13. Who Is She?

8.4K 664 24
                                    

Qotd: Kalian lebih suka baca cerita dengan sudut pandang orang pertama atau ketiga?🤔

Qotd: Kalian lebih suka baca cerita dengan sudut pandang orang pertama atau ketiga?🤔

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Barangmu tidak ada yang ketinggalan kan, Sayang?" tanya Agni memastikan.

Saat ini ia sudah berada di pesawat bersama Val di sampingnya. Berhubung pesawat belum lepas landas, Agni ingin memastikan agar barang bawaan Val tidak ada yang tertinggal.

"Tidak ada. Dan bisa tidak jangan memanggilku 'sayang'? Menggelikan tahu," ucap Val dengan muka risih.

"Hmm terus kamu mau kupanggil apa? Baby? Honey? Sweety?"

Val menatap Agni ngeri. "Agni, sumpah. Aku jijik."

"Kenapa harus jijik?" tanya Agni heran. Baru kali ini ia menemui orang yang tidak suka dipanggil sayang olehnya. "Di luar sana ada banyak wanita dan pria yang ingin kupanggil seperti itu. Seharusnya kamu bangga karena bisa kupanggil 'sayang', Valerie."

"Ya sudah, nikahi saja mereka. Gampang, kan?" sungut Val yang tiba-tiba merasa kesal entah karena apa.

Agni tersenyum ketika mendengar kalimat Val. "Kamu cemburu?"

"Siapa yang cemburu?" jawab Val dengan datar.

"Kamu lah."

"Sok tahu."

"Aku memang tahu, Valerie." Agni melipat kedua lengannya di dada dengan percaya diri. "Lagipula kamu itu istriku, jadi sah-sah saja kalau kamu cemburu."

"Oh." Val berdeham tak peduli, padahal sekarang wajahnya bersemu merah saat Agni menyebutnya 'istriku'.

Agni menyandarkan kepalanya ke bahu Val seraya memejamkan mata. "Aku masih tidak menyangka sebentar lagi kita akan pergi bulan madu bersama. Ini seperti mimpi."

"Kamu berlebihan. Ini cuma bulan madu biasa."

Agni tersenyum tipis. "Apapun kegiatan yang kulakukan bersamamu, semuanya akan terasa spesial bagiku, Valerie."

Val terdiam, jantungnya tiba-tiba berdegup kencang saat mendengar ucapan tulus nan romantis Agni.

"Mau itu hal sederhana seperti mandi bersama, rasanya akan jauh lebih menyenangkan jika dilakukan bersamamu." Agni terdiam, lalu sedetik kemudian matanya langsung terbuka lebar. "Astaga, Valerie! Bukankah ini ide yang sangat brilian?!"

"Hah?" Val mengerjap bingung. "Ide apa yang kamu maksud?"

"Mandi bersama. Ayo kita lakukan kalau sudah sampai di Paris!" Kedua mata Agni berbinar-binar kegirangan.

Val menatap Agni datar. Ia tidak jadi terharu karena Agni kembali ke mode setelan pabrik alias mode mesum.

"Tidak mau. Mandi saja sendiri."

"Valerie~"

"Berhentilah merengek, Agni. Kamu menggelikan."

"Sayang~"

MARRIAGE CONTRACT | GXG✔Where stories live. Discover now