[ BONCHAP ; Change ] END.

9.2K 361 17
                                    

Secuil kisah keluarga kecil.

Sorry kalo ada yang typo.

.
.


Tak terasa waktu begitu cepat sehingga Mark dan Haechan sudah menjadi orang tua dari Chenle-anak ini berusia 20 tahun namun gaya nya sama seperti Haechan semasa kuliah dulu. Padahal Haechan bukan yang melahirkan Chenle tetapi anehnya sifatnya turun.

Seperti sekarang Chenle sedang duduk berdiam disofa sambil memainkan kedua tangannya dengan wajah yang halus dan bersih itu dikotori oleh luka lecet cukup banyak.

"Kalau kau tidak mau menuruti ucapan ku, lebih baik kau pergi ke tempat asal mu!". Begitu ucapan Haechan keluar, Mark dan Chenle langsung melototkan kedua mata.

"Apa yang Ayah katakan!". Ujar Chenle tidak terima.

"Haechan kau bisa mengatakan padanya secara baik baik. Jangan berkata seperti itu, bisa saja ucapan mu menyakiti anak kita".

"Apa kau lihat perubahannya?". Haechan menatap Mark sengit, "Kau hitung sendiri sudah berapa kali aku memperingati dia?! KATAKAN!!".

"Aku sudah memperingati dia dengan sangat baik. Tapi apa yang kita lihat dan apa yang kita dapatkan?". Haechan beralih menatap anaknya yang menunduk kebawah, "Mobil dan motor sudah berapa kali hancur? Kendaraan itu hancur bersamaan dengan kenakalan anakmu, Mark!".

Keduanya terdiam bisu. Tidak bisa membantah atau menjawab yang di katakan oleh Haechan, sebab semua yang keluar dari mulut itu benar adanya.

"Dengarkan Ayah Chenle!". Satu tangan Haechan mencubit dagu Chenle, "Kau pikir mencari uang itu mudah? Ayahmu, Papamu kerja sampai larut malam, kau pikir kami berdua bekerja untuk siapa lagi kalau bukan untuk dirimu juga?!".

"Jangan merasa bangga menjadi anak orang kaya, kami sama tidak sempurnanya dengan orang miskin diluar sana hanya nasib yang berbeda. Karena kami berdua sering pulang malam, memiliki uang berlimpah triliun lalu kau seenaknya bisa menghamburkan uang membeli mobil ini, membeli motor itu, pergi ke bar, pergi berkaraoke, meneraktir teman kampus!?".

"Kau pikir Ayah tidak tahu seberapa banyak kau mengeluarkan uang dalam sehari?! Bahkan angka besar itu bisa membeli dua apartemen, sialan!".

"HAECHAN CUKUP!!!". Mark langsung berdiri dengan menatap Haechan sangat tajam.

"Kau terlalu berlebihan! Hentikan ucapan kata umpatan mu tadi, kau berbicara dengan anakmu sendiri! Kau merawatnya bukan hanya dua atau lima tahun! Seharusnya kau sudah mengenal sifat Chenle!".

"Justru itu karena aku yang membesarkan Chenle jadi tahu bagaimana sifatnya, kelakuannya, tindakannya, sikapnya, dari hal sekecil apapun aku tahu!". Ujar suara tinggi Haechan kini berhadapan dengan sang suami, menatap menantang kedua mata sipit itu.

"Jadi aku heran melihat Chenle berubah. Dia tidak menuruti ucapan kita lagi, dia memboroskan uang untuk membeli barang-barang yang masih kita miliki di rumah ini dan menghamburkan uang untuk membayar teman temannya dengan makanan dan hiburan lainnya". Kemudian dia mengeraskan rahangnya semakin marah, "Kau tahu apa tentang Chenle, Mark?".

"Kau tahu apa, hah?". Telunjuknya menusuk nusukan pada dada kanan Mark dengan kencang, "Bahkan kau terus membelanya padahal kau tahu kalau Chenle salah. Aku selalu mengajarkan dia untuk hidup berhemat, baik hati pada orang, hati yang rendah, tidak sombong, dan jangan jahat seperti sifat ku yang bejat seperti dulu".

"Aku tidak mau melihat anakku sendiri seperti cerminan ku sendiri Mark, aku tidak mau..".

Sedangkan Chenle ikut sedih dan sesak mendengar pertengkaran kedua orang tuanya. Dia semakin sesak hatinya karena pertengkaran itu terjadi akibat dirinya sendiri, memang sering dia ditegur dan dimarahi oleh Mark dan Haechan.

My Ex || Markhyuck [ End✓ ] Où les histoires vivent. Découvrez maintenant