34 : Daya Pikat

14 1 0
                                    

Mimpi yang kuharapkan menjadi kenyataan

34 : Daya Pikat
__ ________ __ _ _________ _ _ _ ______ _

"Yuki Nii-san?!"

Saat pagi hari,keluarga Otsutsuki dikejutkan oleh kedatangan Yuki yang terasa agak berbeda.

"Kenapa?" Tanya Yuki saat sedang duduk dan melirik ke arah Adik pertamanya yang tadi memanggil namanya,Otsutsuki Semi.

Haru tampak berpikir,ia menebak-nebak apa yang terjadi sebelum kakaknya kesini, "Kak! Kau keluar dari Konoha?!"

Yuki lantas menunjukan ibu jempolnya ke arah Haru, "Tumben sekali kau bisa berpikir cukup pintar begini,Haru."

Haru memutar bola matanya dengan malas. Jadi maksud kakaknya ini,ia tidak bisa berpikir begitu?!

Yuki tertawa kecil melihat Haru yang nampaknya kesal dengan ucapannya barusan, "Bercanda kok. Tapi,sepertinya itu kenyataan."

Haru semakin kesal. Jika saja yang melontarkan kalimat ini bukan kakak atau saudaranya,ia pasti sudah menghajarnya habis-habisan.

"Kak,apa kau keluar tanpa sepengetahuan orang lain?" Yume bersuara,ia penasaran dengan cara apa kakaknya itu keluar dari desa daun yang terkenal dengan para shinobi dan hokage yang kuat.

Yuki menggeleng dan menyeruput teh yang berada didepannya, "Aku sudah bicara langsung dengan Hokage."

"Uzumaki Naruto? Ayah dari Uzumaki Boruto?" Tanya Aki dengan nada ingin tahu.

Yuki tiba-tiba saja tertawa kecil menanggapi adiknya, "Entah kenapa jika aku mendengar orang lain menyebutkan Naruto adalah Ayah dari Boruto,aku ingin tertawa."

Tiba-tiba,sebuah pemikiran terlintas dikepala Yuki. Kenapa ia tak memberi tahu Lyten saja?

Yang tidak tahu,Gerlavayr Lyten adalah salah satu sahabatnya yang memiliki sifat yang agak ceroboh dan lemot. Walau begitu,Lyten itu seseorang yang sangat baik.

Yuki menyeringai kala mendapatkan ide yang sempurna untuk menjahili Lyten.

Yuki pun segera berlari ke lantai paling atas karena disitulah tempat dimana kertas-kertas putih berserakan.

Dap...
Dap...
Dap...

Yuki mengendap-endap untuk memaauki ruangan itu,ia membuka pintu dengan pelan.

Sudah Yuki tebak. Lyten pasti berada disana hanya untuk duduk disofa empuknya dan membaca buku.

Begitu ia mengintip,dapat ia lihat surai putih milik Lyten.

BRAAAK

Pintu ruangan itu terbuka dari dalam secara tiba-tiba. Menampakan Aland yang memperlihatkan wajah terkejut karena tadi ia melihat sebuah penampakan seseorang berambut putih.

"Yuki-sama?!" Teriak Aland dengan heboh,mengundang perhatian dari seorang Gerlavayr Lyten untuk menoleh ke arah sumber suara.

"Yuki-san?" Tanyanya dengan wajah kebingungan.

Yuki meringis, "Ahahahaha. Iya?"

Lyten menaruh buku nya disofa dan berjalan menghampiri Yuki, "Anda benar-benar Yuki-san? Apa anda bukan seseorang yang menyamar? Apa anda baik-baik saja? Apakah urusan anda sudah selesai dikonoha? Apakah mereka membenci eanda?"

Yuki menghela nafas pasrah, "Lyn,tolong tanyakan satu-satu. Kepalaku bisa berasap jika aku menjawab semua pertanyaanmu dalam satu waktu."

Lyten tertawa kecil, "Haik,Yuki-san."

Yuki dan Lyten mengobrol sebentar untuk melepas kerinduan karena sudah lama tidak bertemu. Yuki memang menganggap bahwa Lyten adalah adiknya.

«Shappire_Ufan»

{Konoha}

Kini di Konoha, Ayure sedang berjalan santai disekitar kantor Hokage, sengaja. Ia ingin melihat Eida. Ia ingin melihat sebagaimana kemampuan Eida setelah sekian lama.

Bhungg!

Ayure secara refleks memundurkan tubuhnya saat mendapatkan klon Eida yang berada didepannya.

"Sudah ku duga. Pasti, kau yang bolak-balik melewati kantor Hokage hanya untuk melihatku, Ayure-san."

Ayure tersenyum sinis, "Tentu saja itu aku. Memangnya, siapa lagi yang ingin membuang-buang waktu beharganya hanya untuk bolak-balik disekitaran sini agar melihatmu selain aku?"

Eida mendelik dan berjalan agak menjauh dari Ayure. "Cepat jelaskan apa tujuanmu untuk menemuiku?"

Ayure tampak berjalan semakin mendekat ke arah Eida dan menyentuh pudaknya. "Aku ingin melihat seberapa kuat kemampuanmu untuk membuat orang lain mencintaimu."

Eida tertawa dingin mendengarnya. "Ah, sepertinya aku lupa jika ada makhluk sebodoh dirimu didunia ini."

Tempat mereka berada–Konoha– berganti menjadi sebuah tempat bewarna biru dan putih dengan gelombang-gelombang berbentuk hati disekitar mereka.

Mata Senrigan Eida bertemu dengan mata berbentuk Hati milik Ayure.

Mata Senrigan Eida bertemu dengan mata berbentuk Hati milik Ayure

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Ilustrasi mata Ayure saat ini)

Eida terhenyak, ia mungkin bisa saja  terpengaruh dengan daya tarik yang dimiliki oleh Ayure jika saja ia tak segera mengaktifkan kedua Senrigannya.

"Kau bisa membuat orang lain mencintaimu bahkan terobsesi denganmu,kan? Apa kau menikmatinya?" Ucap Ayure lalu tersenyum, senyumannya seakan ia sedang terobsesi dengan sesuatu yang ada disekitar mereka.

Eida menatap tajam Ayure. "Tentu saja. Itu adalah hal paling mudah yang selalu aku lakukan."

Ayure semakin melebarkan senyumnya. "Tapi, kau tidak lupa,kan... Dari mana asal kekuatan mu itu berasal?"

Eida membulatkan matanya yang kini dalam mode Senrigan.

"Itu adalah kekuatan ku yang kuberikan kepadamu. Otsutsuki Eida."

«Shappire_Ufan»

Hallo gesuu~

Udah lama banget aku gak update disini... Aku terlalu fokus sama cerita sebelah, hehe.

Nyari inspirasi dan idenya susah banget. Belum lagi tentang setiap karakter disini.

Maaf bila ada typo atau kesalahan kata.

Word : 760 Kata.

Bay Bubayy

23/1/2023

Mimpi Yang Kuharapkan Menjadi Kenyataan [HIATUS]Where stories live. Discover now