16 🔞🔞

4.1K 146 1
                                    

'ting nong ting nong'

Arif menekan bel kamar seseorang. Dan orang yang di dalamnya membuka pintu itu. "Eh kalian kenapa di sini?" tanya orang itu. orang itu adalah Adnan. wakasa membawa Arka pergi ke apartemen Adnan. "Lah Arka kok dia bisa pingsan kayak gitu?" tanyanya dengan nada khawatir

"Lo tanya aja ya sendiri ke orangnya" ucap Faris lalu memberikan alih tubuh Arka pada Adnan. "Eh tapi kenapa Arka nya- Arghh, eh Kalian mau ke mana?" teriak Adnan karena anak wakasa setelah memberikan alih tubuh Arka lalu berlari meninggalkan apartemen Adnan. Adnan yang masih berdiri di depan kamar apartemen sambil memopong tubuh Arka itu membawanya masuk ke dalam apartemennya.

Adnan menidurkan tubuh Arka di atas ranjangnya. Ia mengambil air hangat dan handuk kecil lalu pergi ke ranjang tempat Arka tidur. Adnan membuka jaket Arka dan menaruhnya di samping. Lalu dirinya mengambil handuk kecil itu dan menyelupkannya di air hangat dan membersihkan tubuh Arka.

Dengan perlahan Adnan membuka kancing baju Arka dari atas hingga bawah. Adnan yang malu melihat tubuh arka sempat memejamkan matanya tapi Ia tetap saja membersihkan tubuh nya. Tanpa disadari Adnan ternyata Arka sudah siuman dan memegang tangannya.

Adnan yang terkejut langsung menatap ke arah Arka yang sekarang menatap dirinya. "L-lo udah siuman?" tanyanya dengan gugup

Arka mendudukkan dirinya dan masih memegang tangan Adnan. "Nan makasih banyak ya udah mau ngerawat gue" ucapnya dengan lembut

Adnan hanya mengangguk pelan lalu berdiri dan mengambil baskom itu berniat untuk menaruh di tempat semula. "Lo mau ke mana?" tanya Arka

"Gue mau taruh baskom ini ke dapur dulu, Lo istirahat aja di sini" suruh Adnan. Tapi Arka tetap saja memegang tangan Adnan dan tidak membiarkannya pergi meninggalkan dirinya. "Diem di sini aja" minta Arka

"Gua udah bilang gue bakal ke dapur Jadi lo istirahat aja!" Adnan lalu melepaskan pegangan tangan Arka lalu beranjak pergi ke dapur. Adnan sedang berjalan menuju dapur Arka memeluk tubuhnya dari belakang. "Maaf nan gue udah kecewain lo selama ini"

Adnan yang mendengar itu terdiam. "Gue tau gue salah selama ini, seharusnya gue sadar kalau lo itu peduli sama gue.. gue mohon ya maafin semua kesalahan gue"

"Arka mending kamu istirahat aja nanti kepala kamu makin pusing" suruh Adnan mengalihkan pembicaraan. Arka yang mendengar itu langsung membalikkan tubuh Adnan lalu menciumnya. Adnan langsung melepaskan ciuman itu "ka maksud lo apa?"

"Apa gua bisa milikin lo buat selama-lamanya nan?" Tanya Arka lalu mencium Adnan kembali. Adnan yang masih memegang baskom itu melepaskannya begitu saja lalu membalas ciuman dari Arka. Arka yang sudah tak tahan lagi beralih ke tempat tidur. Arka menidurkan Adnan di atas ranjang, dengan berani Arka mulai mencium bibir Adnan dengan lembut dan penuh nafsu.

"Emmhhh" Adnan mengeluh merasakan bibirnya digigit dan lidah Arka yang masuk ke dalam mulutnya mengabsen setiap deretan giginya dan mengajak lidahnya bertautan. Ciuman keduanya semakin dalam dan bergairah.

"Ahh emmmh" Adnan mendesah merasakan Arka meremas payudaranya sesekali memilin putingnya dari balik bajunya.

dengan pelan Arka melepas baju yang dikenakan Adnan lalu tangannya memegang payudara Adnan lagi. "Ahh sangat lembut" ujar Arka setelah memuji dengan sigap ia melumat puting payudara Adnan yang sudah mulai tegak menantang.

