Piece of Bread. [i]

123 18 1
                                    

‏‏‎  ‏‏‎  ‏‏‎


"Hey Hyunjin!"

Pria besurai panjang berwarna pirang yang sedang serius menatap laptop itu terkejut kala namanya disebut lalu menoleh ke arah suara.

"Ah Changbin hyung, ada apa?"

"Aku dan Jisung sudah akan pulang, kau lembur?" Tanya pria yang disebutnya Changbin itu.

"Aku diberi tugas lebih, jadi yah aku akan lembur." Hyunjin menghela napas sebentar lalu bangun dari kursi kerjanya, bermaksud untuk menghargai teman kerjanya yang mengajak dirinya bicara itu.

"Aish benarkah? Padahal aku ingin mengajak kalian berdua untuk makan malam bersama, sekalian mengobrol." Ucapnya panjang lebar.

"Haha, bilang saja kau senang aku tidak ikut karena kalian bisa berdua hyung. Aku mengetahui perasaan mu." Hyunjin tertawa untuk sesaat karena melihat wajah Changbin yang menurutnya terkejut dan kaku itu.

"Ah kau ini, apakah benar benar kelihatan? Jaga rahasia ini antara kita saja, jangan dibocorkan ke siapa siapa ya."

"Tenang saja, aku bisa menjaga rahasia. Jangan kau apa apakan dia, kalau lecet sedikit saja, siap siap ya, dia itu salah teman baik ku." ujar Hyunjin sambil mengepalkan tangan nya main main.

"Ya ya tentu saja, aku tidak akan membuat nya lecet sedikit pun. Baiklah, aku akan menemuinya dibawah, kau telah bekerja keras, semangatlah ya." Changbin pamit dengan tepukan dibahu Hyunjin, dan berlalu pergi.

_____________________________

Sudah sekitar dua jam setelah dia berbicara singkat dengan Changbin tadi. Dan sekarang dia baru saja keluar dari gedung kantornya dan memeriksa jam, yang ternyata sudah puku setengah sepuluh lebih.

"Ah aku tidak menyangka aku menyelesaikan nya lebih cepat dari perkiraan ku." Setelah mengecek jam, Hyunjin memasukan kembali ponselnya kedalam tas. Hyunjin berjalan setidak nya sekitar satu blok dari kantornya, pergi kesebuah toko roti yang paling dekat dengan posisi nya saat itu. Oh ya, itu adalah toko roti langganannya! Dia suka membeli roti disana jika ada waktu.










"Oh jadi stok roti kalian sudah habis?"
Hyunjin sedikit kecewa ketika mendengar hal itu, tapi memang benar. Ini sudah terlalu larut dan toko roti ini juga sudah mau tutup.

"Benar. Maaf kan saya karena tidak bisa melayani anda lebih lanjut." Ucap resepsionis toko roti itu, merasa bersalah.

"Tidak apa, aku mengerti. Terima kasih, juga maaf sudah menganggu malam malam ya." Dan Hyunjin pun keluar dari toko roti tersebut.

"Ck aku tidak bisa pulang hanya dengan perut kosong. Mungkin tiga blok dari sini masih ada toko roti lainnya?"

Hyunjin pergi berjalan 3 blok dari sana dan menemukan toko roti bernama Moron's Bakery yang menunjukan papan penberitahuan.

We're open and close at :
Open from 9 P.M
Close at 10 A.M

"Masih buka kan? Untunglah."

Hyunjin masuk kedalam toko itu, tokonya kecil dan wangi khas roti langsung menyeruak masuk kedalam indra penciumannya saat dia membuka pintu toko itu, sangat wangi.

'Toko ini kecil dan masih memiliki roti yang tersisa, sepertinya karena tokonya yang kecil membuat orang orang tidak terlalu memperhatikan.'

Hyunjin mengambil roti yang dia ingin kan dan langsung pergi ke kasir untuk membayarnya.

"Tolong bungkus roti ini. Berapa?" Apakah pertanyaan nya terlalu cepat Hwang Hyunjin? Kau tidak melihat siapa yang ada didepan mu?

Hyunjin mematung. Melihat orang didepannya ini adalah orang yang dulu saat SMA pernah menyatakan perasaan kepadanya sekarang.

Tidak bisa dipungkiri, Hyunjin menyukainya juga, namun pada saat itu dia masih menganggap hubungan 'sesama jenis' menjijikan dan tanpa sengaja mengatakan hal yang tidak diinginkan padanya.

'Felix..?'

"2,300 won. Apa ada yang lain?" Dingin. Pria yang Hyunjin tau sebagai Felix itu tidak mau mengangkat kepalanya, seperti tidak mau melihat wajah si oknum yang berada didepannya.

"A- ah tidak, terima kasih." Hyunjin gelagapan sendiri, entah mengapa dia seperti itu.

Hyunjin langsung diserang perasaan yang aneh ketika keluar dari toko itu. Perasaan sakit, rindu, bersalah dan lain lain yang serupa. Tapi dia malah berakhir pergi dari sana dengan bimbang, dan berakhir berjalan pulang.




















-fin-

Piece of Bread. Hyunlix [two-shot ✔]Where stories live. Discover now