Prolog

35 1 0
                                    


Greisy Jiella
Olivia Calista
Edward Joshua
Ridho Januar Pangestu
Arkha Juna Pangestu

Seorang murid perempuan yang duduk dikelas 2 SMP, merasakan bahwa dirinya jatuh cinta kepada seorang anak laki-laki yang satu kelas dengan dirinya, Greisy Jiella.

Seorang laki laki, yang diam diam mendapatkan perhatian dari seorang ketua kelas yang terkenal sangat galak, Ridho Januar Pangestu.

Selalu bercerita tentang hari-harinya kepada sahabatnya yang selalu mengerti keadaan Greisy walau ia selalu menutupinya, Edward Joshua.

Dengan penuh keberanian, Greisy menyatakan cintanya kepada Ridho, diiringi dengan sorak semangat dari Edward, ia bisa melakukannya.

"Gue terlalu berharap, maaf"

"Dia yang menolak, jangan sedih"
"Mungkin bukan waktunya, ga perlu sedih, mungkin dia pengen deket sama lo lebih lama"

Mendekap erat tubuh, dengan mata yang menahan tangis.
Rasanya sangat bodoh menangisi lelaki yang tidak memiliki perasaan, tetapi itulah yang dirasakannya.

"Beruntung juga gue pura pura bego karena sering remed matematika, karena itu juga gue tau semuanya"

"Kalau lo pura-pura bodoh, siap-siap menerima konsekuensinya" Peringat Edward yang menatap serius wajah sahabatnya.

"Gue tau, gue bakal jalanin semua rencana ini sendiri" Ketus Greisy.

"Tenang aja, semua bakalan berjalan" Ucap Greisy untuk menenangkan Edward.

"Jangan lupa kalau lo juga ketua kelas, berpikir sebelum bertindak adalah hal yang wajib" Peringat Edward kepada Greisy.

"Mungkin bukan waktunya, tapi untung aja lo nembak dia pakai sandi morse, jadi ga malu malu amat lah haha" Sindir Edward dengan mata yang tertuju kepada orang didepannya, Greisy.

"Yaelah, yang penting dia yang malu, bukan gue, walau gue yang ditolak aelah" Tersenyum meremehkan, Greisy dengan wajah kemenangannya dan memberikan cengiran yang menggariskan bahwa dia menang.

"semuanya, semua hal yang udah ngerebut kebahagiaan gua, bakal gua rebut balik" Ucap Greisy dengan penuh kemenangan.

Merasa semua rencananya akan berjalan sesuai dengan alur, ia merasa bangga, tetapi ia salah bahwa semua rencananya memiliki konsekuensi yang sangat besar bahkan bisa dibilang, ini adalah rencana yang nekat!

i hope you like this Readers good bye see you next chapter!

PhiliaPragmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang