4.

411 69 7
                                    

Duke Rock Sekka menatap tak percaya kepada putranya.

"Omong kosong apa yang kamu muntahkan?" Tanya Rock Sekka tak habis pikir.

"Ayah, percayalah pada legenda." Ucap Clopeh dengan ekspresi serius.

Sedangkan Cale yang berada di belakangnya berusaha sekuat tenaga untuk tidak memukul kepala belakang Clopeh karena permintaan Vanna.

Vanna mengatakan bahwa Clopeh adalah panutannya serta gurunya, jadi Cale tidak bisa asal memukul kepala belakangnya begitu saja walaupun ia sangat ingin melakukannya sekarang.

Vanna sendiri hanya cekikikan di sudut ruangan, dan mengawasi Choi Han agar tidak memukul kepala Clopeh lagi.

Tidak ada presiden fan club nanti bila Clopeh sampai cedera di kepala.

Setelah Cale berhasil menjarah Duke Rock Sekka, alat komunikasi video pun di putus secara sepihak.

Cale berjalan ke arah Vanna dan bersembunyi di balik selendangnya, ia merajuk lagi.

Vanna hanya menepuk kepala Cale, sedangkan Clopeh menggeret Choi Han keluar dari ruangan agar tidak menggangu mereka berdua.

"Aku tidak suka dia, boleh ku bunuh?" Ucapan Cale hampir terdengar seperti gumaman tapi Vanna masih dapat mendengarnya.

Vanna menggelengkan kepalanya, "jangan lakukan."

Cale melingkar kan tangannya ke pinggang Vanna dan semakin nyaman untuk tenggelam.

"Bukankah kamu masih harus mengerjakan pekerjaanmu?" Tanya Vanna

Cale mengerutkan keningnya, "di saat semua orang tidak ingin aku pergi, kenapa kamu menyuruhku untuk berangkat?"

'Kalau kamu tetap di sini, dunia akan hancur.' batin Vanna

Sepertinya ia terlalu memanjakan Cale, ia melepaskan pelukannya dan Cale berdecak tak terima.

"Pergilah."

"Kenapa aku harus?" Jawab Cale acuh tak acuh.

"Kamu yang pergi atau aku?"

Segera Cale berdiri dan menaikkan tudung Vanna, mengecup keningnya sekilas dan langsung berlari keluar ruangan.

"Aku berangkat!"

Vanna menggelengkan kepalanya, beberapa saat kemudian Clopeh memasuki ruangan sembari membawa beberapa alat perekam.

"An aku juga akan pergi, mau ikut?" Tanya Clopeh

Vanna menggelengkan kepalanya, "aku akan muncul saat pertengahan"

"Hum baiklah, jangan terlambat kamu selalu mengatakan akan muncul kapan dan malah lebih lambat dari jadwal." Gumam Clopeh yang masih terdengar.

Vanna memutar matanya dan bersandar malas pada sofa.

Setelah kepergian Clopeh, Vanna mulai berjalan ke tempat tidur Cale dan merebahkan dirinya.

"Tidur memang hal yang terbaik." Ucapnya sebelum masuk ke alam mimpi.

...

Pintu aula terbuka

Kini para bangsawan mengetahui bahwa bangsawan timur telah mendirikan fraksi mereka, mereka yang netral beralih menjadi pendukung putra mahkota.

Marquis Ailan secara sadar tahu bahwa komandan Cale Henituse benar-benar memiliki aura penguasa, dan tak tampak seperti anak kecil.

"Sudah lama semenjak semua orang berkumpul dan duduk bersama." Putra mahkota mulai menyuarakan diri yang membuat Marquis Ailan tampak tak nyaman.

"Aku harus pergi ketempat dudukku juga, namun sepertinya tidak ada kursi untuk komandan kita?"

My Slacker Life LadyWhere stories live. Discover now