Mandy

83 5 0
                                    

I remember all my life

raining down as cold as ice

Alunan musik memenuhi telinga seorang gadis yang sedang berjalan membelah derasnya hujan dengan segala rasa penat yang menguasai tubuh rampingnya.

Kanaya Ailani, gadis berparas cantik nan dingin yang setiap harinya pada pukul 22.00 selalu berjalan gontai diantara malam gelap setelah seharian hectic dengan urusan hidupnya. Setiap hari ia harus bekerja dari pukul delapan pagi sampai sepuluh malam, sebagai baker di sebuah Bakery dan pelayan restoran barbeque tak jauh dari Apartemen one room-nya.

Kana berhenti di sebuah taman bermain, berhenti dan diam melamun di keheningan malam itu.

"Huh... penat sekali rasanya"

Ia berjalan mendekati ayunan basah berkarat dan menaikinya, menghentakkan kaki seolah anak usia 5 tahun yang bahagia bisa bermain ayunan di taman bermain. Kana menadahkan wajahnya ke langit sembari memejamkan mata seolah berharap ketenangan dari rintikan hujan yang membasahi wajah cantiknya. 'ayah ibu, Kana kangen, Kana bener-bener harus begini terus?, Kana butuh kalian' batin Kana menjerit merindukan kedua orang tuanya yang telah lama pergi ke atas sana.

Hujan yang semakin deras tak membuat Kana ingin meninggalkan taman bermain yang menurutnya penuh ketenangan itu, sampai akhirnya ada seorang yang menghalau jatuhnya rintik hujan di wajah Kanaya.

"ah, siapa kamu?" Kanaya memperbaiki posisi tubuhnya dan bertanya-tanya siapa pemuda ini.

"aku lihat udah 30 menit kamu disini, kurasa kamu butuh bantuan makanya aku kesini bawa payung. disana tempat tinggalku." pemuda itu menunjuk ke apartment di depan taman bermain ini.

"oh... it's okay, i'm fine just need some quite place and time. no worries."

"really? i thing i saw you cry. by the way Yoga, what's 'bout you." Yoga mengulurkan tangannya.

"Kanaya, just call me Kana and please give me time here, just go please."

"Nope, i will hear yours, daripada kamu memendam sakit sendiri lebih baik saling berbagi, lagipula aku bosan juga jika hanya bekerja dan pulang tanpa ada teman."

"hmm... maybe next time yaa, pulang dulu, Yoga?" sedikit waktu mengingat nama lelaki itu lalu Kana berdiri dari ayunan itu dan melanjutkan perjalanan ke apartemennya.

'dingin sekali dia' batin Yoga.

'dingin sekali dia' batin Yoga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 06.00 Kana sudah siap-siap untuk pergi bekerja. Menyiapkan sarapan untuk dirinya sendiri adalah part terindah di pagi hari seorang Kanaya, meng-explore resep-resep simple dari aplikasi tiktok atau mencoba bereksperimen dengan bahan yang tersisa di storage-nya.

"masak apa ya? ketchup... garlic... pasta... aaa bolognese for the rescue." monolog kana dengan tangannya sibuk mengabsen bahan masakan yang tersisa.

bothTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang