EP 7

205 29 2
                                    

Pagi hari di kediaman Jungwon.

Jungwon masih saja berada di kasur nya, dia menutupi diri dengan selimut, ntah ke berapa kali dia menggelengkan kepala.

"Tidak, Tidak mungkin" Jungwon berusaha menyadarkan diri, lalu dia membuka selimut dengan begitu marah dan berkata "Tidak"

"Aku pasti sudah gila tlah mengatakan itu." ocehnya, dia terus saja mengingat kejadian semalam yang bersama Jay saat pergi ke luar rumah

Sebenarnya saat semalam Jungwon yang terus menatap Jay itu dia sedang terpesona oleh mata Jay di saat perbatasan antara dua warna dan abu yang Jungwon lihat, dia melihat mata Jay. Bola mata itu warna karamel yang mempesona bagi Jungwon dan krena hal itu Jungwon mengatakan hal yang membuatnya setuju dengan Jay.

"Ahh, tamatlah riwayatku, bagaimana aku pergi ke sekolah sekarang?" Jungwon sangat dilema. Dia trus merengek pada dirinya sendiri yang tlah mengambil keputusan bodoh.

Di sekolah.

Jungwon berusaha melirik ke kanan dan ke kiri dia tidak ingin bertemu Jay, bahkan saat di koridor kelas pun dia masih berjaga jaga takutnya ada Jay, Lalu Jungwon bersikap normal saat dirasa Jay belum datang.

Jungwon masuk ke kelas dan duduk di bang ku nya, dia mencoba menyibukkan diri dengan membaca buku.

"Dor"

"Astaga" Jungwon terkejut saat Jay yang baru saja datang itu membuatnya terkejut, bahkan sangkin terkejutnya Jungwon, Jay pun tersentak ke belakang. Sunoo dan Sunghoon yang ada di belakang sedang bersandar di loker yang memperhatikan mereka berdua pun tertawa krena kelakuan Jay itu. Ternyata saat terkejut Jungwon tak sengaja tangannya terkena wajah Jay, kini Jay merasa perih di area mata.

"Kau tidak apa-apa?" Jungwon panik krena Jay meringis, yah salh Jay sendiri kenapa mengejutkannya.

"Bahkan ibuku tidak pernah memukulku" ucap Jay

"Argghh, tapi kau sudah melukaiku" lanjutan sedikit meringis

"Coba aku lihat" Jungwon dengan penuh khawatir ingin melihat apa yang tlah dia perbuat.

"Aku gak apa-apa" Jay berusaha agar Jungwon tidak khawatir, namun Jungwon terkejut saat melihat memar di bawah mata Jay. Dia tidak sadar hingga membuatnya sedikit lebam.

"Ayo kita pergi ke ruang UKS" Jungwon langsung menyeret tangan Jay lalu membawanya ke ruang UKS.

Saat tiba di ruang UKS mereka tidak bertemu dengan perawat di sana, ruangan UKS kosong.

"Perawat tidak ada di sini. Duduklah" Jungwon menyuruh Jay untuk duduk di tempat tidur perawatan.

"Nah, Cermin dan salep" Jungwon memberikan kedua benda itu setelah mengambilnya dari kotak P3K

"Ku kira kau akan melakukannya untukku" ucap Jay

"Ah, pingsan krena serbuan warna akan sangat merepotkan" Jay baru teringat hal itu

"Tidak, aku yakin tidak akan begitu"

"Kalau begitu, biar aku bantu" ucap Jungwon.

Lalu Jungwon membuka tutup salep dan mengambilnya sedikit dan mengoleskannya secara perlahan ke bagian memar di pipi Jay. Jungwon menurunkan sedikit masker yang di pakai Jay, agar Jungwon lebih leluasa mengobati Jay, Jungwon memang merasakan serbuan warna memancar.

'Jadi serbuan warna seperti ini tidak membuatku pingsan' Ucap Jungwon dalam hatinya. Serbuan warna itu memang memancar tapi tidak sebanyak jika Jay membuka semua maskernya dan memper lihat kan wajahnya secara utuh. Namun Jay menyadari jika Jungwon terkena serbuan warna, Jay tau jika mata Jungwon terkena serbuan warna maka mata itu akan memancarkan warna warna juga.

Color Rush Versi (Jaywon). (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang