11. Tawuran

4K 441 15
                                    

"Dih kaga bisa. Resign pala bapak lo. Ga ga boleh" protes Jeongwoo

"Misalnya" ucap Haruto

Jeongwoo menatap tajam ke arah Haruto. "Mau misalnya kek atau beneran ya tetep ga boleh. Nanti yang nyuapin gue siapa? Yang nyiapin seragam gue siapa? Trus gue nenen sama siapa? Jangan yaaaaaa pleaseeee" rengek Jeongwoo

Haruto terkekeh. Jeongwoo benar benar seperti anaknya. Bahkan semua mulai dari makan, baju hingga urusan lain Haruto yang ngurus. Sebenarnya Haruto gaada niatan resign sih. Cuma kepikiran sama ucapan temannya di bus tadi pagi..

"Sana berangkat udah siang juga" omel Haruto

"Baru jam 7 ru. Gue berangkat ya? Kali ini lo gausah nemenin gue karena gue ada urusan pulang sekolah. Oh iya yang gue bicarain soal alat itu udah sampe. Nanti kita coba ya. Gue ga sabar nenen dengan versi jumbo.

Haruto menggelengkan kepalanya. Dirinya pikir ucapan itu hanya sekedar omongan belaka.


















"Woi bro gimana" tanya Jeongwoo ketika baru sampai kelas

"Aman. Gue jamin si anak sebelah kalah sama kita ya ga" ucap Jaehyuk

Benar. Mereka mau tawuran sama sekolah sebelah. Maka dari itu Jeongwoo yang biasanya ditemani Haruto di sekolah kini meminta Haruto tidak usah menemaninya karena Jeongwoo mau tawuran. Manja manja gini mah bisa juga kali adu jontos.

"Gue ga tanggung jawab ye kalau lo ketauan kakak lo" ucap Yedam

"Aelah gausah dipikirin bray. Cill ae" ucap Jeongwoo dengan pedenya

Sepulang sekolah, mereka khusunya anak sekolahan Jeongwoo berkumpul di depan sekolah lawan. Kalian jangan tanyakan kenapa mereka tawuran. Karena Jeongwoo cuma ikut ikutan doang.

"Mana nih woi Ramon keluar" teriak Jeongwoo

"Berisik lo di sekolah orang. Kenapa sih" tanya Ramon

Sebenarnya akar permasalahan mereka hanya karena sekolah Jeongwoo kalah tanding basket sama sekolah Ramon. Simpel kan? Namun bagi Jaehyuk sang ketua tim basket ini bukanlah hal sepele. Bertahun tahun sekolah mereka selalu menang dan baru kali ini kalah hanya karena seonggok manusia kaya Ramon. Kalian pikir Jeongwoo ikut dalam tim basket? Enggalah. Dia ikut tawuran atas dasar pengen aja. Lumayan katanya melatih skill bela diri

"Well kenyataannya sekolah lo lemah men" ledek Ramon

"Wah gabisa dibiarin nih. MAJU" Teriak Jeongwoo

"Perasaan yang tim basket gue. Kenapa dia yang heboh" gumam Jaehyuk

Jeongwoo langsung menyerang Ramon dengan tangan kosong. Pukulan demi pukulan mendarat di wajah Ramon. Sementara anggota yang lain menyerang masuk sekolah Ramon

"Weessss lo ngapain ngeluarin pisau men" ucap Jeongwoo yang mendadak mundur saat Ramon mengeluarkan senjata tajam.

Jeongwoo ancang ancang mundur dan " KABUR WOI KABUR BAHAYA KABUR KABUR AYO LARI"

Mendengar teriakan Jeongwoo semua anggota berlari sembarangan ke berbagai arah. Jaehyuk dan Yedam mengikuti arah kemana Jeongwoo berlari.

Mereka bersembunyi di sawah.

"Bangsat lo wo. Teriak gajelas bikin gue panik anjg" protes Yedam yang hampir jantungnya pindah ke hati.

"Tau ni anak. Sok paling berani tapi liat pisau dikit kabur" ledek Jaehyuk

"Woi monyet. Lu apa ga panik hah liat pisau segede harapan bunda" . Gimana Jeongwoo ga panik? Itu pisau ukurannya gede banget. Kena dikit udah menyandang gelar alm dia..

Mereka terus bersembunyi di sawah sampai suatu suara mengejutkan mereka.

"Woi suara Ramon ga sih? Ngumpet woi" bisik Yedam

Mereka yang semula berdiri di dekat gubug kini tanpa aba aba loncat ke pertengahan sawah. Mereka bersembunyi di bawah. Semoga saja Ramon tidak melihat mereka

"Ga elit banget ni tempat sembunyi" bisik Jaehyuk

"Berisik ah" omel Jeongwoo

Seragam putih abu mereka kini sudah tercampur lumpur. Sepatu hilang entah kemana dan tas mereka entah tertinggal dimana. Doakan saja semoga mereka bertiga ga dipanggil kepsek besok.

"Yhaaa cemong" ledek Jeongwoo

"Kadang mulut lo perlu sekolah ya? Ngaca bego" ucap Jaehyuk yang udah emosi tingkat dewa.

Yedam mengintip ke arah atas sebentar dan sepertinya aman. "Naik buru aman kayaknya"

Mereka bertiga akhirnya bisa naik dan "Darrr hayo mau kemana" ucap Ramon yang daritadi bersembunyi dari arah belakang mereka.

"Aaaaaaaaaaaaa monyet" teriak Jeongwoo yang spontan menarik Yedam dan Jaehyuk hingga jatuh ke sawah lagi.

"Hahaha makan tu tanah dan lumpur. Bye gue cabut" ledek Ramon

Yedam mau ketawa liat muka Jeongwoo smaa Jaehyuk tapi dirinya juga sama. Muka penuh lumpur, baju udah ga jelas warnanya. Sepatu ilang gatau kemana.

"Bangsat Jeongwoo lo bangsat. Kaget mah kaget aja anjg. Gausah narik gue segala sialan" omel Jaehyuk

"Gue mau balik. Bodo amat dah lu berdua mau mandi lumpur " ucap Yedam yang langsung naik dan meninggalkan mereka berdua.

Ingatkan Jaehyuk untuk balas dendam besok.

























"Gue pulang" teriak Jeongwoo dengan kondisi badan yang udah mirip manusia lumpur

"Jeong.... aaaaaaaaa setan" teriak Haruto

Jeongwoo menghampiri Haruto. "Woi gue ini Park Jeongwoo"

Haruto membuka matanya dan "Kamu kenapa main lumpur sih Jeongwoo? Jadi kamu gamau aku temenin di sekolah karena mau main lumpur? Haduhh"

"Main lumpur ndasmu. Kaga lah anjg. Gue habis tawuran nih. Keren ga" ucap Jeongwoo dengan bangga

"Engga. Ayo mandi sekarang keburu gatel" omel Haruto

"Mandiin" rengek Jeongwoo

Plak

Satu pukulan mendarat di kepala Jeongwoo. "Mandi sendiri anak nakal"


























Kelakuan Jeongwoo part kesekian 🤭

Jika ada typo maap ya ❣️🦋

SWEETIE MAIDWhere stories live. Discover now