13. My Ex ; Undangan

Começar do início
                                    

Pria manis itu hanya menatap malas pada Mark-mantan kekasihnya. Dia melipat kedua tangannya serta menendang ujung kaki Mark dengan pelan, bibirnya menyeringai kecil sambil.

"Kau tidak perlu ikut campur, urusi urusan mu sendiri". Jawabnya pada Mark.

"Xiaoting adalah kekasih ku. Apapun yang terjadi mengenai hal sesuatu tentangnya maka akan berurusan dengan ku juga".

"Ahh.. really Mark Lee?". Haechan menyengir jahat dengan satu aslinya ikut terangkat keatas, "Kau tak perlu bertanya lagi tentang urusan ku dengan kekasihmu. Dan lagi pula.. aku sedang mencari dimana letak kebahagiaanku? Kau ingat?".

"Lupakan yang pernah aku ucapkan waktu itu".

PROK PROK PROK

Haechan bertepuk tangan heboh.

"Sayangnya aku tipe orang yang keras kepala dan sangat egois, aku mempunyai pendirian pada jati diriku jadi aku ingin memilih kemauan ku sendiri. Di sinilah yang seharusnya tidak perlu ikut campur itu kau, Mark Lee". Haechan menipiskan bibirnya.

"HAH..". Lalu dia membuang nafas, langkahnya mundur kebelakang pelan. "Suasana semakin rumit bukan? Kau lah yang memulai semuanya". Katanya berakhir meninggalkan Mark sendirian disana.

Kertas yang dipegang oleh Mark diremas sampai tidak berbentuk lagi. Padahal kertas itu adalah surat undangan yang seharusnya dia berikan pada Haechan, tapi ujungnya malah seperti ini.

Mark terlalu cepat mengambil keputusan, dan justru keputusan yang dia ambil tidak sesuai dengan keinginannya.

Rencananya gagal dalam misi pertama.

.
.
.
.

"Sungguh tidak bisa aku dustakan disini Lee Haechan, kau sungguh sangat beruntung karena telah memiliki tubuh yang sangat seksi". Jaemin dari tadi terus menggoda Haechan dengan ucapan kata berlebihan baginya.

Mereka bertiga berada di mansion milik Ayah nya Haechan. Sengaja dia memanggil kedua sahabatnya yang bangsatnya diluar galaksi, ngomong - ngomong Renjun sudah pulang kemarin pagi.

Baru saja tadi dia menelfon lelaki China itu justru sedang bersenggama dengan suaminya. Sinting!

Dan mereka sedang beradu bermain bola basket. Karena itulah kenapa Jaemin tidak berhenti berbicara sebab Haechan memakai baju kaos oblong dan celana ketat yang pendek seatas lututnya.

Haechan sudah mendapatkan enam poin sedangkan Jaemin nol. Ya.. sudah taulah kenapa Jaemin bisa tidak memasukan bola itu ke dalam ring. Tentu saja karena sifat tidak waras nya, otaknya langsung ngeblank ketika baru awal Haechan keluar dari kamar karena sudah mengganti pakaian. Dari situ mata Jaemin hampir keluar, bercanda.

"Kau akan datang?". Tanya Jeno yang duduk di sampingnya di lapangan.

"Aku tidak bisa menolak makanan gratis". Jawabnya terkekeh kecil serta menengok sebentar pada Jeno.

"Kita harus pergi bersama, bagaimana? Ahh.. paha mu bisa dijadikan bantal nya juga-BRENGSEK RAMBUTKU BISA RONTOK!".

"HAHAHAHA".

Haechan dan Jeno tertawa kencang bersama di suasana malam yang dingin. Lalu merebahkan tubuhnya dengan kedua tangannya menjadikan bantal, melihat langit malam di lintasi beberapa bintang dan bulan yang penuh bulat.

"Kau serius sudah berkahir?". Tanya Jeno pada Haechan.

"Hng. Aku sudah muak, sekarang tugasku selain mengerjakan tugas kuliah. Aku juga ingin mengerjakan tugas sebagai seorang anak, aku ingin mencari siapa penyebab asli dari kasus kematian ibuku".

