23. Bau bau perdamaian

685 81 3
                                    

Hay Hay

Jangan lupa vote nya pren!

•••

"Thanks udah anterin gue pulang," Kata First.

Khao mengangguk, "Boleh gak gue mampir?" Tanyanya.

Biasanya pemilik rumah yang akan menawarkan itu, tapi Khao berinisiatif memintanya sendiri.

"Mau ngapain?" Tanya First sedikit penasaran.

"Tadi lo yang jenguk ayah, sekarang giliran gue yang jenguk ibu lo, boleh kan?"

First mengangguk.

Ini pertama kalinya Khao mengunjungi rumah First. Sebelumnya pernah, tapi ia hanya mengantar First, itupun hanya sampai gerbang rumahnya. Sedangkan First, ia sudah berkali kali ke rumah Khao.

First menyimpan barang barangnya di sofa ruang tamu. Kemudian ia menyuruh Khao untuk duduk dan menunggu, sementara dirinya pergi untuk melihat ibunya. Namun, ibunya terlebih dahulu bertemu dengannya, sepertinya sang ibu mendengar suara First pulang.

"Ibu," kata First.

"First, udah pulang? Gimana seru kemahnya?" Tanya Ibu First, ah sebut saja dia Sun. Ibu First bernama Sun.

"Kok Ibu disini? Kenapa gak istirahat?" Tanya First yang Khawatir dengan keadaan ibunya.

Sun menggeleng, "Ibu gak sakit First."

Perhatian Sun teralihkan melihat seorang pemuda seumuran First duduk di ruang tamunya. "Siapa First?"

First melihat ke arah Khao. Oh iya dia lupa kalau Khao sedang menunggu di sana. "Oh, teman First Bu, Khao."

Khao tersenyum, ia kemudian beranjak dari sana dan menghampiri sun. Ia memperkenalkan dirinya dengan sopan, "Khao."

Kini malah sun yang tersenyum pada Khao, ia memegang bahu Khao. "Kok ibu baru lihat kamu? Teman baru First?"

"Calon pacar First, bu, " Kata Khao sambil cekikikan. Bisa bisanya dia berkata seperti itu, bagaimana jika ibunya First menganggap semua itu benar. Dan bagaimana jika malah Ibu First kecewa pada First.

First menatap tajam Khao, "temen First."

Tapi Sun malah tertawa melihatnya. "Gak papa, First. Kayaknya Khao baik, ganteng lagi," puji Sun pada Khao. Kini malah Khao yang tersipu.

"Ibu!" Malu, tentu saja. Entah mengapa Ibunya malah setuju dengan apa yang Khao katakan. First mengira ibunya akan marah dan kecewa padanya, pasalnya keduanya memiliki gender yang sama.

"Tolong jagain First ya, dia cengeng soalnya," Sun menggoda puteranya.

"Ibu tenang aja, tapi bolehkan Khao deketin anak ibu?" Khao sudah terlanjur menyelam kedalam kehidupan First.

First benar benar tak habis pikir dengan Khao. Ini baru pertama kali Khao bertemu dengan Ibunya, tapi dia malah bertingkah yang tidak tidak.

"Tanya aja anaknya," Kata Sun sembari menunjuk First.

"Gak!" Dengan spontan First membuka suara.

Sun berbisik pada Khao, "Semangat dapetin anak Ibu."

Khao tersenyum. Rasanya dia sudah sangat dekat dengan Sun, beruntung sekali rasanya First memiliki Ibu seperti Sun. Khao jadi iri.

"Ah, kenapa kita diem disini? First ajak Khao nya makan siang bareng. Bibi udah masak tadi lumayan banyak, kalian pasti capek," ajak Sun.

Namun Khao hanya mengangguk dan terdiam sembari memandang First.

INTERACTION | KHAOFIRSTWhere stories live. Discover now