16. My Ex ; Keterangan

5.5K 366 2
                                    

SREEETTTT

"AAAHHH Hah... Hah..".

"Kau? Kau melawan ku dengan menggunakan senjata tajam?". Haechan mengeraskan rahangnya dengan menatap orang tua itu matanya memerah dan berair.

Bagian pinggang kanannya di tusuk oleh pisau sehingga jaket dan baju kaosnya ikut robek, darah ikut menembus mengalir kemana mana bahkan baju kaos putih yang dipakai sebagian terkena noda darah.

"B-boss! Kabur Boss!".

Praang! Pisau itu terjatuh.

Brum bruuum! Semua orang disana pergi meninggalkan Haechan berlutut sendirian. Tangan kanannya terus menahan luka itu agar tidak mengeluarkan banyak darah.

"Ha-halo. Jaemin jemput aku di tempat kecelakaan waktu itu, kau masih ingat? Jemput aku pakai mobil". Lalu dia melemparkan ponselnya ke rerumputan dan ikut menyeret tubuhnya kesana untuk bersandar sambi duduk.

Pandangannya sedikit kabur. Tubuhnya lumayan lemas karena rasa perih ditubuhnya semakin bertambah, dia melihat pisau itu tergeletak disana dengan noda darah miliknya.

"Ayah bisa saja memblokir semua kartuku". Katanya sambil tertawa kecil.

"Sshh.. siapa orang tadi, jika aku bertemu sekali lagi dengan orang itu maka aku akan memisahkan tangan dari tubuhnya". Haechan melihat tangannya sendiri yang lengket karena darahnya.

Otaknya flashback teringat dulu saat membantu ibunya keluar dari dalam mobil yang terjepit, kepala sang Ibu sudah terluka parah waktu itu. Jika dipikir, luka nya tidak besar dibandingkan luka yang diderita oleh ibunya.

Dia tertawa miris. Tanpa dia minta air matanya mengalir begitu saja, dia merasa menjadi anak yang paling tidak berguna jika sudah seperti ini. Dia terluka tepat dimana ditempat kejadian kecelakaan mereka berdua lagi namun berbeda kasus.

Lalu ada mobil datang secara mengebut dari arah kanan lagi, dia kebingungan. Apakah ini si begal mobil juga?

Dia berusaha untuk berdiri sampai mobil itu berhenti didepannya, ketika orang itu keluar ternyata bukan siapa siapa. Justru malah yang datang bukan orang yang dia harapkan.

"Sialan! Aku terlambat, Haechan apakah kau terluka?".

Haechan berdecak marah lalu menepiskan tangan itu diwajahnya, "Untuk apa kau datang kesini?! Menjauh lah dariku pengkhianat!".

Bukannya mendengarkan ucapan Haechan justru orang itu malah tetap diam disana. Menatap dua mata Haechan dengan tatapan lekat dan ada sesuatu yang tenggelam disana.

"Katakan padaku siapa yang telah membuatmu menjadi seperti ini?".

"Bukan urusanmu".

"Orang itu suruhan dari Xiaoting?".

Haechan menatap Mark tidak suka, "Bagaimana bisa aku tahu sialan?! Bahkan aku saja tidak mengenali orang disini lagi pula untuk apa kau menuduh kekasih mu yang menyuruh mereka?!".

"Ahh.. bangsat!". Haechan meringis karena terlalu banyak berbicara, tubuhnya ketarik sedikit tadi membuat pinggang nya berdenyut denyut.

"Hae-haechan pinggang mu berdarah—

PLAK!

"PERGI DARI SINI BAJINGAN!!".

Haechan menampar pipi Mark menggunakan tangan kanannya tepat tangan itu dipenuhi oleh darah miliknya. Begitu juga Mark dia tidak bergerak sama sekali ketika kepalanya menoleh kesamping dengan memejamkan matanya.

Pipinya merasakan ada yang mengalir. Yang artinya darah Haechan begitu banyak.

"Pengkhianat tetaplah menjadi pengkhianat. Sudah cukup aku bertemu dengan orang seperti dirimu, kalau kau belum puas.. ambil pisau itu lalu bunuh aku sekarang". Haechan menunjuk pada pisau itu.

My Ex || Markhyuck [ End✓ ] Where stories live. Discover now