Jaemin pun merasa tertarik dengan topik yang barusan dikatakan oleh Haechan, lelaki itu ikut merebahkan tubuhnya dan menjadi Haechan lah yang berada di tengah-tengah.

"Kami berdua bisa membantu mu". Kata Jaemin.

"Terimakasih, aku rasa kalian tidak perlu membantu ku. Karena cukup aku dan ayahku saja yang melakukannya, kalian cukup berada di sisiku menemaniku sampai kita bertiga mati bersama".

Jeno Jaemin tertawa kecil.

"Otak dan hatimu merasakan kejanggalan tidak?". Tanya Jaemin.

Kedua alis Haechan menukik kebingungan, "Kau bertanya pada siapa, aku atau Jeno?".

"Kalian berdua".

Haechan menoleh ke arah Jeno dan kepala itu menggelengkan kepalanya, "Jeno tidak, aku juga tidak tapi aku hanya heran kenapa Xiaoting tiba-tiba mengundang kita ke acara ulang tahunnya".

Jeno menganggukan kepalanya dan bergumam, "Usianya sudah tua tapi kenapa harus merayakan hari ulang tahun?".

Jeno hanya ingin menghina. Padahal usia mereka masih muda tidak jauh dengan Xiaoting tapi perempuan itu seumur hidupku dengan Mark.

"Itu karena dia baru pertama kalinya ditemani oleh Mark karena kan sebelumnya dia tidak berniat untuk merayakan, mungkin saja karena itu". Jawab Jaemin sama sekali tidak begitu minat.

"Baiklah jangan diambil pusing, ayo kita ganti baju. Aku sangat kelelahan". Ucap Haechan, dia sudah berdiri dan lanjut jalan meninggalkan keduanya.

"Malam ini sangat dingin bukan?". Kata Haechan, Jeno dan Jaemin menoleh ke arah Haechan yang sedang berdiri didepan pintu sambil bertolak pinggang.

"Jadi..

"Rencana yang bagus Haechan, ayo kita mandi bersama!".

"Bukan itu maksud ku brengsek-tap-SIALAN JENO JAEMIN BERHENTI MENGEJAR KU BAJINGAN TENGIK!!!".

Suara kaki berlarian dan teriakan saja didalam mansion milik Ayah nya Haechan, biarkan art dan beberapa bodyguard disana yang menjadi saksi mereka bertiga.

.
.
.
.

Omake ;

"Aku tau kau bodoh, tapi untuk urusan ini otakmu cukup pintar. Dari pada kau terus menganggur!".

"Tapi kau ingat kan janjimu waktu itu?".

"Iya, kau harus membocorkan rahasia ini dan jangan memberi tahu pada kekasih ku yang disini atau kau kena akibatnya!".

"Baiklah, aku akan menunggu di hotel nanti setelah aku diterima di tempat kerja yang kau berikan padaku".


















TBC

Bay the way..

Sedikit kecewa ke pembaca yang baca cerita aku disini, seharusnya setelah chapter 'bad romance' itu adegan nganu wkwkwk tapi karena ada salah satu komentar yang bikin aku kecewa dan sakit hati, jadi aku ganti alurnya yang bukan aslinya dan akan di ubah di chapter lain nanti.

Inget ya yang aku tulis cuma fiksi, nggak ada sangkut pautnya dengan kisah nyata manapun. Jadi bagaimana pun ini hanyalah khayalan aku sendiri dan kehaluan aku sendiri, imajinasi ku sendiri jernih payah otakku sendiri yang bisa kalian nikmati juga haha, but.. namanya juga manusia wajar aja punya rasa perasaan yang namanya kecewa😂.

Semangat untuk aku, kamu dan kita semua. Terimakasih buat kalian yang mau menunggu kelanjutan cerita yang aku buat, karena support, vote, komen dari kalian bikin aku semangat walaupun ngaret update wkwkwk. See you guys 🙂❤️.

Sengaja aku double update sekalian mau ngeluarin isi hati aku yang aku rasain sekarang, tenang cerita ini masih awal dan masih panjang🤝

My Ex || Markhyuck [ End✓ ] Onde histórias criam vida. Descubra agora