30. Terima aja

675 78 12
                                    

Hay Hay

•••

Khao terbangun di kamar yang berbeda. Tadi, First ke rumah Win untuk membawa Khao pulang ke rumahnya. Namun, Khao masih tidak sadarkan diri. Itu sebabnya First membawa Khao ke rumahnya.

"Nghh," Lenguh Khao sembari memegang pangkal hidungnya, kepalanya masih sangat terasa sakit.

Pintu kamar dimana Khao berbaring sekarang terbuka. Itu Sun.

Khao tidak menyadari ada yang membuka ruangan itu. Dia bahkan tidak menyadari ada dimana dirinya sekarang.

Sun duduk di samping Khao sembari memberikan satu gelas air putih padanya. "Khao, gimana masih pusing?" Tanya Sun.

Khao menoleh dan menerima segelas air yang sun berikan, "Ibu Sun?"

Sun mengangguk, "Tadi kata First kamu di rumah Win, mau di bangunin kamunya gak sadar sadar."

Kening Khao berkerut, "Khao? Di rumah Win?"

Sun mengangguk lagi, "Khao, ibu cuman mau kasih tahu kamu, setiap masalah yang kamu alami mau berat atau ringan, jangan kayak semalem ya." Sun mengelus kepala Khao, sangat tulus dan penuh kasih sayang.

Khao sangat tersentuh dengan itu, selama ini, dia tak pernah mendapatkan kasih sayang semenjak ayahnya terbaring koma. Elusan rambut yang diberikan Sun, membuat mata Khao memanas ingin mengeluarkan air mata.

"Khao minta maaf," Khao tersenyum sembari menatap wajah Sun.

Sun membalas senyuman yang Khao berikan, "Kalo ada masalah, cerita sama ibu oke? Anggap aja ibu ini ibu kamu, kamu bisa cerita sama ibu."

Khao tak kuasa menahan air matanya, itu keluar begitu saja. Sesak rasanya mendengar semua itu.

"Lho, kok nangis?" Sun mengusap air mata yang membasahi pipi Khao.

Khao menggeleng, "Pengen nangis aja."

Sun tahu sebenarnya alasan dibalik tangisan Khao itu, ia hanya tak ingin rasa sakit yang Khao alami bertambah. Mungkin dengan menyayanginya seperti anaknya sendiri bisa membantu mengatasi masalah yang dialami Khao.

"Kamu istirahat dulu aja, nanti ibu suruh First jagain kamu."

Khao hanya mengangguk.

"Ibu, ini jamnya ibu minum obat," tiba tiba First datang sembari membawa sepiring nasi goreng yang mungkin akan First berikan pada Khao.

"Oh iya, First jagain pacarnya ya," Kata sun sembari terkekeh.

"Ibu!" First blushing.

Setelah sun pergi dari ruangan Khao, First segera menghampiri Khao dan mengambil posisi yang di tempati ibunya tadi.

First menyodorkan satu piring berisikan nasi goreng pada Khao, "Nih makan, gue tau lo dari tadi pagi belum makan."

Khao terdiam, selain kepalanya yang masih sakit, ia masih terdiam karena perlakuan yang di berikan sun tadi.

"Gak usah ngelamun gitu, nih aaa," First menggoda Khao sembari memainkan satu sendok berisikan nasi goreng.

Khao tertawa gemas melihat apa yang First lakukan.

"Gitu dong ketawa, jelek banget kalo ngelamun."

"Kok gue bisa ada di rumah win?" Tanya Khao.

"Semalem kalian minum banyak banget mungkin, makannya pada pingsan. Lagian kenapa sih minum mulu?" First meletakkan piring yang ia pegang di meja, dia kemudian menempelkan tangganya di kening Khao, takut takut jika dia benar benar sakit.

INTERACTION | KHAOFIRSTOnde histórias criam vida. Descubra agora