Ep 11

165 24 5
                                    

"Tanganku terluka saat aku membereskan barang kmren" Bohong Jungwon

"Syukurlah, kalau begitu ayo kita obati lukanya di UKS" Jay masih memegang pergelangan tangan Jungwon yang terluka itu.

"Warna matamu"

"Heumm?"

"Apa karamel termasuk warna coklat?"

"Iya"

"Ajari aku nuansa warna coklat selain karamel"

"Tentu saja" Jay menyetujuinya.

"Seperti Kokoa, kacang merah, tembaga, batu bata, coklat kemerahan, coklat, kastanye, kopi, hitam coklat, Sepia, khaki, tanah liat, coklat kuning, kenari, perunggu" Jay terus menjelaskan berbagai warna coklat dan sejenisnya.

'Seperti biskuit yang di rendam susu, aku meleleh, saat nama nama itu terdengar aku bisa merasakan kehangatannya serta yang aku pikiran hanyalah mata berwarna karamel milik Jay yang tidak bisa aku pandangi, aku tidak mau kau meninggalkanku tetaplah di samping ku selamanya, agar aku tidak memikirkan hal lain, tetap disisiku dan ajari aku tentang warna, melihat kebencian di matanya akan membuatku hancur meski aku mendengar berbagai biasa coklat ini, jika mata karamel itu mulai memandang ku rendah, aku tidak akan tau cara menamai perubahan warna yang terjadi sahara yang kering dan tandus, kabut London yang berawan getaran ini sangat kuat, apa aku akan menyebut semua itu daun coklat musim dingin?' ucap Jungwon dalam hati.

"Kau seperti banyak pikiran" Jay seketika berhenti dan menatap Jungwon, lalu mengacak rambutnya krena saat Jay menjelaskan tadi Jungwon seperti melamun.

"Yahh hentikan" Jungwon tidak suka di elus elus kepalanya

"Jungwoonna, aku ingin kau mengajari ku sesuatu"

"Apa?"

"Nuansa Abu-abu, Aku ingin tau tentang dunia abu abu yang kau lihat" Jungwon hanya terdiam saat mendengar itu dari Jay. dia akhirnya mengangguk pelan, lalu mengajak Jay ke tempat lain. menuju ke sebuah lorong yang menuju tangga ke atas Jungwon memperlihatkan sebuah lukisan yang hanya di gambar oleh pena tanpa adanya warna apapun

"Apa kau tau perasaanku saat melihat ini?" Jay bertanya. Jungwon melirik ke arah Jay.

"Itu membuatku sedih, kesedihan terus menghantuiku. warna yang kamu lihat saat aku tidak ada, aku penasaran, aku ingin memahamimu, aku ingin tau perasaanmu saat kau sendirian" ucap Jay kini mereka saling memandang satu sama lain.

"Abu-abu arang, abu-abu hiu, abu-abu terang, putih salju, abu-abu perak, abu-abu terang bulan, abu-abu semen dan abu-abu lumba-lumba" Jungwon menjelaskan semua tentang warna abu-abu agar dirinya tidak merasa canggung saat di tatap Jay tadi.

"Apa itu Abu-abu Lumba-lumba?"

"Mewarnai Abu-abu saja membingungkan, jadi di tambahkan kata deskriptif, itu warna yang di kenal oleh orang-orang yang penglihatannnya abu abu" Jungwon menjelaskan nya

"Lalu bagaimana dengan abu-abu terang bulan?"

"Pikirkanlah permukaan bulan"

"Aku senang mengetahui bahwa aku tau warna abu-abu yang kau lihat, putih salju, abu-abu terang, abu abu semen dan abu abu hiu dinamai dengan kehidupan sehari hari"

'warna duniaku juga warna dunianya' begitulah pikiran Jungwon terhadap Jay sekarang ini.

"Jungwon, warna abu abu mana yang jadi warna favorit mu?"

"Abu-abu sinar bulan" kini mereka kembali melihat ke arah lukisan yang ada disana

'warna bandana ibuku yang dia pakai di hari dia menghilang. itu warna yang tidak di ingat Soojin Imo' Jungwon kembali mengingat masa kelam dimana dia kehilangan ibunya.

'Warnanya?' kini Jungwon bingung karena warna di sekitarnya berubah menjadi abu-abu padahal Jay masih berada di sampingnya. Jungwon sangat panik sekali, namun tiba tiba kepalanya pusing sehingga badannya lemas.

"Jungwon" Jay menyadari keadaan Jungwon yang tidak baik-baik saja, dia menggenggam tangan Jungwon takut jika Jungwon akan pingsan. Jungwon melihat ke arah Jay yang terlihat mengkhawatirkan dirinya itu.

"Tidak apa-apa, aku harus pergi" Jungwon benar benar meninggalkan Jay sendirian.







=============








=========================












===================




"Apa yang aku lakukan?" Jungwon kini berada di kamarnya sedang melihat beberapa benda yang sempat kmrin dia beli

"Monster ini tlah muncul, Park Jongseong" Jungwon memikirkan kejadian dan berita yang sering dia tonton soal para Mono. Jungwon mengambil tali dan kembali mencobanya pada diri sendiri.

"Tapi tidak perlu khawatir. krena aku akan membawa moster itu bersamaku" Jungwon kembali mengingat masa masa bersama Jay, dari awal mereka bertemu, Jay yang suka mengajari semua tentang warna juga saat Jay mengajaknya pergi ke galery warna.

"Monster yang berharap, memilikimu untuk dirinya sendiri. tapi aku tidak seperti mono lainnya, kau mengajari ku tentang warna, memberikan ku ke bahagian, lalu merasakan kehilangan, Park Jongseong. Aku tidak akan membuatmu menderita, tidak akan pernah" Jungwon mengapungkan tali itu ke lehernya.


"Sampai jumpa, Park Jongseong" Akhirnya Jungwon melakukan bunuh diri.



















Part paling sedikit maaf 🙏🏻🙏🏻

Color Rush Versi (Jaywon). (TAMAT)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon