8

3K 180 0
                                    

Selesai mandi dan sarapan Adnan langsung turun ke bawah dan menuju depan apartemennya. Saat ia sudah sampai meja resepsionis Tegar dan Arka sudah ada di sana menunggunya.

Adnan sedikit terkejut karena melihat keduanya ada disini "Kalian berdua kenapa disini?" tanyanya kebingungan.

"E-em gue mau berangkat sama lo" kata Arka tudep.

Adnan sempat berpikir kenapa Arka sekarang jadi seperti ini.

"Gak! Adnan berangkat sama gue" kata Tegar menyalip perkataan Arka.

"Eh enak aja lo bilang kayak gitu orang gue duluan kok yang bilang mau berangkat sama Adnan" balas Arka.

"Gak pokoknya gue"

"Gak gue!"

Mereka berdua berdebat adu suara di depan Adnan. "Eh kalian berdua udah dong ributnya, gue gak mau ikut sama siapapun gue perginya sama abang abang taxi" kata Adnan.

Setelah mengatakannya Adnan meninggalkan Arka dan Tegar lalu menaiki taxi yang sudah ia pesan.

Tak lama berfikir Arka dan Tegar ikut berlari dan mengejar taxi yang di tumpangi Adnan.

Mereka berdua masuk ke dalam taxi yang sama dengan Adnan.

"Eh ngapain kalian masuk ke dalam sini?" tanya Adnan sedikit risih dengan kedua manusia itu.

"Mau nemenin lo" jawab Arka dengan polosnya.

"??"

Adnan hanya bisa pasrah dengan kedua manusia itu dan pergi ke sekolah bersama-sama. Saat turun dari ujung jalan hingga masuk ke kelas mereka bertiga di pelototi oleh siswa/wi di sana banyak yang bergosip dengan mereka.

"Hati-hati ya" kata Arka melambaikan tangannya.

Tegar melihat mereka berdua lalu meninggalkan kelas Adnan dan masuk ke kelasnya begitu juga dengan Arka.

"Hai bos" sapa Arif sedangkan yang lainnya menatap Tegar dengan tatapan sinis mereka.

Tegar bodo amat dan menduduki tempat duduknya.

"Gimana bos tadi sukses gak?" tanya Arif.

"Ya lumayan sih gue bisa kalahin tu brengsek!" jawab Arka.

"Bagus deh kalau gitu"

Bel pulang berbunyi jadi Arka pergi menuju kelas Adnan. Arka bertemu dengan Adnan di depan pintu kelasnya.

"Sekarang mau ngapain lagi?" tanya Adnan datar.

"Ngajakin lo pulang boleh kan?" tanya Arka.

"Gue yang duluan boking si Adnan, lo gak ada hak ya buat ngajak dia pulang bareng" kata Tegar tiba-tiba dateng.

Arka yang mendengarnya marah dan menahan emosinya. setelah itu Ia hanya diam.

Hening!!

"Kalau kalian diem-dieman kayak gini mending gue pulang duluan sama Tegar" kata Adnan dan menggandeng tangan Tegar.

Arka hanya bisa menahan emosinya dalam-dalam agar ia tidak mengeluarkan semua amarahnya di depan Adnan.

Tegar dan Adnan masuk ke dalam taxi online yang sudah dipesan Tegar, pasalnya tadi pagi ia lupa membawa mobilnya.

Adnan langsung bertanya kepada Tegar yang hari ini sifatnya sangat berbeda.

"Gar"

"Iya apah?"

"sikap lo kok kayak gini?"

"Ya emang gue gak boleh kayak gini sama lo?" tanyanya balik.

"Bukannya gitu gar cuman kayaknya lo lagi.. arghh gue gak bisa jelasin. Pokoknya sifat lo pagi ini gak jelas banget, juga hari ini gue ada janji sama Arka buat datang ke acara ultah bokapnya, jadi harusnya gue pulang sama dia cuman lo bilang lo udah booking gue" katanya panjang lebar.

ARNAND ✔️ [MASA REVISI]Where stories live. Discover now