"Ahhh Arkaa emhhh ahhh geli ka aishhh ahhhh ahh" Adnan kelezatan merasakan payudaranya dikenyot dan satunya lagi dipilin putingnya. Seakan terbang rasanya merasakan tubuhnya dijamah oleh Arka dengan penuh nafsu.

"Emhhh emhhh" Arka dengan rakus terus melumat payudara Adnan yang kenyal menurutnya. Sesekali menggigit gemas membuat Adnan keenakan. Tidak lupa Arka meninggal jejak merah di sekitar puting payudara Adnan. Entahlah Arka sepertinya akan ketagihan dengan payudara Adnan.

"Ahh Arka ahh emmmhh" Adnan pun ikut hanyut dalam permainan. Desahan yang memburu semakin gencar Arka melumat semakin Adnan merasa nafsunya seakan Di ubun-ubun.

"Ahh emmmhh susu lo enak banget nan ahh gue ketagihan tidak mau lepas uhh" racau Arka. Sambil menikmati payudara Adnan Arka melepaskan celana yang dikenakan Adnan. tangannya saat ini bergeliria di selangkangan Adnan. Dengan pelan mengelus penis Adnan. Arka merasakan penis Adnan tembem dan empuk.

"Udah becek sayang" ucap Arka sedangkan tangannya mengocok penis Adnan dengan tempo yang lambat. Dengan gerakan lurus mengikuti bentuknya Arka mengelus pelan. Terasa tangannya dipenuhi dengan cairan bening pelumas.

"Emhhh ahhh ahh ahhh ihhh emmmhh" Adnan terus mendesah di saat payudara dan penisnya di sepong bersamaan. Gigitan Arka dan usapannya di penisnya membuat Arka terus mendesah. Ingin sekali rasanya teriak karena nikmat, menikmati setiap sentuhan Arka di bagian sensitifnya.

Setelah berjam-jam mereka melakukan aktivitas itu akhirnya mereka berdua tidur di atas ranjang tidak memakai sehelai pakaian apapun. Mereka berdua menatap ke atas bintang-bintang atap kamarnya dan tidak berbicara satu sama lain. Arka memandangi wajah Adnan dengan perasaan tersenyum. "Ngapain lo lihat gue? naksir lo?" tanyanya basa-basi

"Kalau iya kenapa?"

"Kenapa naksir nya sekarang? Kan kita udah ketemu lama"

"E-mm ya karena dulu Gue belum ada rasa sama sekali sama lo tapi sekarang gue udah sadar kalau ternyata gue ada rasa sama lo"

"Affah iya?"

"Oh-emm ya apa lo bakal ninggalin gua?"

"Maksud lo?"

"Adnan lo bakal pergi ninggalin gua buat selama-lamanya kan?"

Adnan yang mendengar itu melihat ke arah Arka yang sudah menatapnya sedari tadi. "Keputusan gue udah bulat ka lo nggak bisa ubah keputusan gua!"

"Dan perjodohan kita?"

"Semuanya udah berakhir dan kita sekarang cuman temen nggak lebih!" setelah mengucapkan itu Adnan langsung berdiri dan pergi ke kamar mandi membersihkan dirinya Karena badannya sudah lengket semua. Arka masih menatapi nasibnya yang begitu Malang "Kenapa sih ka lo harus sadar sekarang? kenapa nggak dari dulu aja lo sadar kalau Adnan itu sayang sama lo tapi lo malah nyia-nyiain hal itu! dasar bego" sesal Arka pada dirinya sendiri

'PLAK' Arka menampar dirinya sendiri karena telah gagal mencintai seseorang. Setelah beberapa menit kemudian Adnan keluar dari kamar mandi dan melihat sekelilingnya sudah tidak ada orang lagi. Ia beranjak ke tempat tidur lalu melihat Ada surat di sana.

Maaf banget gua pergi tanpa pamit sama lo karena tadi gue buru-buru, and gue juga mau bilang lo hati-hati ya di perjalanan jangan sampai sakit gue nggak mau lihat lo sakit

Arka ganteng:)

Adnan membaca surat itu sambil tersenyum lebar. Baru kali ini ia merasakan Cinta dari seseorang yang ia inginkan. Tapi apa boleh buat sekarang cinta itu hanya sebatas surat karena mereka berdua sudah tidak berjodoh lagi. "Gue bakal kangen lo Arka"

•••
TBC

ARNAND ✔️ [MASA REVISI]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن