16 : Kantor Polisi

24 4 2
                                    

Kamu menerobos masuk ke dalam kantor polisi, lalu melihat sekeliling ruangan mencari Hoseok.

Jantung kamu berdebar kencang setelah tadi nerima telepon dari cowok dengan senyum secerah matahari itu. Dia bilang abis kecelakaan dan sekarang ada di kantor polisi.

Gak ngerti gimana ceritanya dia kecelakaan bukannya ke rumah sakit tapi malah di kantor polisi. Pokoknya intinya kamu khawatir banget.

Mata kamu tertuju pada pojok ruangan di mana laki-laki yang kamu cari sedang duduk dengan kepala tertunduk.

"Jung Hoseok!"

Yang dipanggil menoleh sambil menunjukkan wajah memelas. Bibirnya cemberut seperti anak kecil yang gak dikasih permen.

"Kaaaakk......" rengek Hoseok.

Kamu yang lagi khawatir banget jadi mengerutkan kening sambil menatap Hoseok yang masih cemberut. Kenapa dia tiba-tiba manggil 'kak'?

Akhirnya kamu menghampiri cowok itu, sedikit lega karena kelihatannya Hoseok gak ada luka.

"Kakaaakk......" rengek Hoseok lagi sambil menggandeng lengan kamu manja.

"Hoseok apaan sih...?!" bisik kamu kesal sambil berusaha ngelepasin gandengan Hoseok, tapi gagal karena dia malah kencengin tautan lengan kalian.

"Lo ngapain coba gue tanya?! Bikin khawatir aja tau gak?!" omel kamu.

Belum sempat kamu ngelanjutin omelan kamu, salah satu petugas polisi menghampiri kalian.

"Permisi, Anda kakaknya?" tanya sang petugas.

Kamu menoleh ke arah petugas polisi tersebut, "Bukan, pakㅡ"

"Kakak kenapa lama banget datengnyaaa? Aku daritadi nungguin kakak, pengen cepet-cepet pulang!" Lagi, Hoseok merengek sebelum kamu menyangkal.

"Hoseok, jangan bercanda deh!"

"Ayo, kak, kita pulang! Aku udah capek banget ini, pengen buru-buru rebahaan." ujar Hoseok menarik-narik lengan kamu, beneran kayak anak kecil.

"Tunggu dulu, gue mau tau dulu ini ada apa?! Lo ngapain?!" kamu masih bertanya-tanya.

"Masalahnya sudah selesai dan untungnya tidak ada luka yang serius. Karena Anda selaku kakaknya sudah datang untuk menjemput, jadi silahkan jika mau pulang, mohon tetap berhati-hati." jelas petugas polisi pada kamu dan Hoseok.

"Iya, makasih banyak ya pak! Kita pulang dulu dan pasti hati-hati terus!" Hoseok lalu menarik lengan kamu keluar dari kantor polisi tersebut.

•••••

"Udah sana masuk, istirahat. Jangan lupa lukanya diobatin lagi sebelum tidur. Besok gue kesini lagi, kita berangkat bareng." ujar kamu setelah kalian sampai di depan pintu apartemen Hoseok.

Setelah kamu tanya lebih lanjut tentang kronologinya, Hoseok cerita kalo tadi di deket kampus dia diserempet motor dan ternyata ada luka di sikunya.

Cowok itu juga cerita, kalo yang nabrak dia panik banget sampe inisiatif sendiri ngajak ke kantor polisi. Padahal Hoseok udah bilang kalo dia beneran gak apa-apa, tapi yang nabrak dia tetep kekeuh dan jadilah mereka berakhir di kantor polisi.

Dengan semangat, Hoseok juga bilang kalo kamu yang pertama kali muncul di pikiran dia waktu disuruh ngehubungin kerabat buat jemput.

'Iya, gue jadi panik banget dengernya tau!' Begitulah kira-kira batin kamu waktu Hoseok cerita bagian itu.

"Siap, kakaak~" jawab Hoseok, sengaja godain kamu.

"Stop panggil gue kakak, ish!"

Hoseok terkekeh denger protesan kamu, "Iya, iya, udahan deeh. By the way, thanks ya udah jemput gue, hehehe."

Hoseok sebenernya tadi maksa mau nganter kamu, tapi kamu menolak keras karena inget apa yang baru terjadi sama cowok itu.

Lebih tepatnya sih, kamu khawatir kalo Hoseok nanti kenapa-napa lagi di jalan. Jadi kamu lebih milih buat mastiin dia sampai di rumahnya dengan selamat.

"Hm, sama-sama."
"Ya udah, gue balik dulu ya. Lo langsung istirahat, jangan macem-macem."

"Okay, okay, cantik~ Hati-hati ya, jangan lupa kabarin gue kalo udah sampe rumah." Hoseok melambaikan tangannya sambil memasang senyum andalannya.

Kamu terpaku sesaat pada senyuman Hoseok, lalu buru-buru beranjak dari sana seolah gak mau cowok itu liat pipi kamu yang perlahan memerah.





•••••

Untuk kedua kalinya, jantung kamu berdegup kencang karena dia.

•••••

NERD || Jung Hoseok ver.Where stories live. Discover now