CHAPTER 13

2.5K 285 6
                                    

Sesampainya di rumah, Lisa langsung pergi ke kamarnya untuk memeriksa si kembar. Begitu lisap sampai di sana, dia melihat Irene memberi susu kepada si kembar.

lisa hendak membuka lemarinya ketika Irene berbicara dan berkata, "Lisa, Nona Ruby Jane ada di sini." Salah satu alisnya terangkat bingung. Ruby Jane? Apakah yang dia maksud adalah Ruby?

"Maksudmu Ruby?" tanya lisa

"Uhh iya, Miss Jennie Ruby Jane Kim, tepatnya." jawab irene dan lisa tertegun mendengar nama yang sangat familiar itu. Perasaan nostalgia bergejolak di dalam dirinya.

"Namaku Jennie Ruby Jane Kim. Senang bertemu denganmu." Ingatan tentang wanita bermata kucing itu tiba-tiba muncul dari benaknya.

"Aku Pranpriya. Senang bertemu denganmu juga." Itulah tanggapannya.

"J-Jennie Ruby Jane Kim? Ruby? Nini? T-mereka orang yang sama? Tidak mungkin... Tidak, ini tidak mungkin," gumam lisa pelan dan kepalanya mulai terasa sakit sekali lagi.

Irene hanya menatapnya bingung, bertanya-tanya apa yang terjadi dengan bosnya.

"Apakah Anda baik-baik saja, Nona?"

"Dia terlihat seperti apa?" tanya lisa sambil memegang kepala nya yang sakit

"Tingginya sekitar 163 cm, dia memiliki rambut cokelat panjang bergelombang. Dia juga memiliki mata kucing dan dia benar-benar cantik," Irene menggambarkan Jennie.

"A-apa dia punya tahi lalat di bawah alisnya?" tanya lisa lagi

"Ya, sama seperti Luna."

"Di mana dia? Kapan dia datang?" lisa bertanya hampir tidak sabar.

"Dia datang ke sini dengan sepupunya tepat setelah kamu berangkat kerja. Dia bilang dia ingin melihat si kembar jadi aku membawanya ke atas. Dan ingat, dia baik dengan bayi-bayi itu. Dia bahkan membuat mereka tidur dengan cepat. Sejujurnya, Aku bahkan salah mengira dia sebagai ibu mereka jika aku tidak tahu," kata Irene, tidak menyadari efek dari apa yang dia katakan kepada Lisa..

"A-apa lagi yang dia katakan?"

"Dia bilang dia akan pergi ke luar negeri hari ini. Dia tidak bisa mengirim susu lagi."

"Apa!? Kenapa dia tidak memberitahuku?" lisa berkata dengan gigi terkatup. Kalau saja dia tahu bahwa Jennie akan datang hari ini maka dia tidak akan pergi bekerja.

"Sepertinya mereka sedang terburu-buru. Kenapa? Ada apa nona?" tanya Irene penasaran

"Sial, waktu yang salah! D-dia adalah ibu si kembar." gumam lisa terdengar oleh irene

Mata Irene terbelalak.

Tidak heran bayi-bayi itu begitu nyaman dengan wanita itu dan dia juga begitu nyaman dengan mereka. jennie ternyata adalah ibunya. Kalau saja Irene tahu, maka dia akan menghentikannya dan memanggil Lisa untuk segera pulang. Waktu yang buruk, memang!

"A-aku tidak tahu," gumam Irene.

"Aku juga tidak tahu sampai kamu memberitahuku nama lengkapnya. A-aku baru ingat. Apakah dia memberitahumu kemana dia pergi?" lisa bertanya, berharap mendapatkan jawaban yang berguna.

Tapi yang membuatnya kecewa, Irene berkata, "Tidak, Nona."

Lalu dia ingat Kai. Jadi, dia mengeluarkan ponselnya dari sakunya dan mencoba menemukan nomor pria itu tetapi dia hanya menampar dahinya ketika dia menyadari bahwa dia tidak pernah menanyakan nomornya sejak awal. Namun, dia ingat Tuan Lee, detektif swasta. Jadi, dia segera memanggilnya setelah keluar dari kamar.

"Halo, aku tahu siapa dia." lisa berkata begitu pria itu menjawab panggilan itu.

"Itu bagus. Apakah Anda ingin saya melakukan pemeriksaan latar belakang dan menemukannya?" tanya Tuan Lee dari saluran lain.

HOW TO BE A DADDY | JENLISA ADAPTATIONWhere stories live. Discover now