9 : Senyuman

30 4 0
                                    

Mimpi yang kuharapkan menjadi kenyataan

9 : Senyuman
----------------------------------------
"Ah itu..." Jawab yuki ragu-ragu.

"Kenapa?" Tanya 'orang itu' mulai penasaran.

"Aku ingin meminta izin untuk..." Jedanya sekali lagi. "Untuk menghancurkan pertahanan mereka lalu menghancurkan mereka dengan perlahan" Ucap yuki akhirnya setelah menjeda ucapannya sembari tentunduk.

"Menghancurkan pertahanan dan menghancurkan mereka secara perlahan?" Tanya 'orang itu' memastikan.

Yuki mengangguk namun tetap menunduk.

"Kenapa kau ingin sekali menghancurkan mereka?" Tanya 'orang itu' lagi. "Apakah karna nasib boruto sekarang mirip dengan adikmu?"

Yuki mengangguk kembali.

'Orang itu' tetap diam...dia memikirkan resiko nya jika ia memnyetujui keputusan yuki.

"Ne yuki..." Panggil 'orang itu'.

Yuki mendongak dan menatap 'orang itu' yang sedari tadi masih menatap langit.

"Jangan kau menghancurkan mereka karna nasib boruto sekarang mirip dengan nasib adikmu,walaupun nasib adikmu lebih parah.Aku tau kau pasti trauma dan tidak mau mengalami hal yang sama.Namun..." 'Orang itu' menjeda perkataanya. "Apakah kau berfikir apa yang akan adikmu rasakan jika mengetahui kau menghancurkan kehidupan banyak orang karna dirinya?"

Tubuh yuki bergetar ketika mendengar perkataan 'orang itu'.

"Tidak...tapi aku tidak ingin kejadian yang sama terulang kembali karnaku" Sahut yuki dengan nada bergetar dan kembali menunduk.

"Jangan menyalahkan dirimu sendiri...Aku yakin jika kau menanyakan pendapatmu ini kepada adikmu...dia pasti akan menjawab tidak dengan lantang" Ucap 'orang itu' kembali.

Yuki mendongak bersamaan dengan air mata yang mulai menetes dari kelopak matanya.

Yuki melihat 'orang itu' dengan air mata yang mengalir,lalu tiba-tiba 'orang itu' menengokan kepalanya dan menatap yuki kembali.

Ia mengulas senyuman yang membuat yuki membulatkan matanya ketika melihat senyuman penuh arti tersebut.

"Jangan menyalahkan dirimu...jika semua orang menyalahkanmu,maka aku adalah satu orang yang akan selalu mempercayaimu dan selalu berada dipihakmu" Ucap 'orang itu' membuat yuki kembali meneteskan air matanya.

Menyadari yuki yang menangis karna perkataannya,'orang itu' langsung membawa yuki kedalam dekapan nya sambil mengelus punggung yuki yang bergetar.

"Maaf...aku membuatmu menangis ya?" Tanya 'orang itu' dengan nada sedih.

Yuki menggeleng dan melepas pelukan itu,lalu ia menatap seseorang yang berada didepannya dan kemudian tersenyum.

"Terima kasih,aku jadi menimbang kembali keputusan bodohku" Ucap yuki sembari menghapus air matanya.

Lalu yuki mengelus surai putih biru pada seselrang yang berada didepannya.

"Terima kasih,aku menjadi tenang setelah melihat senyumanmu,kau adalah adikku,jadi aku jadi sedih jika melihatmu menangis.jangan menangis ya" Ucap yuki lagi lalu tersenyun lebar.

'Orang itu' pun terkejut lalu ikut tersenyum dan memejamkan matanya.

"Seharusnya aku yang berterima kasih,terima kasih karna sudah mempercayai ku dan menganggapku sebagai adikmu. *Kakak*. Ucap 'orang itu' lalu membuka matanya dan tersenyum lebar.
----------------------------------------

Halo gesu semua~'

Agak terharu dikit pas nulis ini...

Oh ya,di chap depan, kita akan diperkenalkan dengan tokoh baru. Jadi mohon ditunggu ya,kalau tidak ditunggu gak apa kok.

Oke segitu dulu untuk chap kali ini

Maaf jika kurang memuaskan.

Maaf bila ada typo atau kesalahan kata🙏🏻.

Bay Bubayy

Word : 480 Kata

            👑Sabtu,22 Oktober,2022👑

Mimpi Yang Kuharapkan Menjadi Kenyataan [HIATUS]Where stories live. Discover now