16

2.9K 436 31
                                    

Alisa menatap bunga itu, lalu menatap Ariel dengan tatapan bertanya "sebenarnya, semua perlakuan manis Lo buat gue itu ada maksudnya kan? Gak mungkin Lo yang suka kasar sama gue jadi semanis ini, tolong beri gue kepastian sama sikap Lo ini Riel, gue gak mau naruh perasaan seorang diri" ujar Alisa dengan tatapan yang tak pernah beranjak dari mata silver Ariel.

Tatapan mata menuntut itu dibalas oleh Ariel, cowok itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ini Alisa sedang mengakui perasaannya? Lalu ia tersenyum miring.

"Lo suka sama gue?" Ucapnya balik bertanya, membuat Alisa tersentak.

"Hahaha lawak Lo, udah sana minggir" elaknya, lalu berjalan dengan terburu buru melewati Ariel yang tengah menyunggingkan senyum.

Ariel melihat pergerakan istrinya, wanita itu hendak menaiki ranjang, tapi tak jadi dan ia langsung keluar dari kamar.

BLAM

"Pffftt saltingnya lucu ya" kekeh Ariel, ia tak berniat menyusul Alisa, ia lebih memilih untuk diam dikamar dan memainkan gamenya.

Sedangkan diluar, Alisa mengipasi wajahnya yang terasa panas "Cih, gila ya! Gak mungkin gue suka sama tuh cowok kasar!" Decih Alisa, wanita itu merebahkan tubuhnya diatas sofa.

Lalu ia mengambil ponselnya dan menghubungi rayna sahabatnya. Ia tiba tiba ingin bercerita banyak hal kepada gadis itu.

"Lama banget Lo angkat nya, sibuk ngebucin kan!" Tuduh Alisa saat rayna sudah mengangkat sambungan teleponnya.

"Terus kenapa,iri Lo?" Bukan rayna yang menjawab, melainkan aksa-suami rayna.

Alisa mendengus "Bestie gue mana, kok Lo yang jawab sih?!" Balasnya.

"Gue ada nihh, mau cerita apa bestie?" Tanya rayna menyahut.

Alisa melihat sekeliling takut takut ada Ariel "ada pokoknya,yang penting sekarang, Lo jangan didekat si Aksa, ntar dia malah Cepu ke Ariel"

"Jangan ajakin istri gue ngerumpi siang siang"

"Lo balik jadi kull aja deh sono sa, nyebelin banget"

"Haha, udah nih, udah gue suruh pergi, jadi kau ngomongin apaa?" Tanya rayna diseberang.

Alisa menghembuskan nafasnya pelan "Rayyy, masa gue suka sama si Ariel" rengeknya, kakinya ia hentak hentakkan disofa.

Terdengar kekehan dari sana "si Ariel juga suka sama Lo" jawab Aksa yang ternyata masih ada disamping rayna.

"ARGHHH GA ASIK AH"

"Aksaaa pleasee, jangan kasih tahu Ariel, gue gak mauu woy, Rayy jahat Lo sama gue, huaaaa" paniknya, sampai Sampai Alisa tidak sadar jika sekarang bel rumah sedang berbunyi.

"Ishhh, sana Ihh, awas aja kalo Cepu ke Ariel, kamu gak aku kasih jatah wleee"

"Nah betul itu, harus itu rayy, eh bentar ada tamuu" celetuk alisa, lalu ia bangun dari sofa.

"Udah dulu yaa Ray, ntar gue cerita lagi, yang tadi belum abiss, tutup mulut suami Lo, awas aja tuh cowok" selesai dengan ancamannya, alisa memutuskan sambunga telepon.

Dan bergerak membuka pintu, matanya terbelalak, ternyata yang bertamu adalah mertuanya. "Mo-mommy" gugup nya, sedangkan sang mommy tersenyum tipis.

"Iyaa Liss, mom tadi habis dari mall, beliin hadiah buat kamu sama cucu mom" jelas wanita itu, lalu menarik tangan Alisa untuk masuk dan keduanya duduk disofa panjang itu.

Tangan wanita paruh baya yang terlihat masih segar itu membuka seluruh belanjaannya. Dan memperlihatkan ada beberapa dress bayi

"Astaga, mom? I-ini buat siapa?" Tanya alisa heran, masa buat bayi yang ada diperutnya ini?

A & AWhere stories live. Discover now