16. Brownies

3.1K 356 46
                                    

Kemana Jihoon pergi?

Awalnya sih nginep di rumah temennya, tapi dia ngerasa ga enak. Alhasil sekarang Jihoon lagi ngemper di toko orang sambil makan roti.

"Gila bener bener simulasi jadi gelandangan" gumam Jihoon

Sedangkan sang pemilik toko yang terus memperhatikan Jihoon dari luar dibuat heran. Jika ia sebut gelandangan tapi bajunya ber merek. Kalau engga ya ngapain coba depan toko dia. Merasa kesal akhirnya pemilik toko menghampiri Jihoon yang lagi makan roti sambil bengong

"Mas jangan depan toko saya dong. Nanti pembeli gamau kesini" omel sang pemilik toko

Jihoon menoleh dan

"Berisik banget sih. Gue ngaso bentar anjg"

"Idih ngamuk. Situ yang numpang ya"

Jihoon berdiri menatap tajam ke arah sang pemilik toko

"Heh rambut pedelpop. Gue cuma duduk bentar doang"

Choi Hyunsuk sang pemilik toko brownies inipun ga habis pikir. Bisa bisanya dirinya dikatain padelpop? Wah

"Pedelpop gigi nenek lu. Paddle pop yang bener"

"Au deh mba serah lo. Btw nih gue gabut banget. Ada kerjaan kaga? Kasi dong" ucap Jihoon dengan entengnya

Hyunsuk berpikir sejenak dan "Kasir mau ga? Eh bisa ga?"

Jihoon mengangguk "gampang"

"Pasti abis berulah terus di usir emak ya" ledek Hyunsuk lalu mengajak Jihoon masuk ke tokonya

Toko Brownies yang Hyunsuk punya memang terlihat kecil. Tapi percayalah, toko yang sedang Jihoon kunjungi merupakan cabang ke 20 yang tersebar di Jakarta. Bahkan pemiliknya Hyunsuk langsung. Jadi jangan heran jika melihat penampilan Hyunsuk yang mewah dan menarik.

"Sepi bener? Kaga ada karyawan ya" tanya Jihoon

"Ya saya karyawan sekaligus pemiliknya" ucap Hyunsuk dengan pedenya

Jihoon langsung mengambil alih bagian kasir. Ya gini gini dia pernah magang di toko biru waktu jaman kuliah. Waktu itu lagi masa masanya dia pengen hp eh yang dapet Jeongwoo wkkww emang idup dia suka ngelawak mulu.

"Btw lo kabur dari rumah atau korban penculikan " tanya Hyunsuk

"Penculikan gigi lu. Gue berantem sama saudara gue. Yaudah minggat aja"

Hyunsuk tertawa kencang. Dia kira orang ini korban penculikan



















Sekarang Jeongwoo sedang di operasi. Haruto, Jaehyuk dan Yedam menunggu dengan perasaan cemas di luar. Jihoon smaa sekali tidak bisa mereka hubungi. Nomornya tidak aktif dan tidak satupun temannya yang tau Jihoon dimana.

"Lama banget" omel Haruto

"Operasi ya lama ru. Lo kira sunatan apa, potong langsung jadi" saut Yedam

Terhitung sudah 3 jam dan sekarang sudah pukul 3 dini hari. Bayangkan saja dari pukul 11 malam sampai sekarang operasi Jeongwoo belum selesai.

"Ru besok" gausah lepasin anak itu dari lo deh. Sekalinya lepas udah kaya monyet nabrak" omel Jaehyuk

Haruto nyesel ga nemenin Jeongwoo ke sekolah hari ini. Seharusnya ia tidak boleh egois dan tidak akan berakhir kejadian seperti ini.

5 jam menanti akhirnya operasi Jeongwoo selesai. Pemasangan pen pada bagian kaki dan tangan kanan Jeongwoo sudah selesai dilakukan. Jeongwoo akan segera dipindahkan ke ruangan rawat biasa untuk masa pemulihan.

"Kalian kalau mau pulang, pulang aja. Biar aku yang jaga Jeongwoo" ujar Haruto pada Jaehyuk dan Yedam yang sepertinya udah ga kuat nahan ngantuk

"Kita balik ya ru? Ngantuk banget"

Haruto mengangguk lalu masuk ke ruang rawat Jeongwoo. Anaknya masih dalam pengaruh bius.

"Kamu kalau tenang kenapa ganteng? Coba tiap hari tingkah kamu adem kaya gini. Aku pasti kerjanya lebih semangat tau. Lagian ya? Kamu udah gede kenapa suka banget sih betingkah kaya gini? Kemarin nyebur ke sawah, sekarang masuk rumah sakit. Kayaknya kamu ga bisa aku tenang dikit ya? Bangun dong wo"

Haruto jujur kasian sama anak ini. Tinggal hanya ber 3 namun mamanya jarang di rumah. Sekalinya mereka ber 3 kumpul, udah kaya orang asing dalam satu ruangan. Alias jarang ngobrol.

"Bangun ya wo? Abis ini kamu mau apa aku turutin deh"



















Terhitung sudah hampir subuh Jihoon bekerja di toko Hyunsuk. Toko Hyunsuk memang buka dari malam hingga pagi hari pukul 10. Untuk itu Hyunsuk menamakan tokonya "Brownies Lonte" yang artinya hanya bisa dijumpai tengah malam.

"Gila ngantuk banget. Gue numpang rumah lo boleh ga pedelpop " tanya Jihoon

"Lo manggil gitu lagi gue usir ya? Oke boleh sehari aja tapi. Habis itu minggat lo dari rumah gue" ujar Hyunsuk

Hyunsuk menutup toko segera dan kembali ke apartemennya dengan diikuti Jihoon di belakangnya. Untungnya jarak toko dan apartemen Hyunsuk tidak jauh. Hanya perlu jalan kaki selama 3 menit.

"Gue mau mandi dulu. Lo tiduran atau apa serah lo dah" ucap Hyunsuk

Jihoon langsung rebahan di kasur Hyunsuk. Gila ternyata orang kaya juga si pedelpop.

Hyunsuk mandi itu emang lama. Bahkan dirinya bisa menghabiskan waktu selama 3 jam hanya untuk mandi.

Seperti sekarang, sudah 2 jam dan Hyunsuk masih betah mandi. Jihoon yang kebelet pipis jadinya menggedor pintu kamar mandi

"Woi gue kebelet cepetan woi pedelpop" teriak Jihoon

Ceklek

Pintu kamar mandi terbuka. Ada Hyunsuk yang tengah berendam

"Pipis aja napa sih repot banget " omel Hyunsuk

Waduh. Jihoon yang ga sengaja liat tubuh mulus Hyunsuk cuma bisa nelen ludah. Buru buru ia pipis sebelum imannya goyah dan berakhir hal buruk.

"Kenapa tutup mata? Oh gue tau" ledek Hyunsuk

Hyunsuk dengan sengaja bangun dan mengambil handuknya lalu mendekati Jihoon yang masih membelakanginya. Jihoon mah udah selesai pipis, cuma dia ga berani nengok.

"Kenapa hmm? Kegoda ya? Duh padahal cuma segini doang" goda Hyunsuk

"Mundur woi" teriak Jihoon

Hyunsuk tertawa lalu keluar dari kamar mandi dan membiarkan Jihoon yang masih mematung disana.

"Seru juga" guman Hyunsuk





































Hayo ngaku kalian nunggu Hyunsuk masuk di book ini kan wkwkwk 🤭





SWEETIE MAIDWhere stories live. Discover now