Tujuh

665 64 5
                                    

AWAS BANYAK TYPO!
🚫JANGAN LUPA VOTE 🚫

.

.

.

"Baby tadi belajar apa saja disekolah?" Tanya kit ketika mereka sudah berada didalam mobil

"Gupi belajar banyak banyak, gupi menggambar dan bernyanyi mommy" jawab Gulf menceritakan semuanya tentang hari ini disekolahny dengan raut wajah yang berbeda-beda kadang sedih dan kadang senang, membuat siapa saja akan gemas ketika melihatnya.

Pandangan Kit tertuju pada sesuatu yang ad ditangan Gulf, karena perasaannya ia belum memberikan apapun dan Mew juga tidak pernah membiarkan Gulf membeli sesuatu tanpa izinnya.

"Baby apa yang berada ditanganmu?" Tanya Kit membuat Gulf mendongak

"Uhh tadi ada yang beri beri gupi es krim ini" ucap Gulf sembari menyodorkan es krim yang berada ditangannya

"Siapa baby?"

"Gupi tidak tau, dia menemani gupi menunggu mommy" jawab gulf

Kit hanya mengangguk walaupun ada yang ganjal.

"Mommy mommy gupi ingin pergi ketempat mami gungun boleh?" Tanya Gulf sembari mengeluarkan puppy eyesnya, membuat kit terkekeh.

"Iya kita akan kesana sekarang" jawab kit membuat Gulf bersorak senang

Setelah beberapa menit kemudian, mereka sampah disebuah tokok cake sederhana tetapi indah dilihat.

Kit dan Gulf beriringan masuk kedalam toko yang lumayan ramai oleh pengunjung.

"Mami gungun!!" Teriak Gulf

Gun yang merasa terpanggil pun menengok kearah dimana Gulf dan kit berada, ia tersenyum dan berlalu menghampiri mereka.

"Aww babynya mami udah pulang sekolah?" Tanya gun dan dibalas anggukan oleh Gulf

"Baiklah ayo kita duduk" ucap gun membawa Gulf duduk disalah satu meja disana dan diikuti oleh kit.

"Baby mau cake gak?" Tanya gun membuat Gulf menatapnya dengan tatapan binar

"Hmm gupi mau mau mami gungun" ucap Gulf antusias membuat kit dan gun terkekeh gemas.

"Baiklah tunggu disini mami akan ambilkan dulu cake nya" ucap gun

Tak lama gun pun kembali dengan sebuah cake ditangannya.

"Nah ini untuk babynya mami" ucap gun menyodorkan sebuah cake red Velvet

"Uhh maksih mami" ucap Gulf sembari tersenyum

"Sama-sama sayang"

Gulf langsung menyuapkan cake itu kedalam mulutnya dengan lahap.

"Pelan-pelan sayang, tidak akan ad yang mengambilnya" ucap kit sembari mengusap ujung bibir Gulf, ia takut Gulf tersedak dan berakhir menangis.

Gulf teringat sesuatu saat disekolahnya, ia memberhentikan acara makannya mendongat menatap kit dan gun secara bersamaan membuat mereka heran.

"Ada apa baby?" Tanya kit

"Mommy mami, apa itu anak haram?" Tanya Gulf polos membuat mereka membola terkejut, bagaimana Gulf sekecil ini tau kata seperti itu

"Darimana baby tau kata-kata seperti itu?" Tanya gun

"Disekolah gupi, mereka sering bilang bilang pada gupi kalau gupi anak haram Kana tidak punya ibu, mommy dimana ibu punya gupi?" Tanya gulf membuat kit dan gun saling pandang

"A-ah lebih baik baby makan lagi cakenya, jangan sampai dihabiskan oleh semut" ucap gun mengalihkan pembicaraan, mereka tidak tau harus menjawab apa

Gulf mengerjap-ngerjapkan matanya menatap kedua lelaki manis dihadapannya.

"Tidak! Kenapa mommy dan mami tidak menjawab pertanyaan gupi?" Pekik Gulf

"Hiks apa benar gupi anak haram?" Terdengar Isak tangis dari mulut gulf membuat mereka kelabakan.

Kit langsung membawa Gulf keatas pangkuannya, mencoba menenangkan bayinya ini.

"Hiks gupi mau Daddy" ucap gulf

"Tapi ddy gupi masih kerja sayang" ucap gun sembari mengusap lembut punggung Gulf

"HIKSS.. HUWAAA gupi mau Daddy mami" ucap Gulf tangisannya semakin kencang

"Baiklah momy akan menelpon Daddy Mew tapi berhentilah menangis baby" ucap kit

"Tidak! Hiksss... G-gupi mau Daddy hiks"

"Gun cobalah kamu telpon Mew suruh dia kemari" ucap kit

"Oke aku Telpon Mew dulu" ucap gun sembari sedikit menjauh dari kit dan gulf

.
.
.

Dilain tempat terlihat Mew yang masih duduk dikursi kerjanya sembari membolak-balikan dokumen yang ia pegang.

Mew menghela nafas lelah, ia merindukan baby boynya. Ia sedikit memijat pangkal hidungnya untuk menghilangkan rasa lelahnya

Ia menyandarkan punggungnya dikursi memejamkan matanya, tapi tak lama terdengar suara dering ponsel, tertera nama gun dilayar ponselnya.

Ia langsung mengangkat telponnya

"Mew apa kau bisa kesini?"

"Ada apa?"

"Gupi terus menangis, dia tidak ingin berhenti" terdengar nada khawatir

"Baiklah gw kesana"

Tuttt.... Mew memutus telponnya sepihak

Ia langsung mengambil kunci mobil, dan berjalan keluar ruangannya sedikit berlari

Tingg

Pintu lift terbuka Mew kembali berlari keluar menuju parkiran menghiraukan tatapan bingung karyawannya. Menjalan mobilnya dengan kecepatan tinggi, ia khawatir karena tidak biasanya Gulf akan rewel seperti ini.

Setelah beberapa menit akhirnya Mew sampai dicafe gun. Suara tangisan menyambutnya saat memasuki cafe gun, ia melihat baby boy didalam pangkuan kit.

"Baby"

Suara Mew membuat Gulf mengalihkan pandangannya, ia langsung menangis keras saat melihat Mew. Dengan cepat Mew langsung mengambil Gulf, babynya itu memeluknya erat.

"Kenapa baby daddy menangis?" Tanya Mew, tapi Gulf tidak menjawab ia menyembunyikan wajahnya diceruk leher sang Daddy

Mew langsung menatap kearah kit dan gun yang kini menatapnya, mereka menjelaskan dari awal Kenapa Gulf bisa seperti ini.

Bersambung....
Maaf kalau gak nyambung

Mafia And Baby Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang