10. Salahkah?

4.4K 460 24
                                    

Merasa keributan semakin menjadi, akhirnya Junghwan memutuskan untuk menghentikan semuanya sebelum rumahnya roboh

"Kaka kaka stop" teriak Junghwan

Junghwan menghela nafas sebentar. Ini kalau kata Junghwan udah kaya anak kecil rebutan ayam goreng. Berisik banget

"Cil ni orang siapa sih ( menunjuk Junkyu). Sok asik bener" tanya Jeongwoo

"Oh ka kyukyu? Dia pacar ka Haru, tapi sekarang wawan gatau masih atau engga. Soalnya jarang kesini lagi terus baru kali ini ka kyukyu kesini" jelas Junghwan dengan amat sangat polos

Jihoon menatap sinis Junkyu. " Mantan ternyata" bisiknya

"Kaka kaka pulang aja gpp? Wawan takut ka Haru terganggu. Besok ka Haru kerja kok. Gausah khawatir ya. Ka Haru pekerja keras" ucap Junghwan

"See lo denger kan? Sana balik lo berdua" ucap Junkyu kepada dua makhluk asing didepannya

Jeongwoo dan Jihoon mau gamau harus pulang. Ingatkan Jeongwoo untuk memberi perhitungan sama orang yang ngaku ngaku masih jadi pacar Haruto itu.

"Ka kyukyu pamit juga ya wan. Nanti kalau ka Haru kenapa kenapa telpon kaka aja oke"

Junghwan mengangguk lalu mengantarkan Junkyu keluar.

"Akhirnya damai" gumam Junghwan
















"Ka Haru mau makan apa? Biar wawan ambilin"

Haruto menggelengkan kepalanya. Bibirnya pahit, ga enak katanya.

"Ka Haru makan ya? Tapi wawan cuma bisa goreng tempe aja. Gpp kan" tanya Junghwan takut jika kakanya ga suka. Padahal apapun yang dibuat Junghwan pasti akan Haruto makan.

"Pahit wan gamau ah"

Junghwan harus berpikir keras supaya kakanya makan tapi gimana caranya ya.

"Ah besok ada funbike ka. Kita udah lama ga naik sepeda kan? Mau ga? Tapi makan dulu biar sehat"

Haruto menganggukkan kepalanya lalu menerima suapan dari Junghwan. Mendengar kata funbike mengingatkan dirinya dan Junkyu terdahulu.

"Tadi ada orang aneh kesini ka. 2 orang sih gatau siapa. Satu ngaku pacar kaka eh satunya ngaku juga. Wawan pusing siapa pacar kaka" adu Junghwan

Haruto terkekeh pelan. Cara Junghwan bercerita persis seperti anak kecil yang sedang mengadu pada ibunya. Tapi siapa yang Junghwan maksud ya?

"Siapa wan" tanya Haruto yang kini mulai penasaran

"Satu tinggi gede terus satu lagi dipanggil wibu sama yang tinggi gede ini. Masak si wibu itu nendang pintu rumah ka. Untung aja ga rusak. Coba rusak? Udah wawan jadiin sate si wibu itu"

Wibu? Apa yang dimaksud Junghwan adalah Park bersaudara ya? Dirinya sakit aja bisa bisanya mereka bikin ulah. Gimana kalau sehat? Ini Haruto ngerasa jadi ibu Park bersaudara lama lama.

"Nah udah habis. Sekarang ka Haru tidur biar kita besok bisa jalan jalan. Udah lama kita ga main berdua ka. Hehe wawan mau makan juga ya laper" ucapnya lalu keluar

Haruto sejenak memikirkan perkataan Junghwan. Junghwan benar. Sudah lama mereka tidak menikmati waktu berdua. Semenjak bekerja, Haruto baru akan bertemu Junghwan sore hari. Ah Haruto jadi rindu orang tuanya

"Mama papa liat wawan ga? Wawan udah gede ma pa. Kalian kemana sih? Kalian malu ya punya anak kaya Haru? Malu ya anaknya kaya gini? Hehe gpp ma. Semoga wawan bisa terus sama Haru kedepannya ya" monolognya

Haruto masih ingat ketika Junghwan berusia 5 tahun, orang tua mereka pergi entah kemana. Mereka mengatakan akan kembali namun entahlah dimana sekarang mereka berada.





















Junghwan dan Haruto benar benar melakukan funbike di pagi hari sebelum Haruto bekerja. Menikmati indahnya pagi bersama adik tercinta.

"Ka Haru wawan happy" teriak Junghwan

"Ka Haru juga"

Mereka benar benar menikmati waktu berdua dengan mengelilingi jalanan. 2 jam berlalu mereka memutuskan untuk pulang karena Haruto harus bekerja kembali. Seperti rutinitas biasanya. Menaiki bus menuju rumah Jeongwoo.

"Hay lo Haru ga sih? Anak SMA 5 dulu? Anak olimpiade dulu kan? Wih kuliah dimana sekarang? Gila pasti luar negeri ya terus sekarang lagi liburan kan" ucap seseorang yang kalau Haruto tidak salah adalah ketua tim basket di sekolahnya dahulu.

"Eh hay. Haha engga kok aku ga kuliah. Aku kerja" ucap Haruto dengan gugup

"Wih kerja di perusahaan mana ru"

"Ah cuma baby sitter doang hehe"

Orang tersebut lalu tertawa. "Baby sitter? Woi seseorang anak emas sekolah jadi baby sitter? Gila lucu hahaha. Gue aja yang anak otak pas pasan bisa kuliah. Eh btw lo kenapa ga kuliah? Gaada biaya? Yah sayang banget padahal pinter"

Haruto hanya tersenyum lalu menikmati perjalanan.

"Eh gue duluan ya udah sampe. Lo kalau perlu biaya kuliah hubungi gue aja. Kasian anak emas malah kerja jadi baby sitter haha. Duluan ru"

Haruto turun lalu menuju rumah Jeongwoo. Sejujurnya dirinya berpikir haruskah anak emas kuliah di luar negeri atau bekerja di suatu perusahaan? Bukannya pekerjaan dirinya sekarang termasuk halal?

"Jadi insecure. Bener mungkin ya? Percuma pinter tapi kerjaannya baby sitter" monolognya

Haruto menepis pikiran buruknya lalu masuk ke dapur untuk menyiapkan sarapan Jeongwoo, lalu membawanya ke kamar Jeongwoo

"Jeongwoo sarapan"

"Eh lo udah sembuh? Ayo suapin gue aaaaa" rengek Jeongwoo

Ekhem

"Jeongwoo kalau aku resign gimana"
























Nah lo kalau beneran resign gimana ya???



SWEETIE MAIDWhere stories live. Discover now