"Keinginan mu sangat besar, tapi usaha mu sangat kecil"
-GreisyChapter 04; Pertengkaran
***"Lo pikir lo bisa menang dari gua?" Tawa remeh ketua Narapati—Edward.
"Sialan lo, pertemuan berikut nya gua bakal buat seluruh anggota lo berlutut sama gua" Ringis ketua Pancakala dan mengintruksi kepada semua anggota nya untuk kembali ke markas.
"Coba aja kalau lo bisa ngalahin gua" sambil bersedekap dada, Edward menatap Marcelo Wijayakrama—ketua Pancakala dengan tatapan remeh.
***"Gua rasa, gua mulai suka sama Greisy, tapi gua juga benci sama dia,"
"Ga usah labil, kalau lo suka sama dia, lo ungkapin ke dia sebelum dia punya orang lain nanti lo sendiri yang kesetanan cuy" Celetuk Arkha—wakil ketua Cakrawala.
"Gua benci dia juga karena dia musuh kita, mana mungkin gua jagain musuh sendiri sialan" Balas Ridho Januar Pangestu—ketua Cakrawala.
Kebingungan dalam diri Januar menyeruak, kini ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan, didalam pikirannya hanya ada Greisy untuk saat ini.
"Gua balik duluan" Ucap Januar begitu saja meninggal kan teman nya yang lain.
Yang lain hanya menatap dengan sekilas, ini bukan lah hal yang pertama kali bagi tim inti Cakrawala melihat kepergian Januar dengan mendadak.
"JANU GUA NITIP SUSU YAK DUA DUS!" Teriak Arkha.
"MALU-MALUIN LO ANJING UDAH GEDE JUGA MASIH MINUM SUSU" Januar memandang jijik kepada kembaran nya itu.
"BACOT TINGGAL BELIIN DOANG LO BIADAB, DUIT LO BANYAK BANGSAT" Balas Arkha lagi.
Januar yang mendengar penuturan Arkha hanya mendelik kan mata nya dengan malas lalu menggeber-geber motor nya lalu berlalu begitu saja.
"Ketua Lo biadab" Celetuk Arkha kepada Dimas.
"Kembaran lo ya sialan"
"Bukan kembaran gua"
"Dia mah kembaran setan""Berarti lo setan ya"
"Sialan lo Dim"
"Hahaha"
***
YOU ARE READING
PhiliaPragma
Teen FictionPhiliaPragma Sebuah cinta dengan arti cinta penuh kasih dan cinta abadi. Sama seperti kisah seseorang yang memiliki marga Pangestu, yang memiliki kasih sangat hebat. Netra legam itu menatap kepada gadis pujaan, menitik kan sedikit kilauan bening di...