1. Kabar Mengejutkan

2K 85 122
                                    

Happy reading

🦋
🦋
🦋

"Luna..,"

Sebuah panggilan kecil dari sang Bunda tertuju pada gadis remaja yang baru menginjak usia 17 tahun.

Kamar yang didominasi dengan warna biru dan hijau itu terlihat sangat hidup dengan beberapa elemen pendukung membuat ruangan minimalis disana tak terasa sempit dan membosankan. Namun warna cerah khas alam sedikit menyilaukan mata.

Dinding berpoles seperti di hutan hujan tropis, dan langit-langit kamar berwarna biru dibuat seperti langit cerah namun warna itu dapat menyesuaikan saat kondisi malam ditambah pendukung dari lampu jamur yang memantulkan berbagai macam cahaya.

"Aluna..."

"Sebentar Bun, Luna masih sedikit mengantuk."

Bunda menghela napas panjang, sekalipun anak gadis nya tak lekas bangun itu tak membuat dia memarahi Luna.

Bunda adalah seseorang yang sangat sabar dan lembut, Bunda nya itu sangat penyayang. Ini yang membuat Luna sangat ingin menjadi seperti Bunda, mengagumi wanita paruh baya itu.

Bunda tidak pernah marah juga menangis. Perempuan itu sangat kuat, Luna bahkan mengidolakan Bunda nya.

"Luna, Bunda ingin kamu cepat bangun, ada yang ingin Ayah kamu bicarakan."

Wajah bantal khas bangun tidur tersuguh di atas kasur single tempat Luna berada. "Ada apa pagi-pagi begini sudah tegang? Akhh... Bunda tak cocok dengan wajah serius itu," ucap nya diakhiri gelak tawa.

"LUNA!"

Dari luar kamar seorang pria paruh baya berjalan cepat kearah kamar sang anak, suara panggilan nya sangat menggelegar.

Itu Ayah, beliau sangat tegas dan kadang sedikit menakutkan. Namun, bagaimanapun sifatnya, Luna sangat menyayangi mereka. Dia tidak ingin kehilangan salah satu diantara keduanya.

"Nak, Ayah kamu sebentar lagi kemari. Cepat bangun!" Bunda panik takut-takut Ayah memarahi Luna.

Kemarahan sang suami tidak bisa dijadikan candaan apalagi ia mengetahui alasan kemarahan itu.

"Biarin aja Ayah kesini Bun, aku masih mengantuk."

"Luna, Bunda mohon kamu cepat bangun..," lirih Laras dengan mata berkaca-kaca.

Ini aneh, Bunda menangis? Hanya karena ia tak ingin bangun dari tempat tidur?

Mata bening Luna memandang sedih pada wanita itu. Ada apa sebenarnya? Mengapa Bunda terlihat sangat sedih dan tertekan?

Suara pintu yang terbuka dengan keras mampu mengalihkan atensi Luna, melihat siapa pelakunya, Ayah. Pria itu menatap marah.

"Cepat bangun!" tegas Ayah. Hati Luna sudah takut setengah mati memandangi kemarahan sang Ayah. Namun matanya masih fokus pada Bunda yang masih saja menangis dalam diam?

"Luna! Kamu tidak dengar perkataan saya?" Teriak lelaki paruh baya yg ia sebut Ayah.

Gadis itu terlonjak kaget saking takutnya. Dengan cepat Luna bangun dan duduk disamping sang Bunda. Dia menatap takut Ayah nya yang kini menatap nya marah.

"A-ayah, ada apa?" Bukannya menjawab pertanyaan Luna, pria itu malah menatap berang sang istri.

"Kamu! Cepat urus Luna!" Ayah menunjuk sang Bunda kemudian keluar kamar, menutup pintu dengan keras.

Hati gadis itu terusik. Ada apa dengan keluarganya? Ayah, Bunda, mereka kenapa?

"Bunda, katakan pada Luna apa yang terjadi?"

Luna Dengan Segala Lukanya (On-Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang