16. Confused

7K 655 25
                                    

Baru dua hari gak update tapi rasanya udah kayak berhari-hari gak update :"

Happy reading!

Happy reading!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Nona." Gustav menatap wajah majikannya itu dari kaca spion. "Sudah berjam-jam kita berada di mobil. Nona yakin tidak mau pulang ke rumah?"

Gustav tidak mengerti lagi. Ini sudah pukul 9 malam tapi Agni masih berada di basement dan melarangnya untuk menjalankan mobil.

Di sisi lain, Agni masih terdiam seraya memandangi layar ponselnya dengan cemas.

"Aku tidak berani pulang," cicit Agni pelan. Saat ini ekspresinya persis seperti anak kecil yang baru saja menghilangkan Tupperware ibunya.

"Apakah ini karena kejadian tadi siang, Nona?"

"Iya." Agni mengangguk kecil. "Aku takut menghadapi Valerie saat di rumah nanti."

Setelah Renata memberitahu Agni soal keberadaan Val di kantornya tadi siang, Agni langsung mengecek CCTV untuk memastikan kebenaran dari ucapan Renata.

Dan benar saja, di CCTV tersebut sangat jelas menunjukkan kalau Val sempat mendatangi kantornya, bahkan berdiri tepat di depan ruangan Agni. Lebih parahnya lagi, Agni juga melihat kejadian dimana Val membuang bekalnya ke tong sampah.

Tubuh Agni langsung melemas seketika, perasaannya mulai tidak enak setelah ia selesai menonton rekaman CCTV itu.

"Nona, kita semua tahu kalau ini hanyalah salah paham saja. Kalau Nona menghindar terus seperti ini, bukankah nanti Nona Valerie akan semakin salah paham?"

"Ucapanmu masuk akal juga." Tubuh Agni merosot ke bawah. "Tapi aku takut, Gustav."

Gustav tertawa geli. Sejak lima tahun bekerja dengan Agni, baru kali ini ia melihat sang majikan bertingkah menggemaskan seperti anak kecil. Bahkan saat berpacaran dengan Kanaya, Agni tidak pernah seperti ini.

"Saya akan menyalakan mesin mobilnya, Nona. Kita pulang sekarang."

"E-eh! Tunggu, tunggu! Jangan dulu, aku belum siap!"

Agni berteriak panik, tapi Gustav hanya mendengus geli dan tetap menyalakan mobilnya.

"Kita akan pulang, Nona. Sekarang atau tidak sama sekali."

"Arghhh, Gustav!"

[*]
[*]
[*]

Sesampainya di rumah, Agni berjalan masuk dengan cara mengendap-endap. Tak lupa juga ia menengok kanan-kiri untuk memastikan kalau Val tidak ada di sekitar sini.

Di saat Agni hendak berjalan menaiki tangga, tiba-tiba saja Val memergokinya seperti maling yang hendak kabur.

"Kamu sedang apa di situ?"

"Astaga, Ya Tuhan!" Agni berjengit seraya memegangi dadanya karena terkejut. "Aku ... aku sedang olahraga. Hehe."

"Dasar aneh." Val melengos pergi begitu saja. Ia tidak peduli dengan Agni yang kini terduduk di anak tangga.

MARRIAGE CONTRACT | GXG✔Where stories live. Discover now