your head as my favourite bookstore

177 21 0
                                    

Desiran ombak mendekati bibir pantai dan menyapa kaki telanjang Kana. Sudah lebih dari satu minggu sejak kejadian menyakitkan yang membawanya pergi ke desa kecil ini, desa yang menenangkan hati dan jiwa Kana yang kesepian. Mati, hati kana sudah cukup merasa tersakiti. Ia butuh pelarian, disini ia mengharapkan kedamaian.

Hari itu, Kana berlari menjauhi kerumunan, berlari tak tahu arah demi menjauhkan diri dari pandangan Rama, kekasihnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari itu, Kana berlari menjauhi kerumunan, berlari tak tahu arah demi menjauhkan diri dari pandangan Rama, kekasihnya. Kenapa? Sudah terlampau Lelah dengan perilaku lelaki itu, lagi. Kana melihatnya diantara ribuan manusia di tengah kota sedang bergandeng tangan dengan seorang perempuan cantik dengan mesra. Ketiga kalinya Kana memergoki lelaki itu bersama wanita lain selama 2 tahun hubungan mereka berjalan.

"RAMA!!!" teriakan Kana menjadi atensi orang-orang.

"Ga malu sama kelakuan lo ha? Cowok gila mana yang selalu ngulangin kesalahan dan cewek gila mana yang selalu maafin? Kita Ram kita, kalo lo tau!"

Rama melihat sekeliling dan merasakan malu karena kelakuan Kana pun buka suara. "Kana stop! Lo ga malu jadi atensi banyak orang begini?"

"Hahaha, masih punya malu lo? Gue ga peduli ya yang pasti all of ours are enough, I don't want to have relationship with a jerk like you!"

"Eh Kana lo jangan seenaknya dong, bahkan lo belum denger penjelasan gue kan? Jangan mutusin sepihak gitu ya!"

"What would I expect from you Ram... gue tau ya lo gamau nanggung malu diputusin di depan banyak orang gini, lo gengsi kan? Dan apa yang mau lo jelasin? Lo gamau putus dari gue karena uang kan, uang yang selama ini lo minta dari gue! Lo gamau kehilangan Bank berjalan lo ini kan? Gue tau segalanya, but I acting like nothing happen in ours, but you? Don't understand and never change! Ahhh.... God sorry what is my sin?" Kana kepalang kesal, lelah dan putus asa hari itu.

Rama diam tak berkutik, semua benar.

Kana yang tak sanggup lagi menahan air matanya berlari pergi menjauhi kerumunan yang meletakkan atensi mereka pada dua insan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kana yang tak sanggup lagi menahan air matanya berlari pergi menjauhi kerumunan yang meletakkan atensi mereka pada dua insan itu. Berakhirlah Kana di sebuah halte bus dengan keadaan kacau begitupun hatinya. Tak menyangka, keberaniannya hari itu keluar.

bothTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang