35. Ikatan batin yang kuat

678 71 6
                                    

Hay Hay

•••

"Khao...," Panggil First yang tengah fokus mengerjakan soal soal di meja belajarnya, sedangkan Khao sedang berbaring di kasur sembari bermain ponsel.

"Hmm," jawab Khao.

"Belajar kenapa, main hp mulu."

"Gak minat maaf."

First langsung menghentikan aktivitas menulisnya. Dia langsung menoleh ke arah Khao dan memberikan tatapan tajam.

"Gimana mau lulus! Besok ujian hey!"

Khao memincingkan matanya, "belajar aja sana tar gue nyontek."

"Ck, Bener bener gak punya otak" First mengalihkan kembali pandangannya pada buku yang terbuka berisikan soal itu.

•••

Bright menatap sepatunya,bukan, dia hanya gugup di ujian hari pertamanya. Dia melihat ke bawah semata mata hanya untuk berdoa demi kelancaran ujiannya.

Win menepuk pundak Bright dengan cukup kencang, "santai aja kali."

"Gue takut gak lulus anjir, lo gampang ngomong gitu."

Win tersenyum, "Makannya gue bilang belajar tuh belajar! Jangan maen game mulu!"

"Win" panggil Bright.

"Hah."

"Kalo gue gak lulus gimana?" Tatapan Bright beralih menatap Win.

"Paling ntar keluarga lo langsung ngadain sidang, enaknya anaknya yang gak lulus di gimanain ya?" Kata win seolah olah mengejek kekasihnya itu, dia hanya mencairkan suasana saja.

"Win! Gue gak becanda."

Win terkekeh, "Gue juga engga."

First mendekati dua orang yang tengah asyik berbincang itu. "Pagi pagi udah pacaran aja, belajar bentar lagi ngadepin soal," tegur First.

"Halah, iri bilang," ejek Bright.

First mengerutkan keningnya, "Iri? Gue juga punya."

"Ngomong ngomong, mana cowo lu," tanya Bright.

"Oh iya, Khao mana ya," First menyadari dia belum melihat Khao, padahal tadi mereka pergi ke sekolah bersama.

"Lo tu kadang pinter kadang bego ya, First," lagi lagi Bright mengejeknya.

"Gini gini juga lo pernah suka sama gue kan?" tanya First sembari menampilkan senyum ejekannya pada Bright.

Eh First.

"Becanda win elah serem banget" lanjut First sembari melihat wajah win.

"Gue gak papa juga ih!" Bantah Win pasalnya sedari tadi diam melihat perbincangan dua orang di hadapannya ini.

First hanya tertawa menanggapinya, lucu sekali ketika temannya tengah tersipu malu seperti ini.

"Seru banget ngobrolnya sampe gak denger bel bunyi," tegur Khao yang entah darimana tiba tiba datang begitu saja.

"Lo darimana sih?" Tanya First.

"Toilet, ayo ah masuk kelas, ujian bentar lagi dimulai" ajak Khao.

Bright menggeleng gelengkan kepalanya, "Tumben bener ni orang," ejeknya.

•••

Selama 5 hari mereka berjuang keras untuk mendapatkan nilai sempurna, bergelut dengan soal soal yang menjadi musuh mereka. Ini saatnya mereka untuk terbebas dari semua itu, walau hanya di beri waktu 7 hari saja, ya lumayan lah.

INTERACTION | KHAOFIRSTWhere stories live. Discover now