26

14.2K 1.5K 60
                                    

Jaehyun dan Johnny tersentak. Mereka mendengar auman keras dari sebelah timur.

"John, apakah itu Mark? Ini bukan suara serigala, ini jelas auman singa"

Johnny mengangguk. Keduanya berniat akan langsung menuju sumber suara tapi tiba-tiba dikejutkan dengan kehadiran Ryota.

Awalnya mereka agak waspada mengingat harimau itu mengamuk di istana tapi sepertinya Ryota sudah baik-baik saja.


"Ryo?"


Sang harimau mendekat, berlutut dihadapan Jaehyun dengan sopan dan hormat.


Jaehyun mengusap kepala harimau itu sejenak.


"Kau juga pasti mendengarnya. Itu Mark, dia pasti butuh bantuan"


Sang harimau kembali berdiri. Dan mulai berlari masuk ke dalan hutan.


"Ayo John kita ikuti dia"


Johnny mengangguk, keduanya berubah menjadi wujud serigalanya dan langsung berlari dibelakang Ryota.









~




Taeyong dan Tiway semakin terpojok, iblis itu berhasil menghancurkan pelindung mereka lagi. Meski butuh waktu lebih lama dari yang awal tadi, tapi tetap saja ia bisa keluar.


Dan sekarang semakin membabi buta menyerang kedua omega yang mulai kehabisan tenaga itu.


Brukk



Satu lagi pohon tumbang, sampai disekitaran mereka sudah hampir kosong karena setiap pohon ditumbangkan.


"Hyung bagaimana?"


Tiway juga mulai kehabisan ide untuk melawan, selama ia bersama iblis itu, ia tak pernah mencaritahu kelemahannya. Yang ia tahu adalah kelemahan dari tiap monster yang diciptakan oleh si iblis.


Iblis ini seolah tak punya celah. Tak ada permata ditubuhnya yang bisa dihancurkan.



Mereka harus menghancurkan keseluruhan tubuh raksasanya.



"Diamlah disini, biar aku yang maju"



Tiway berniat mengambil alih pedang ditangan adiknya tapi Taeyong menahan.



"Tidak, aku tidak mau kehilanganmu untuk yang kedua kalinya karna iblis itu"



"Ayolah dimana kalian sembunyi? Keluarlah sekarang mutiara-mutiara indahku" suara sang iblis menggelegar, ia sedang sibuk mencari Taeyong dan Tiway diantara batang kayu yang tumbang.


Karena keduanya memang sedang bersembunyi.


"Taeyong-ah.. kau bisa melihat jantung iblisku kan?"


Taeyong mengalihkan pandangan. Tiway tersenyum kecil, awalnya ia agak ragu tapi ia memberanikan diri mengangkat tangannya dan mengusap lembut rambut sang adik.


"Yongie.. kau sudah besar sekarang"


Taeyong mendecih, tapi matanya terasa panas dan memerah. Setetes demi setetes liquid kembali mengalir dipipinya. Tiway terkekeh. Ia mendekat dan memeluk Taeyong dengan hangat.


"Maafkan aku karena baru menemuimu sekarang. Kau pasti mengalami banyak hal buruk karnaku"


Runtuh sudah pertahanan Taeyong. Ia membalas pelukan hyungnya dengan hangat, membiarkan air matanya tumpah membasahi baju Tiway.


Sweet Caramel [ JAEYONG ] Where stories live. Discover now