Bagian 20

2.4K 232 18
                                    

Hari ini renjun dengan tekatnya, masuk sekolah bersama Haechan dan Chenle. Setelah beberapa hari ia tidak masuk. Di parkiran, tanpa di duga mereka bertemu. Jaemin dan renjun bertemu setelah beberapa hari tak bertemu, mereka saling pandang satu sama lain, sampai akhirnya renjun yang memutuskan kontak mata mereka.

Renjun tersenyum pada Mark, Jeno dan jisung. Setelah itu ia pergi duluan, dengan haechan dan chenle di belakang. Cukup mengejutkan bagi mereka dengan sikap renjun pagi ini, begitupun dengan chenle dan haechan. Tapi mereka lebih memilih untuk diam.

Begitupun dengan Jeno, jisung dan Mark. Mereka hanya bisa saling menatap satu sama lain, mereka tidak tau apa yang terjadi antara si bucin renjun dan Jaemin.

"Ayo ke kelas." Ajak jaemin.

Mereka hanya mengikuti jaemin, tanpa berbicara satu katapun.

Bel istirahat sudah berbunyi, chenle, haechan dan renjun berjalan ke kantin sambil mengobrol kan ulangan, yang di adakan secara dadakan.

"Kadang gw bingung, matematika suka banget ulangan dadakan." Haechan.

"Tau aih, gw belum ancang-ancang gila emang." Chenle.

"Aku tau kalian bisa ngerjain nya kok." Renjun.

"Bisa sih bisa, cuman kaget anjir. Mana angka doang." Haechan.

"Ya masa belum terbiasa juga, kan udah sering ulangan dadakan kaya gini dari dulu." Renjun.

"Tetep aja kaget, untung gw punya temen kaya lu." Haechan.

"Gw kira lu mau bilang, untung gw pinter jir." Chenle.

"Gw emang pinter, cuman lebih untung lagi gw punya temen kaya renjun hahaha." Mereka tertawa bersama sambil berjalan.

Merek memilih tempat pojok, untuk meredam suara mereka jika mereka sedang tertawa.

Makanan sudah datang, mereka mulai menyantap nya sambil berbincang-bincang perihal pelajaran.

Hingga renjun melihat teman-teman jaemin yang masuk ke kantin, tanpa adanya jaemin di sanah.

Mereka duduk di meja sebelah, meja renjun dan teman-teman nya. Hanya meja di sebelah mereka yang kosong, makannya mereka duduk di situ.

"Ka jaemin nya mana ka mark?" Tanya renjun tiba-tiba.

Mereka yang mendengar pertanyaan renjun, hanya mengangkat alisnya heran. Ini sebenarnya renjun itu masih berjuang atau mau menyerah?, Tadi pagi cuek pada jaemin, sekarang ia menanyakan nya.

"Ouh jaemin, tadi ke rooftop ren." Jawab Mark.

"Makasih ka Mark, aku ke rooftop sebentar." Renjun berdiri dari duduknya.

"Mau ngapain?" Haechan menahan tangan renjun.

"Sebentar, janji gak akan lama." Renjun.

"Biarin Chan." Chenle melepaskan tangan haechan dari tangan renjun.

"Jangan lama-lama." Haechan.

"Iya, aku janji." Renjun meninggalkan mereka semua dan berjalan ke arah rooftop.

Di sanah, renjun bisa melihat jaemin yang berdiri di dekat pagar pembatas rooftop. Ia menghampiri jaemin, dengan memperhatikan tubuh jaemin dari belakang yang tampak begitu sempurna.

"Ka Nana." Panggil renjun.

Jaemin membalikan badannya ke arah renjun, terpaut jarak satu meter di antara mereka.

"Mau apa lagi?" Tanya jaemin.

"Ada yang mau aku bilang, aku minta waktunya sebentar boleh?" Tanya renjun dengan senyum manisnya.

Open Up Your HeartWhere stories live. Discover now