6. Jepit rambut

335 53 3
                                    

Vanna telah bermimpi.

Mimpi yang sangat aneh.

Lebih tepatnya dia mengalami dua mimpi aneh secara bersamaan.

Bukan berarti dia tidak pernah bermimpi aneh sebelumnya.

Hanya saja dia sangat yakin setiap kali dia bermimpi itu akan menjadi sebuah pertanda ataupun jalan baru baginya.

Dia mendapati mimpi pertamanya tampak normal (sama sekali tidak) seperti biasanya.

Namun di mimpi keduanya dia mendapati dua kepala merah yang saling menatap tajam dengan tangan yang sama sama memperebutkan jepit rambut?

Yah itu mimpi yang konyol karena dia jelas tahu dua kepala merah itu, hanya cukup aneh melihat bagaimana Cale yang tabah dan Cale lain yang terobsesi menjadi dewa memperebutkan jepit rambut sederhana.

Ia menggelengkan kepalanya merasa konyol.

Merenung setelah tidur sudah menjadi kebiasaannya, dia selalu menyempatkan waktu untuk mencerna dan memahami setiap informasi di mimpinya yang sangat berguna.

Pada dasarnya dia adalah seseorang yang jarang bermimpi, dan ketika sekali mendapatkan mimpi ia akan dengan semangat memikirkannya dan menyimpannya dengan aman di memorinya agar tidak hilang.

Ketika ia akan turun dari tempat tidurnya, pintunya sudah di dobrak oleh seseorang yang membuatnya tersentak kaget.

Ia bisa melihat Choi Han yang memiliki ekspresi kejam, Ron yang tidak memiliki senyum ramah, dan raut wajah Cale yang nampaknya berantakan.

Ia mendapati sesuatu yang salah.

Anak-anak tidak bersama Cale.

Namun, belum sempat ia bertanya ia merasakan bahunya berat dan ia merasa kesulitan bernapas karena pelukan seseorang.

"Cale?"

"..."

Vanna menyadari hal lain yang berbeda dari tampilan ketiga orang yang masuk ini.

Secara keseluruhan tidak ada yang aneh dengan pak tua Molan dan anak anjing.

Hanya saja dia baru menyadari ada yang salah di sini.

Ia membelai rambut Cale yang lebih panjang dari terakhir kali ia membelainya sebelum tidur.

Dan ia bisa melihat elf berambut emas sedang bersandar di depan pintu sambil mendengus.

Ia yakin ia bisa mendengar kata seperti 'bajingan sial' dari elf itu.

Ia pun hanya bisa tersenyum sambil bertanya.

"Sudah berapa lama aku tertidur?"

....

"Kamu...."

"Cale aku baik baik saja sudah ku katakan bukan?"

"..."

"Okay aku tahu kamu tidak akan percaya tapi hal seperti ini sudah biasa."

"Apakah tidur selama setahun itu biasa?"

"..."

Kini giliran Vanna yang terdiam, dia lupa bahwa itu memang tidak biasa.

Ya mau bagaimana lagi? Ada resiko ketika kamu masuk ke dalam dunia ini.

Dan dia yakin bukan hanya dia yang mengalami efek hibernasi, tapi juga Vanno, jadi ia tidak akan terlalu khawatir bila dia membuat kekacauan di dunia ini.

Semakin dunia ini kacau semakin banyak badai probabilitas yang diterima oleh mereka.

Mereka tidak diizinkan untuk terlalu ikut campur, ini hampir sama seperti para Dewa dengan perbedaan mereka bisa lebih leluasa.

Du hast das Ende der veröffentlichten Teile erreicht.

⏰ Letzte Aktualisierung: Jan 20, 2023 ⏰

Füge diese Geschichte zu deiner Bibliothek hinzu, um über neue Kapitel informiert zu werden!

My Slacker Life LadyWo Geschichten leben. Entdecke jetzt