mengurus Gulf. Aku mohon beri dia kesempatan kedua na" ucap Daddy Kinan

Sang istri hanya menatap keluar kamarnya, tanp berniat menjawab ucapan suaminya

"Jika memang mew melakukan kembali kesalahan dan membuat Gulf dalam bahaya, kamu bisa melakukan apapun keinginanmu aku tidak akan melarangnya" ucap Daddy arka

"Hah baiklah" ucap mommy Kinan membuat sang suami tersenyum, ia memeluk sang istri dan menciumi seluruh wajah sang istri.

"Boleh tidak aku melakukannya sekarang" bisik Daddy arka, dan sang istri hanya mengangguk sembari tersenyum.

Dan terjadilah permainann panas...

.
.
.

Mansion besar itu terlihat tidak seperti biasanya, pagi hari ini terlihat sangat sepi, walaupun ada celotehan Gulf dimeja makan.

"Daddy gupi tidak mau pergi sekolah boleh?" Tanya Gulf lirih

"Kenapa babynya Daddy tidak mau sekolah?" Tanya Mew

"Mereka jahat pada gupi" lirih Gulf membuat Mew dan kedua orangtuanya menatap Gulf yang sedang menunduk

"Baiklah hari ini daddy akan izinkan baby untuk tidak masuk sekolah" ucap Mew

Gulf mendongak dan tersenyum menatap sang Daddy.

"Gupi sayang banyak banyak pada daddy" ucap Gulf sembari memeluk tubuh besar Mew.

"Mew" panggil mommy Kinan membuatnya menatap wanita paruh baya itu

"Ucapanku kemarin sudah jelas mom, jadi aku tidak ingin lagi membahasnya" ucap Mew tanpa menatap sang mommy

"Mommy hanya ingin memberi tahumu, kalau mommy tidak akan memisahkan kalian. Dengan satu syarat kau harus bisa menjaga Gulf dengan baik" ucap mommy Kinan, membuat Mew menatap sang mommy

"Apakah benar mom?" Tanya Mew memastikan

"Ya" ucap sang mommy, Mew tersenyum lega. Padahal rencananya jika sang mommy terus memaksa menjauhkannya dari Gulf ia akan membawa baby boy nya kabur.

"Mew, mommy pikir kamu harus mempunyai seorang istri. Agar nanti ada yang bisa membantumu mengurus Gulf" ucap sang mommy

"Mew belum berpikir sampai kesana mom, Mew bisa mengurus Gulf sendirian" ucap Mew

"Tapi Mew apa yang dikatakan mommymu ada benarnya, umurmu sudah cukup untuk mempunyai istri" ucap daddy arka

Mew menghela nafas, sebenarnya ia tidak ada niatan untuk menikah. Tapi, ia juga tidak ingin egois Gulf juga membutuhkan seorang ibu.

"Biar Mew pikirkan" ucap Mew, membuat kedua orangtuanya tersenyum setidaknya Mew tidak menolak untuk saat ini.

...

Kini mobil mewah milik Mew sampa didepan loby kantornya. Mew keluar dari mobilnya dengan Gulf yang berada digendongan.

"Selamat pagi tuan Mew" sapa para karyawan

"Daddy gupi ingin turun Daddy, cepat cepat turunkan gupi" ucap Gulf memberontak dalam gendongan Mew.

Mew menurunkan babynya, membuat Gulf tersenyum kearah para karyawan.

"Ayo baby" ajak Mew menuntun tangan Gulf berjalan kearah lift.

Tingg

Lift itu terbuka, mereka kembali melangkahkan kakinya menuju ruang kerja Mew.

"Selamat pagi tuan Mew" ucap mint sembari tersenyum

"Hmm, apa jadwalku hari ini?" Tanya Mew

"Sebentar lagi tuan harus melakukan metting" jawab mint, tangannya membuka satu kancing kemeja atasnya.

Mew masuk keruagannya, disusul oleh mint dibelakangnya.

"Baby duduklah disini jangan kemana-mana sampai Daddy kembali kesini na" ucap Mew, Gulf hanya mengangguk sembari bermain tablet yang diberikan Mew.

"Mint kamu tidak perlu ikut saya, kamu jaga saja Gulf disini" ucap Mew

"Baiklah tuan Mew" ucap mint, dengan senyum terpaksa

Mew lagsung melenggang pergi keluar ruangannya meninggalkan Gulf dan mint.

"Tante gupi ingin makan cake itu"
"Tante tolong ambilkan makanan gupi"
"Tante ambilkan itu"

"Tante tante" panggil Gulf untuk kesekian kalinya

"Apa!" Kesal mint

"Gupi haus ingin minum" ucap Gulf

"Kau ambil saja sediri, kau punya tangan kan. Disini aku bukan pelayanmu" ucap mint

"Tapi gupi susah cepat tante, nanti gupi kasih tahu daddy kalau tante jahat pada gupi" ancam Gulf

"Ck, dasar bocah menyusahkan" decak mint menatap kearah Gulf dengan terpaksa ia mengambil botol minum didalam tas.

Gulf hanya cekikikan menatap wajah mint yang terlihat sangat kesal.

Bersambung...
Maaf kalau gk nyambung..



You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 05, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Mafia And Baby Boy Where stories live. Discover now