📍 BAB 7. shalat?

217 16 7
                                    

Halo Reader kuh 🥰
Sorry gw jarang up, suasana hati gw lagi gak bagus hehe, jaringan juga.
Btw, sorry gak pernah up lagi

Siapa nih yang masih jomblo di tahun baru? Langsung bilang hadir dong 🤭

Komen di setiap paragraf ✨
Komentar dan bintang dari kalian sangat kami tunggu ✨

📍🍡Happy Reading 🍡📍

Yang buruk sengaja Allah lepaskan, agar yang baik mempunyai kesempatan untuk Datang___Ali bin abu Thalib as.

___________________________________________

"Kakak gak papa kan?" Tanya Ara seraya berlari kecil mendekati Dylan dan Satya.

"Gak Ra, makasih yah." Ujar Satya seraya menepis darah yang mengalir di pelipis nya.

"Sama-sama kak, itu luka kakak Ara obati yah?"

Satya dan Dylan saling pandang tak lama mengangguk. "Gak masalah?"

Ara menggeleng sebagai jawaban nya.
"Kenapa lu malam-malam begini keluar?" Tanya Dylan.

"Ara tadi mau ke supermarket kak, eh denger ribut-ribut, yaudah Ara samperin."

Dylan dan Satya menautkan kedua alisnya. "Supermarket sama nih tempat agak jauh gak sih?" Bingung Dylan.

"Emang, tapi Ara dengernya samar-samar gitu."

Dylan mengangguk mendengar nya.
"Yaudah, kalau gitu kita pulang yah Ra, btw lu berani pulang sendiri?"

"Eh gak mau Ara obati luka nya?" Tanya seraya mengangkat sebelah alisnya.

"E--em." Dylan dan Satya saling pandang lalu kembali menatap Ara.

"Gak usah Ra, kita juga mau ke RS mau lihat keadaan Aksa." Ujar Satya.

"Kalau gitu Ara boleh ikut?"

______________________________________________

Aksa menatap datar lututnya yang di perban. Ia menghembuskan nafasnya kasar, padahal malam ini ia mempunyai janji dengan ustadz Amri, Aksa beralih menatap dokter Henry yang  masih sibuk membungkus obat-obat miliknya. (Dokter Henry adalah dokter muda,Abang sepupu Aksa)

"Lo masih gak ada kapok-kapok nya udah bolak balik masuk RS sa." Ujar Henry.

"Hmm."

"Sa." Panggil dokter Henry.

Aksa menautkan kedua alisnya. "Apa?"

"Lu belum punya pacar sa? Aduh sa, Lo itu ganteng, kaya, masa gak laku sih!? Ck. Ck."

Aksa menatap Abang sepupu nya itu datar lalu beralih kearah pintu ruangannya yang baru dibuka oleh teman-temannya.

"Gimana sa keadaan Lo?" Tanya Gava.

"Seperti yang Lo liat--"
Aksa terpaku ketika Ara memasuki ruangan nya dengan Satya dan Dylan. "Ara?"

AKSARA✓Where stories live. Discover now